Part 8

3.4K 341 19
                                    

Selamat membaca😀~~~







Setelah kejadian malam itu,  rumor mengenai karina dan winter benar-benar semakin memanas di kalangan mahasiswa-mahasiswi kwangya dan tentu orang lain diluar sana yang mengenal karina.

Seringnya karina tertangkap basah oleh penggemarnya sendiri saat bersama winter membuat mereka semakin yakin jika karina memiliki hubungan yang lebih serius dengan wanita yang bernama winter.

Banyak dari mereka yang mendukung hubungan keduanya, tapi banyak pula sisi negatif yang mereka dapatkan. Karina ingin mengkonfirmasi mengenai rumor yang semakin memanas mengenai dirinya dan winter. Mereka tidak ada hubungan apapun selain hanya berteman dan hubungan rekan kerja.

Tapi dibalik itu semua keinginan karina memang ingin bersama winter, Menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman dan rekan kerja. Demikian pula dengan winter, ia juga mempunyai keinginan yang sama dengan karina, tapi keduanya sama-sama tidak berani untuk mengungkapkan perasaan mereka masing-masing untuk saling terbuka.

Saat ini lah mungkin waktu yang tepat bagi winter untuk mengungkapkan segalanya. Ia duduk berdua di apartement winter untuk pertama kalinya. Winter sangat jarang pulang kerumah bahkan untuk ke apartementnya saja tidak pernah ia lakukan, ia lebih senang untuk berada di studio foto bersama teman-temanya.

"karina, sore ini kamu ada pemotretan?" ujar winter  memastikan jadwal karina yang saat ini ia tengah terduduk disampingnya dengan bersandar pada sandaran sofa.

"nggak ada win, kenapa?" karina menatap winter.

"nggak, aku nanya aja, soalnya ini udah jam setengah 3, biasanya kan kamu kalo ada jadwal jam 4 harus  disana."

Karina terkekeh karna winter memperhatikan dirinya. Ia membetulkan posisinya untuk duduk dipangkuan winter dengan tangan melingkar sempurna pada leher wanita tersebut. Tentu membuat winter terkejud karna karina melakukan itu dengan tiba-tiba, 3 hari setelah kejadian dimana karina meminum obat perangsang dari johan membuat dirinya semakin agresif dengan winter.

Winter harus menahan mati-matian saat karina ingin melakukan hal lebih pada malam dimana karina sudah terangsang.

"k-karina, kamu ngapain?" gugup winter dengan posisi seperti ini.

"nggak ngapa-ngapain, nyaman aja sama posisi kayak gini." jawab karina dengan enteng. Rasa penasaran karina masih belum sembuh untuk mengetahui benda kecil yang ada pada selangkangan winter.

Meskipun waktu itu tidak sadar tapi karina masih sedikit mengingat kejadian dimana dirinya memberi kissmark pada leher putih winter. Winter tidak marah karna memang karina tidak sepenuhnya sadar saat itu.

"winter~~"

Satu tangan karina ia gunakan untuk mengelus wajah mulus winter, ia juga menyeka perlahan bibir manis winter yang telah mengambil ciuman pertamanya.

"i-iyaa?~~"

Karina terkekeh, kenapa winter menjadi kaku seperti ini?. Ia ingin melakukan keinginanya agar terwujud.

"nggak mau ngomong sesuatu?"

Winter mengernyitkan dahinya , bingung dengan ucapan karina, sesuatu apa yang harus ia ucapkan? Apakah karina tengah memancing  dirinya untuk mengatakan dengan jujur mengenai perasaanya?

"sesuatu? Tentang apa?" winter memastikan.

Karina menghela nafas perlahan, nampaknya winter belum terlalu paham dan tentu tidak peka dengan ucapanya.

"apapun yang kamu rasakan winter!" karina menegaskan ucapanya.

Merasa terpancing dengam ucapan karina membuat winter harus meyakinkan dirinya untuk jujur dihadapan orangnya langsung. Ia menarik nafas perlahan dan menatap sang wanita pujaan hati. Membiarkan karina untuk semakin mempersempit jarak dan memeluk erat leher putihnya.

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang