14.

265 26 3
                                    






Selamat membaca.....










Seorang lelaki paruh baya, duduk dengan salah satu kaki bertopang pada kaki lainnya menghisap cerutu dengan khidmad dihadapan Alex.

" Alexandra Dominica, awalnya kukira kau adalah laki laki. dengan tubuh tinggi, bahu yang lebar dan aura masculinmu itu memang benar benar memancarkan aura dominan yang kentara."

"Jika kau tak memberi tahu namamu dan mengatakan kau adalah wanita, mungkin selamanya aku akan menganggapmu laki laki."

"Tidak perlu berbasa basi mr. Leonardo, ada apa kau menyuruhku datang?" Pria paruh baya bernama maxim leonardo itu terbahak pelan dengan sesuatu yang sama sekali tidak lucu bagi Alex.

"Ha ha ha..... seperti biasa, tidak suka dengan pembicaraan basa basi, tipe alpha dominan."

"Mrs. Alex, mengingat hasil kerjamu dalam bidang hacking setahun yang lalu berjalan dengan sangat lancar, maukah kau kembali bekerja bersama kami?"

"Maksudku bukan untuk sementara, tapi untuk menjadi hacker tetap di organisasi"

"Bukankah saya sudah pernah mengatakan pada anda? Apa anda lupa?" Tatapan mata Alex menajam, tanda bahwa ketenangannya mulai terusik.

"Tentu saja aku masih ingat, tapi tawaranku ini berbeda."

Raut wajah Alex kembali seperti semula, membuat lawan bicaranya kembali melanjutkan apa yang ingin ia tawarkan.

"Pekerjaan ini hanya akan berlaku untuk hal yang bersih, dan kamu tidak perlu ikut dalam hal hal kotor yang kami lakukan, cukup ketika di hubungi, kamu harus langsung siap mengerjakannya."

Alex terdiam, memikirkan kemungkinan resiko dan keuntungan yang ia dapat dari kerjasama dengan kelompok mafia yang cukup terkenal dan sudah berdiri cukup lama ini.

Sejauh ini, memang tak ada yang mengetahui tentang kegiatannya yang satu ini. Menjadi hacker bayaran, entah dari sebuah kelompok atau peeorangan. Orang tua bahkan teman temannya tidak ada yang tau.

Setiap melakukan pekerjaannya Alex tak pernah menggunakan identitas aslinya, dia selalu menggunakan penyamaran yang sempurna, suara bahkan feromonnya tidak ada yang dapat mengenalinya.

Sebisa mungkin orang yang membayarnya tidak akan bisa mengulik identitasnya. Dan baru kali ini Alex memberitahu identitasnya pada orang lain.

"Saya terima penawarannya dengan satu syarat, "

Mr. Maxim menegakkan punggungnya, penasaran dengan syarat yang diajukan oleh Alpha muda dominan satu ini.

"Saya ingin berlatih semua senjata yang digunakan oleh kelompok anda Mr. Maxim."

Sang pemimpin kelompok mafia yang tak lagi muda ini tertawa terbahak, merasa lucu dengan syarat yang di ajukan alpha muda yang tadinya menolak untuk masuk dunia gelap mafia.

"Baik lah... itu syarat yang mudah. Jadi, kita sepakat dengan kerja sama ini? " Alex mengangguk mantap.

Mr. Maxim mengajak Alex berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan kemudian menanda tangani surat perjanjian.

Keesokan harinya, Alex langsung terbang kembali ke negaranya. Dan langsung kembali ke rumah sesampainya di bandara.

Di rumah, mamanya langsung mengomel panjang lebar karna anak perempuan satu satunya pulang dari london bukannya diam dulu di rumah malah langsung pergi entah kemana.

Untung saja pertemuan kemarin berlangsung sebentar, kalau lebih lama lagi mungkin Alex harus pergi ke dokter THT, untuk memeriksakan telinganya setelah mendengar omelan yang tiada hentinya.

Beruntung juga, karena sampai di rumah sudah malam hari dan mamanya lelah sehabis dari cafe.

Setelah ini, mungkin hidup Alex sudah nggak akan sama lagi. Meski membatasi diri dari hal kotor yang dilakukan mafia, tetap saja hacker adalah salah satu posisi penting yang menopang jalannya pekerjaan ilegal mafia.

Pekerjaan itu dimulai beberapa bulan lagi, hampir bersamaan dengan jadwal mulai masuk universitas. Dan Alex juga harus mulai bersiap.







Tbc.



Update nih.... maaf ya nggak banyak. Depresiku mulai kambuh lagi, pikirannya jadi rancu dan jadi sulit konsentrasi. Update selanjutnya di tunggu aja ya....
Bye....

our worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang