03.

722 63 5
                                    

" JATUH HATI "

.

" Permisi.... Kami akan membersihkan rumah.... "
Ucap salah satu petugas kebersihan pagi ini setelah aku membukakan pintu untuk mereka.

Sudah 1 bulan lamanya aku menempati rumah milik dari teman Suho Oppa dan aku benar-benar merasa nyaman disini. Bukan hanya jaraknya yang tak jauh dari Universitas ku namun lingkungan rumah ini juga sangat nyaman. Apalagi letaknya yang dekat dengan penyewaan untuk penjual berbagai makanan membuat ku tak mengalami kesulitan dalam mencari makanan untuk aku makan sendiri. Karena kesibukan di awal masuk universitas membuat ku tak bisa untuk sering memasak sehingga lebih memilih untuk makan diluar ataupun di kampus. Seperti yang dibicarakan oleh Suho oppa, ia pun tak bisa mengunjungi ku setiap hari karena kesibukannya dan hanya berkunjung selama 3 kali dalam seminggu. Aku pun juga tak mempermasalahkan hal itu Karena tahu jika pekerjaannya sebagai seorang reporter membuatnya tak memiliki banyak waktu luang.

" Aahhhh... Aku akan terlambat....!!!!. "

Ujarku saat melihat jam di tangan dan Segera saja langsung menghabiskan sarapanku karena aku yang memiliki kelas pagi. Aku tak ingin jika mengalami keterlambatan di tahun pertamaku masuk yang akan bisa mempengaruhi nilai ku nantinya.

Dengan terus berlari untuk menuju ke halte bus, aku pun seketika saja langsung terhenti saat melihat seseorang yang sedang menunggu bus dihalte tersebut.

Park Eunwoo, seorang yang begitu populer di kelas kesenian karena wajah tampannya. Ia yang mengikuti kelas modeling serta fotografer membuat nya sering kali mendapatkan kesempatan untuk tampil diberbagai acara yang diadakan di dalam kampus. Seperti halnya saat penerimaan mahasiswa baru pun ia langsung ikut terlibat didalam acara tersebut karena ia yang telah menjadi seorang model untuk mempromosikan beberapa kegiatan di universitas. Ia pun juga ikut tergabung kedalam tim basket dan menjadi salah satu kandidat dalam pembentukan timnas yang akan mewakili Korea di ajang pertandingan internasional. Prestasi yang dimilikinya memang membuat ku iri karena aku yang tak memiliki sesuatu untuk aku banggakan. Bahan nilai saat kelulusan di sekolah menengah ku pun terbilang sangat biasa saja dan sebuah keberuntungan bisa diterima di Universitas yang aku inginkan ini.

Aku pun semakin ragu untuk melangkahkan kaki ku ketika melihat Eunwoo yang tiba-tiba melirik ke arahku. Detak jantung ku terasa berhenti seketika saat mata kami yang saling tertuju dan Eunwoo yang memberikan senyumannya untuk ku.

" Apa kau tinggal disekitar sini???. "
Tanyanya yang semakin membuat ku gugup.

" Jantung, bisakah kau berhenti untuk berdetak dengan cepat??!! Aku benar-benar tak bisa menjawab pertanyaan darinya jika kau bergemuruh seperti ini....!!!. "

" Ji eun??? Kau Han Jieun kan???. "

" Ee... I.. Iy.. Iya.... Ahh... Itu Bus ku datang... Aku permisi... "
Jawab ku dengan tergagap dan langsung berlari untuk masuk kedalam Bus yang baru tiba.

Segera saja aku mencari tempat duduk untuk ku namun lagi-lagi kehadiran dari Eunwoo mengacaukan perasaan ku dengan ia yang duduk disebelah ku. Aku pun semakin bingung serta gelisah saat duduk bersebelahan dengan dirinya dan tak tahu apa yang harus aku lakukan. Memang tak bisa untuk aku pungkiri jika ketampanan dia telah mencuri hatiku. Aku yang belum pernah sekalipun merasakan jatuh cinta tiba-tiba bisa dengan mudah untuk jatuh hati kepada Eunwoo dihari pertama kami masuk. Ia yang datang untuk membantu ku saat mencari kunci rumah yang terjatuh di selokan membuat ku merasa berterimakasih kepadanya. Saat aku yang kebingungan dalam mengambil kunci itu tiba-tiba ia datang dan tanpa ragu untuk mencarikannya untukku. Sejak itulah aku mulai merasakan sesuatu yang aneh didalam hati dan aku sadari jika aku terpesona akan dirinya. Namun karena kepopuleran yang di miliki oleh Eunwoo membuat ku tak bisa untuk dekat dengan dirinya dan memilih untuk menghindari dia.

AROMANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang