2.

571 49 2
                                    

Selamat membaca... 😇📚










Keadaan rumah masih sepi saat Alex pulang sekolah, jelas kedua orang tuanya masih ada di cafe. Hal yang sudah biasa Alex lewati karena memang kedua orang tuanya sesibuk itu.

Ayahnya adalah seorang beta yang memiliki usaha cafe dengan dua cabang dengan penghasilan yang bisa dibilang lumayan. Itu semua berkat bantuan ibunya yang mengusulkan untuk menambah menu cafe dengan beberapa dessert dan beberapa makanan ringan lainnya.

Karena itulah, mereka jadi lebih sibuk dengan urusan cafe. Walau begitu, Alex tak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya dengan selalu meluangkan hari sabtu dan minggu untuk berkumpul bersama dan menceritakan apa saja yang dilalui dalam waktu lima hari sebelumnya.

Alex hanya pulang untuk meletakkan tas dan mencuci muka serta kaki, kemudian keluar mengambil motor sport hitam yang hanya ia gunakan ketika keluar rumah dan tidak pernah di bawanya ke sekolah.

Dirinya memang berniat pergi ke toko buku untuk membeli buku penunjang belajar karena sebentar lagi ujian kelulusan akan segera di laksanakan.

Meski ia seorang alpha dominan yang memang di anugerahi kecerdasan di atas rata-rata tapi ia tak mau menyepelekan dengan tidak belajar.

Sebelum pulang sekolah tadi, ia janjian dengan ketiga temannya untuk membeli buku bersama, dan mereka bilang akan menunggunya di toko buku langganan mereka yang berjarak kurang lebih lima kilo meter dari rumahnya.

Motor besarnya ia kendarai dengan kecepatan sedang. Meski bisa saja mengebut di jalan, Alex tidak mau melakukannya karena ia adalah orang yang tidak suka melanggar aturan lalu lintas.

Setelah lima belas menit berkendara, Alex sampai di lokasi dan segera memarkirkan motornya di cafe yang kebetulan adalah milik ayahnya yang berada tepat di samping toko buku langganannya.

"Alex!"

Mata tajam Alexe menangkapa sosok tiga orang temannya yang berada di dalam cafe ayahnya, sedang melambai padanya, setelah mendengar Damien memanggil namanya.

"kenapa nggak langsung ke toko? "

Alex mendudukkan tubuhnya di samping Orion yang sedang menyesap latte miliknya sambil sesekali membalas pesan di ponselnya.

"niatnya sih, mau makan di rumah Damien, tapi nggak ada makanan dan nggak ada maid yang masakin. Ya udah, kita ngafe aja. " ini Terry yang menjawab.

Cafe ini adalah milik ayahnya, namun hanya cabangnya. Karena cafe pusat ada di dekat sekolah yang ber lokasi strategis dekat tempat-tempat yang biasa di kunjungi anak muda.

"Orion, "

Yang di panggil hanya menggumam sambil terus menatap ponselnya.

"Venus kenapa nggak ikut? " mata Orion langsung berali dari ponselnya dan menatap Damien.

"lagi les tambahan" Orion menjawab santai, lalu kembali memandangi layar ponselnya.

Venus adalah adik laki-laki omega Orion yang juga mate dari Damien, sedang kakak Orion adalah laki-laki alpha dominan bernama Mars, pemilik perusahaan tambang minyak.

"oh... Gitu, ya udah aku titip aja buat Venus"

"eh? " Orion mengernyit bingung menatap sebuah kotak beludru yang di sodorkan Damien.

"bilangin Venus untuk semangat belajarnya." ucap Damien sambil tersenyum lebar.

"oh, aku kira apaan." Orion meraih benda yang di sodorkan Damien, kemusian menyimpannya di dalam tas.
Setelah teman-temannya menghabiskan pesanan mereka, Alex mengajak untuk segera ke toko buku karena hari semakin sore.

Di dalam toko buku mereka hanya melihat mendiskusikan kemudian memilih dan membayar di kasir, mengingt hari sudah terlalu sore untuk sekedar bermain-main.

Satu persatu dari mereka pulang selepas dari toko buku. Alex sih ndiri mampir ke kedai kecil penjual hot dog untuk membeli beberapa, kemudian menuju parkiran cafe guna mengambil motor besarnya.

Belum sempat tangannya menggapai motor hitam miliknya, tiba-tiba hidungnya mencium bau familiar, seperti omega yang sedang heat dengan feromon teh bercampur melati.

Kakinya melangkah perlahan untuk menelusuri dari mana bau itu berasal, untunglah dia adalah alpha dominan yang mampu menahan bau feromon omega yang tengah heat. Meski harus menekan sisi serigalanya berkali-kali karena bau yang berbeda dari omega kebanyakan, lebih menggoda dan lebih manis.

Tiba-tiba tato alpha berwarna biru keperakan di punggungnya berpendar dan terasa panas. Tato bergambar bunga lotus dengan pedang di atasnya yang memenuhi sebagian besar punggunya terasa seperti di bakar ketika bau yang ia telusuri srmakin pekat.

Alex mengabaikan rasa terbakar di punggungnya ketika mata tajamnya menangkap asal feeomon yang tercium hidungnya. Seorang laki-laki cantik tengah meringkuk sambil memegangi perut bagian bawahnya tak jauh dari cafe milik ayahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hehehe..... Segini aja dulu biar pada penasaran 😁

Jangan lupa vote jika kalian merasa suka dengan cerita ini dan terima kasih banyak karena udah mau membaca cerita tidak jelas yang aku tulis 😅


Nb; tolong beri kritik dan saran agar kita sama sama belajar 😉 karena aku tau tulisanku masih kurang baik.

Bonus gambar;

( sebenarnya aku nggak tau kenapa pilih hwall buat jadi omeganya, cuma karena kebetulan aja punya foto dia yang sungguh kiyowo 😆)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( sebenarnya aku nggak tau kenapa pilih hwall buat jadi omeganya, cuma karena kebetulan aja punya foto dia yang sungguh kiyowo 😆)

Cantik banget gak sih?

Tbc..

our worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang