Camery menunjuk dua lembar kertas sambil tersenyum secara misterius. Cassius merasa gugup hanya dengan melihat senyuman itu, terasa identik dengan seseorang yang Cassius kenali.
"Dua korban pertama adalah orang-orang yang bekerja di kediaman Count Ares. Karena kesalahan fatal korban pertama yang pernah melukai putra dari Count, dia dipecat secara tidak terhormat. Sementara itu, korban kedua pernah tidak sengaja menyiram tamu dengan teh panas, bahkan dipecat dengan sebuah tamparan."
Cassius bahkan tidak tahu mengenai informasi tersebut. Maka, Cassius menyimak secara saksama, enggan terlewat bahkan satu kata pun.
"Mari beralih ke korban ketiga, namanya adalah Joanne, wanita yang ditinggalkan suaminya, tetapi berbuat kesalahan sepele di kediaman Duke Astley sehingga harus dipecat. Setelah itu, wanita yang tidak bisa menghidupi kedua putranya, terpaksa mencuri dan merampok untuk menghidupi anak-anaknya.
"Korban keempat, dia berasal dari Istana Raja. Pria itu mengurus taman di istana, tetapi karena kesalahannya yang tidak teliti dalam bertransaksi pupuk, membuatnya harus dipecat karena kerugian dana di istana. Korban kelima, berasal dari istana putra mahkota."
Cassius tersentak. "Istanaku?"
"Ya. Kemungkinan Anda tidak mengenalnya sehingga Anda bereaksi seperti ini? Tapi, apa yang saya tahu adalah bahwa pelayan wanita ini pernah mencuri berlian di sini."
"Ah. Aku pernah mendengarnya dari Nyvene." Cassius mengangguk. "Hanya saja, aku tidak mendapat informasi lebih mengenai pelayan itu selain dipecat."
"Benar sekali. Seluruh pelayan di istana Anda pasti diurus oleh kepala pelayan sehingga Anda tidak bisa mengakses lebih lanjut informasinya, bukan?"
Cassius diam-diam mengangguk.
"Baiklah, korban berikutnya adalah koki di kediaman Count Artemio. Koki tersebut dituduh telah meracuni penerus Count. Korban ketujuh adalah budak yang disewa oleh Viscount Dorotti. Korban kedelapan adalah pelayan dari Marquis Eleyya. Korban kesembilan adalah ksatria dari kediaman Duke Caelan." Camery memberikan jeda. Anehnya, dia menatap langsung manik Cassius tanpa takut atau ragu. "Dan korban terakhir, korban yang baru-baru ini dibunuh adalah pelayan dari istana pangeran."
Raja hanya memiliki dua putra, terlepas dari anak-anak di luar nikahnya, hanya ada dua putra yang diakui oleh raja. Yang pertama, jelas adalah Cassius, putra mahkota berbakat yang disegani banyak orang, tetapi dianggap paling mudah dihadapi, serta hanya memiliki seperempat pengaruh dari kerajaan. Cassius adalah putra dari ratu sebelumnya yang sudah meninggal. Pada hari kedua setelah pemakaman ibu Cassius, Raja menikahi selir dan mengangkatnya menjadi ratu. Selir yang telah diangkat menjadi ratu memiliki satu putra, yaitu Ryle Embrose yang kini berusia 22 tahun, memiliki perbedaan usia tiga tahun dengan Cassius.
Meski begitu, Cassius telah lebih dulu dinobatkan sebagai putra mahkota, membuat Ryle kehilangan kesempatan untuk menaikkan gelarnya. Akan tetapi, beberapa faksi masih mendukung Ryle dibandingkan Cassius. Ryle juga, yang kini diwaspadai oleh Cassius, terus-menerus tenggelam dalam kebijakan politik untuk menarik atensi para bangsawan sehingga Cassius bisa saja dilengserkan dari gelar putra mahkotanya untuk digantikan Ryle.
Maka dari itu, Cassius harus tenggelam di dalam kasus pembunuhan untuk menaikkan opini para bangsawan mengenai Cassius bahwa dia lebih baik dibandingkan Ryle yang memiliki tiga perempat pengaruh di kerajaan.
"Saya dengar, pelayan itu adalah kekasih gelap Pangeran Ryle."
Mendengar nama adik tirinya membuat Cassius mengepalkan tangannya. "Mengapa pelayan itu dipecat?"
"Tidak ada yang tahu."
"Bahkan detektif sekelas Clairemont tidak mengetahuinya?"
"Percayalah, Yang Mulia, tidak semua informasi diketahui oleh Clairemont," Camery menjawab dengan tenang walau telah dipertanyakan secara tersirat bagaimana kemampuan Clairemont yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
END | Not Your Typical Protagonist
Historical Fiction"Ketika asa seumur hidup yang dilalui lewat jalur iblis rupanya hanyalah tipuan manis." Putra Mahkota Cassius Embrose menghadapi teror dari serangkaian pembunuhan misterius yang mengguncang kerajaannya. Untuk memecahkan kasus ini, Cassius bekerja sa...