Welcome back again with me!!! 🙄; heleh sok sokan pake b. inggris segala!
Ok guys, mumpung lagi ada waktu, mari kita lanjutkan!
Enjoy the reading bro....
Ini adalah hari ke tujuh setelah alex masuk castel peninggalan kakeknya. Alex baru saja kembali dalam wujud manusianya setelah berhari hari mengurung diri dan melawan masa rutnya yang ekstrem.
Rutnya kali ini memang berbeda dari biasanya, maka dari itu Alex memutuskan untuk berdiam di castel dari pada dirumah yang notabenenya memiliki tetangga dekat. Sebelumnya Alex sudah meminta orion untuk mengabari mamanya kalau dia nggak akan pulang dulu sebelum rutnya selesai.
Kalau saja Alex memutuskan untuk menyelesaikan masa rutnya dirumah, pasti akan ada kehebohan akibat dirinya yang berubah menjadi serigala. Belum lagi jika ada omega yang mencium feromon rutnya.
"Terry, jemput di castel!"
Dua menit menunggu, akhirnya Taehyun datang dengan ducati diavel carbon hitam miliknya.
"Kucel amat mukanya!" Sindir Terry.
Alex hanya menatap Terry malas, kemudian naik ke jok belakang motor nya. Sebenarnya Alex sama Terry nggak beda jauh kalau habis rut, pasti sama sama kucel mukanya karna nggak ada yang bantuin nuntasin kebutuhan biologis mereka berdua. Ya mau gimana lagi, kan sama sama belum ketemu mate mereka, masa mau saling bantuin kan sus jadinya.
"Appa ngajakin kita survive kampus." Ujar Terry tiba tiba.
"Kapan?"
"Sebulan lagi." Alex mengangguk paham, kemudian bertanya lagi
"Sama yang lain?"
"Hm?"
"Damien? Orion?"
"Katanya sih ikut, cuma nanti mereka nggak ke cambridge, Damien sama Orion mau kuliah di ICL."
"Oh... kirain mau bareng di cambridge."
Terry mematikan mesin motornya tepat digarasi rumah Alex, kemudian ikut turun dan masuk kedalam rumah.
"Ngapain ikut masuk?" Tanya Alex sambil menaikan sebelah alisnya.
"Mau ketemu nyonya Dominic, mau minta makan." Ucap Terry dengan santainya, kemudian nyelonong masuk dan teriak manggilin ibu dari Alex, serasa rumah sendiri.
"MA!!! TERRY DATANG!!! MAU MINTA MAKAN!"
'Huh.... Terry sama mama tu mirip, apa tukaran aja orang tua kita?! Eh, tapi nggak jadi deh, mama Immanuel juga nggak kalah nyebelin'
"Eh, Terry datang... yuk makan.... anggap aja rumah sendiri"
'Tanpa disuruh pun, dia tetep nganggep kayak rumah sendiri. Nyelonong seenaknya.' Sambil berjalan, Alex menggerutu dengan suara lirih.
'Jadi sebernya, aku atau Terry yang anaknya mama? Huuuh...'
Alex berjalan lunglai masuk ke kamarnya.
Alex dan Terry itu sudah seperti saudara, akrab satu sama lain, bahkan orang tua mereka juga akrab.
Awalnya Alex dan Terry merasa cocok satu sama lain karena kepribadian yang sama, namun semakin kesini Terry jadi semakin random gara gara kebanyakan main sama mama Aldo dan Damien yang kelebihan energi.
Alex membanting tubuhnya diatas kasur sesampainya di dalam kamar. Seluruh tubuhnya terasa remuk akibat rut yang tak tertuntaskan. Ini benar benar menjadi rut terburuk yang pernah Alex alami.
Merasa lengket dan bau, karena tidak mandi selama masa rut akibat berubah menjadi serigala, alex memutuskan untuk segera membersihkan diri kemudian mengisi kembali tenaganya.
Tadi sebelum menelfon Terry, Alex mendapat panggilan penting, yang mengatakan ia harus segera datang menolong. Jadi Alex memutuskan untuk segera bersiap meskipun badannya masih kurang fit.
"Mau kemana lagi anak gadis?!" Tanya sang nyonya dominic ketika Alex baru saja bergabung di meja makan, berhadapan dengan Terry yang sedang asik mencicipi dessert buatan mama Alex.
"Alex ada urusan ma, jadi habis makan mau langsung pergi."
"Kamu kan baru selesai rut, emang mau kemana?" Tanya mama Aldo memastikan tujuan Alex.
"Mau ke castel bentar, ada yang ketinggalan"
"Oh... pulang jangan malem malem! Kalo telat, tidur diluar!"
