7.

482 36 6
                                    






Happy reading guys..... 😇📚








Sudah lebih dari tiga bulan sejak bertemunya Alexandra dominica dan sang mate. Namun, pertemuan pertamanya juga menjadi pertemuan terakhir sejak hari itu, pria omega berwajah cantik itu tidak pernah lagi muncul di hadapan Alex.

Sebenarnya ada rasa sedikit tidak nyaman di hatinya saat sang omega tidak pernah lagi terlihat. Tapi mau bagaimana pun juga, itu lebih baik dari pada mereka terus terusan bertemu dan Alex kehilangan kendali dirinya untuk tidak menandai omeganya terlebih dahulu.

Dari semalam, Alex merasa tubuhnya tidak nyaman, mungkin jadwal rut nya akan segera tiba. Harusnya ia berdiam diri di rumah, namun hari ini ada pembekalan untuk persiapan masuk universitas. Dan Alex tidak bisa mengabaikan nya begitu saja. Jadi, Alex memilih menggunakan supressan dan berangkat ke sekolah seperti biasa.

Selama tiga bulan ini, Alex di sibukkan dengan persiapan ujian akhir dan persiapan masuk perguruan tinggi. Pagi sampai siang sekolah, sepulang sekolah istirahat sebentar, kemudian belajar sampai malam.

Sebenarnya Alex menyibukkan diri dengan belajar bukannya ingin menguasai semua materi dan mendapatkan hasil yang sempurna. Karna tanpa semua itu pun, semua materi mata pelajaran yang  pernah ia pelajari sudah tersimpan rapi di otaknya. Alex hanya ingin menghilangkan bayang- bayang cantik sang omega yang berseliweran di otaknya.

"Morning dad! Morning ma!" Sapa Alex saat mendapati kedua orangtuanya di ruang makan.

"Morning to my daughter!" Sapa balik sang daddy, sedang mamanya tidak membalas dan malah sibuk cemberut. Entah kesalahan apa lagi yang dilakukan daddynya.

"Pagi ini kamu makan roti tawar lagi, mamamu lagi marah sama daddy, jadi tidak masak"

"Huft!" Alex jengah dengan kelakuan dua orang tua yang masih kayak bocah ini.

"Kali ini apa lagi yang daddy lakukan?"

"Daddy tidak melakukan apapun." Perkataan santai tuan Dominic malah menyulut amarah nyonya besar Dominoc yang terhormat.

"Apaan!? Kamu nyebelin!? Masa aku minta lima ronde, kamu cuma kasih dua ronde?!" Mama berteriak sambil matanya melotot dan jari telunjuk menunjuk daddy dengan raut tidak terima.

"Oo... atau kamu udah nggak kuat di ranjang?! Udah mulai imp*ten?!"

"Mana ada?! Itukan karena aku kasihan lihat kamu yang udah kecapek an... " sanggah daddy tidak terima dikatai imp*ten, sambil membela diri.

Sungguh Alex sakit kepala setiap melihat drama keluarganya ini. Inginnya pindah ke dunia lain saja. Orang tuanya ini memang tidak malu sama umur. Membahas masalah intim secara terang terangan di depan anak.

Tanpa berkata apapun, diambilnya dua lembar roti tawar kemudian menggigitnya dan keluar dari rumah yang bising dengan teriakkan kedua orang tuanya. Paling juga sepulang ia dari sekolah, kedua orang tuanya sudah berbaikan lagi dan ber- lovy dovy.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

-Mansion Fernandez 2 bulan yang lalu,

"Kak Jack, kenapa semua barang miky di masukin koper? Buku kuliah juga," mike menegur sang kakak yang sedang mengarahkan beberapa maid untuk mengemasi barang-barang mike ke dalam koper.

"Kamu pindah kuliah di Inggris, dan tinggal sama kakak," ucap Jack sambil terus mengawasi kerjaan beberapa maid yang ia perintahkan.

"Eh, tapi kenapa? Miky suka kuliah di sini, dan udah punya banyak temen. Masa miky harus pindah?"

our worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang