AROMANTIS

18.

"CHAEYOUNG"

.

Pov. Yoongi.

" Opppaaaa.....!!!!. Jangan seperti ini...!!!!. "

Ujar jieun saat aku menariknya agar segera masuk kedalam selimut karena sejak tadi ia masih ragu untuk berbaring diranjang ku.

" Kau tidurlah... Akan sangat menganggu ku jika kau terus berdiri disana... "
Ucap ku dengan langsung membaringkan jieun lalu menutupinya dengan selimut.

" Aku akan tidur jika oppa memakai baju...!!!  Aku benar-benar tak mau melihat oppa seperti itu....!!!. "

Aku pun hanya bisa menghela nafas kesal  melihat jieun yang keberatan dengan kebiasaan ku ini. Dengan berjalan santai, aku pun kembali memakai kaos ku dan mengambil selimut untuk aku gunakan. 

" Baiklah aku sudah memakainya jadi sekarang cepatlah tidur karena aku benar-benar mengantuk...!. "
Ucap ku dengan memilih untuk tidur di sofa.

" Iya baiklah... "
Ujar Jieun yang ku lihat langsung memasukkan dirinya kedalam selimut.

Hal ini aku lakukan karena aku tak ingin membuat jieun tak nyaman jika harus tidur di ranjang yang sama dengan ku. Meski aku juga tak berminat untuk menyentuh tubuhnya, namun aku tetap harus menjaga jarak dengan dia, karena bagaimanapun juga ia tetaplah seorang gadis.

Aku pun segera memejamkan mata dan tidur karena hari ini membuat ku merasa lelah dengan perkataan dari Papa dan juga  kehadiran Chaeyoung ditengah-tengah keluarga ku. 

Son Chaeyoung,

Gadis yang aku kenal sejak bersekolah menegah itu selalu bersaing dengan diriku dalam bidang apapun. Baik di dalam pelajaran ataupun hal lainnya. Ia yang selalu menjadi pusat perhatian karena kecantikan dan kepintarannya membuat dia merasa terganggu dengan kehadiran ku. Kami pun sering kali berlomba untuk mengalahkan satu sama lain dan merasa tak terima jika salah satu diantara kami kalah. Tak peduli dalam segi persaingan apapun membuat ku merasa kesal dan benci tiap kali ia menang dan mencaci diriku. Keinginan untuk mengalahkan dirinya selalu ada didalam hatiku ketika aku bisa dikalahkan olehnya dengan mudah.  Karena persaingan yang terus terjadi diantara kami membuat banyak orang yang menganggap kami cocok satu sama lainnya. Mendengar hal itu pun Chaeyoung langsung menepis dengan lantang dan tak sudi jika dikaitkan dengan diriku. Aku yang juga merasakan hal sama membuatku semakin berusaha dengan keras agar jauh lebih baik dari dia.  Aku pun belajar dengan sungguh-sungguh di bidang musik dan ingin menjadi seorang rapper saat melihat Chaeyoung yang berhasil menjadi penyanyi rapper wanita terbaik sejak ia bersekolah menengah.

Namun itu tak berlangsung lama karena ia memutuskan untuk undur diri dan tak lagi muncul di hadapan publik sejak lulus sekolah. Aku yang juga tak mengetahui kabar darinya membuat ku tak tahu akan apa yang menjadi penyebab ia undur diri. Padahal ia benar-benar memiliki bakat yang luar biasa sebagai seorang rapper. Karena dia jugalah yang tanpa sadar membuat ku begitu menyukai pekerjaan ku saat ini, bahkan Persaingan dan juga perselisihan diantara kami sering kali menjadi inspirasi untuk ku dalam menulis lagu.

" Wooiii.... Daripada kau terus bersaing dengan Chaeyoung, kenapa tak kau kencani saja dia...!. "
Ucapan yang sering aku dengar dari Jeongyeon, teman sekaligus sahabat yang aku miliki sejak kecil. 

Ia yang juga dekat dengan Chaeyoung membuat dirinya tahu dengan pasti bagaimana hubungan perselisihan diantara kami. Ia yang kerap menyuruh untuk berkencan dengan Chaeyoung membuat ku malah semakin malas dalam menjalin sebuah hubungan. Aku sendiri juga tak tahu bagaimana perasaan ku terhadap Chaeyoung, karena hanya ada rasa benci dan ingin selalu berada diatas dia yang aku rasakan. Meski Jeongyeon pernah mengatakan jika tanpa sadar kami telah saling menyukai didalam rasa benci itu, namun aku sama sekali tak pernah merasakannya.  Mungkin itu terjadi karena kebencian ku jauh lebih besar dari pada rasa cinta itu sendiri. Aku pun tak tahu kenapa bisa begitu membenci dirinya, namun perkataan serta olokan yang kerap kali ia lontarkan untuk ku menjadi pemicu utamanya. Sehingga aku benar-benar ingin selalu berada di atas dia dalam segi apapun.