45.

681 47 9
                                    


" AKHIR"

.

" Haaiiii.. .. Kau sedang memasak apa???. "
Ujar Yoongi dengan melingkarkan tangannya dan memeluk erat diriku.

" Oppaa jangan seperti ini... "

" Eemmmhhhh... Tidak aku ingin terus memelukmu seperti ini... "
Ujar Yoongi dengan semakin erat dan bahkan menciumi pipi ku berulang kali.

" Opppaaa.... Cukup... Biarkan aku menyelesaikan memasak ku... "

Aku pun dengan kasar melepaskan tangan Yoongi yang melingkar di pinggangku dan ia yang nampak terkejut dengan apa yang aku lakukan.

" Ada apa??? Apa ada masalah???. "

"Tidak, "

" Apa aku benar-benar mengganggu mu??. "

" Iya, jadi duduklah dan tunggu aku menyelesaikannya... "
Ujarku ketus dan membuat Yoongi terdiam dengan langsung duduk ke kursi.

Aku pun segera menyelesaikan masakan ku dan Yoongi yang terus saja memperhatikan diriku. Entah apa yang membuatku semakin tak bisa untuk bersikap tenang dihadapan Yoongi setelah mendengar perkataan dari Inyeop Oppa. Aku begitu tak bisa menerima  ia yang akan melepaskan Chaeyoung jika memang Chaeyoung masih menginginkan Yoongi. Sebagai seorang istri dan kini aku sedang mengandung anak dari Yoongi, tentunya aku tak bisa menerima dengan mudah apa yang ia katakan. Jika Inyeop memang tak akan mempertahankan Chaeyoung namun berbeda dengan diriku yang tak akan melepaskan Yoongi. Jika dulu aku pernah mengatakan untuk melepaskan Yoongi namun itu terjadi disaat aku belum mengandung anaknya, tapi kini semua telah berbeda dan aku ingin mempertahankan Yoongi dan juga pernikahan ku.

" Ada apa dengan mu??? Apa kau merasakan sesuatu di perut mu??? Aku sudah mengatakan jika jangan terlalu memaksakan dirimu, berhentilah melakukan aktivitas yang membuat mu lelah... "

" Lelah ku disini.... Disinilah aku merasa begitu lelah...!!!. "
Ujarku dengan menunjuk dada.

" Apa maksudmu???. "

" Hatiku lelah, hatiku benar-benar lelah... "
Ucap ku dengan menatapnya.

Seketika saja Yoongi terlihat begitu bingung dan langsung  mendekati ku lagi, dengan terlihat khawatir ia pun segera mengecek perut serta dadaku mengunakan telapak tangannya.

" Ada apa??? Apa kau membuat Eomma mu lelah... "
Ujar Yoongi dengan berbicara pada bayinya didalam perutku.

" Jangan nakal yaaa... Baik-baik di dalam hingga bertemu dengan kami... "
Imbuh Yoongi yang langsung mencium perutku.

Aku pun seketika langsung menepis tangan Yoongi dan berjalan menjauhi dirinya. Entah kenapa hatiku masih begitu terganggu dengan cara Yoongi menatap Chaeyoung serta pernyataan dari kakak laki-lakinya. Aku benar-benar tak bisa berpikir dengan jernih tentang pola pikir dari mereka, Jika memang sejak awal mereka saling menyukai orang yang sama kenapa harus melibatkan ku? Dengan kondisi ku saat ini sudah benar-benar membuatku terjebak dan tak bisa untuk melepaskan Yoongi begitu saja. Kondisi ku berbeda dengan Chaeyoung jika memang dia dan Inyeop akan berpisah karena bagaimanapun juga kami tak akan sama dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Aku sungguh tak bisa untuk berpisah dengan Yoongi dan membutuhkan kehadirannya didalam hidupku. Akan tetapi aku harus bertahan dengan luka ini jika memang aku ingin terus bersama dengannya. Apalagi saat aku tahu jika seminggu ini Yoongi benar-benar menunjukkan perhatiannya kepada Chaeyoung yang sudah sadar, tentu itu akan semakin membuat ku sulit untuk menahan rasa sakit yang ada didalam hatiku karena melihat perhatian yang Yoongi berikan kepada Chaeyoung. Bahkan ia kemarin langsung pergi ke rumah sakit sepulang kerja tanpa menghubungi ku terlebih dulu. Aku mencoba untuk menahan amarah ku dan selalu menanyakan kabar tentang keberadaannya melalui Inyeop Oppa dan ia yang selalu memberitahukan nya kepada ku.

AROMANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang