Part 23

1.9K 170 27
                                    

Sebelumnya makasih ya buat kalian yang udah mau mampir ke karyakarsa ku hehe, buat kalian yang belum sempet mampir kesana sok atuh author tunggu, biar kalian nggak berlubang baca chapter ini, oke ges sekarang kita balik kesini lagi~~

Selamat Membaca😀~

~~~~~

Sore ini winter harus pergi meninggalkan karina dan yang lain distudio karna ada kepentingan. Mengingat ucapan karina jika malam ini gadis itu harus menemui johan membuat winter tidak yakin jika rencana yang ia buat akan berhasil. Winter mempunyai janji untuk bertemu dengan Mr. Jeco saat ini untuk membahas semua hal yang memang jangal menurut winter.

"Jadi anda juga tidak tau informasi dari mana karyawan dan staff bisa libur tiba-tiba?" Tanya winter yang kini sudah duduk dihadapan mr jeco.

"Iya, waktu itu saya datang pagi kesini dan memang keadaan sudah sepi, saya pikir mereka akan datang terlambat atau apa, tapi setelah saya menelfon salah satu manager yang bekerja di sini ternyata dia mengatakan jika hari itu tengah libur, dan dia juga bilang bahwa saya yang membuat mereka semua mendapatkan hari bebas kerja saat itu." Jelas mr jeco yang mampu membuat winter menganģukan kepalanya paham.

"Pasti ada sesuatu yang lagi di incer di perusahaan gw~~" batin winter dan sedikit berfikir mengenai hal apa yang amat sangat penting yang ada diperusahaanya ini sampai-sampai membuat orang lain diluar sana bisa merencanakan semua ini.

"Kenapa dari banyaknya karyawan, staff, dan manager , hanya mr. Jeco doang yang nggak dapet kabar libur itu, truss apa alasan orang ini pake nama mr jeco dan malah bikin mr jeco sendiri dateng kesini?, harusnya kan mr jeco ikut libur, secara nggak langsung orang itu udah make nama jeco dan harusnya juga jeco diberi kabar untuk libur biar nggak ketawan...." sambung winter dalam hati sembari sesekali melirik mr jeco yang ada dihadapanya dengan dokument-dokument diatas meja.

"Jika boleh tau, pada saat itu siapa yang anda hubungi ketika anda sudah sampai disini dan melihat keadaan sepi?" Pertanyaan winter membuat mr jeco berfikir sejenak dan kembali mengingat kejadian saat itu.

"Emm, k-kalo tidak salah minjuu, salah satu manager disini" jawab jeco santai dengan senyuman yang dibuat-buat, winter melihat raut wajah jeco yang mulai mencurigakan dan penuh dengan pertanyaan.

Winter hanya mengangguk paham sembari   membuka ponselnya untuk melihat pukul berapa saat ini.

"Ekhem,.......maaf sebelumnya, bisa bantu saya sebentar?" Gumam winter santai.

"Apa yang bisa saya bantu direktur?" Mr jeco meletakan kertas-kertas ditanganya dan menatap winter.

"Tinggalkan laptop dan berkas-berkas ini diruangan saya, ada yang harus saya bereskan dan dokument-dokument ini juga harus selesai hari ini " jelas winter dan mr jeco yang mendengar hanya menautkan alis.

"Laptop ini?" Gumam jeco karna winter menunjuk laptop miliknya diatas meja.

"Iya, saya lupa  membawa laptop saat kesini tadi, jadi apa tidak masalah jika laptop ini saya pinjam?" Winter memastikan kembali jawaban dari jeco dihadapanya.

"O-oh, t-tentu saja direktur, pakai saja jika anda memang membutuhkanya~" jawab jeco sedikit gugup karna winter selaku directur utamanya merupakan orang pertama yang menyentuh laptop milik pria itu.

"Baik kalo begitu, anda boleh meninggalkan ruangan saya sekarang, saya tau anda juga sibuk, saya juga tidak akan lama meminjam laptop ini, hanya ingin memasukan data" jelas winter dan diberi amggukan oleh jeco.

Merasa tidak ada lagi yang ingin dibahas membuat pria itu sadar dengan posisinya dan langsung berdiri untuk keluar dari ruangan itu. Seperginya jeco, winter menatap laptop yang sudah menyala di atas mejanya dan langsung mengotak-atik isi didalam sana.

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang