Part 16

1.9K 169 9
                                    

Haii author balik lagi heheh, moga aja kalian blom lupa ya sama cerita ini:) dah sekian lama nggak update ya ges ya wkwkw,..sok atuh enjoy aja, makasih banget buat yang udah mau nungguin cerita ini.

Selamat Membaca😀~~~

~~~~~

Selang beberapa saat setelah winter menenangkan karina, ia turun kebawah untuk menemui teman-temanya yang masih berkumpul disana. tentu karina mengikuti langkah winter dari belakang seraya memperhatikan jari jemari mereka yang saling bertautan. karina hanya mengangkat sudut bibirnya karna merasakan genggaman winter lagi saat ini.

dengan air mata yang sudah mengering dipipinya membuat mata sembab itu sangat terlihat dengan jelas dimata teman-teman winter dan karina. mereka tidak tega melihat keadaan karina yang sudah setengah berantakan itu, terlebih wajahnya juga sedikit pucat. karina mengerti dengan tatapan khawatir teman-teman yang saat ini tengah melihat dan menatap ke arah dirinya. ia tersenyum tipis untuk meredakan kekhawatiran itu dan duduk disofa tepat disebelah winter.

"Aku mau nanya sesuatu sama kamu, apa kamu udah bisa jawab sekarang?" ujar winter memastikan keadaan karina.

mendengar ucapan winter membuat karina menghela nafas perlahan dan mengangguk pelan.

winter melihat teman-temanya yang saat ini tengah menatap dirinya dan karina. winter tau mereka tidak berani mengeluarkan suara sebelum dirinya.

"Okey, waktu kamu dicegat dijalanan siapa yang bawa kamu waktu itu?" tanya winter dengan nada seriusnya. ia hanya ingin memastikan lagi dengan mendengar jawaban langsung dari mulut karina.

karina menatap mata winter yang saat ini menatapnya juga, tatapan itu membuat dirinya tenang sekaligus hanya perasaan sayang didalam sana. bibir  yang tadinya bergetar karina berusaha menghilangkan kepanikanya saat itu.

"Jeno.....dia y-yang cegat trus bawa aku pergi" Jawab karina seadanya, tidak ada kebohongan dari raut wajahnya.

semua orang yang ada di ruangan itu tentu tidak akan terkejut dengan jawaban karina, mereka sudah tau dengan pasti jika pria bernama Jeno lah dalang dibalik semua ini.

winter mengangguk perlahan.
"Bisa kamu ceritain gimana awalnya sebelum jeno bawa kamu pergi?" tanya winter lagi.

"Waktu itu dia bilang mau ngajak aku jalan,...t-tapi aku nggak mau, yaudah trus aku pergi dan  tiba-tiba aja ada yang bekap aku dari belakang,.....dari situ aku langsung pingsan,.....pas bangun, aku udah ditempat terbengkalai tadi~" Jelas karina.

Entah sejak kapan air mata jatuh membasahi pipi karina setelah mengingat kejadian tempo hari dimana dirinya diculik oleh teman sendiri. ralat, Jeno sudah tidak pantas disebut sebagai teman saat ini!

Winter mengangguk paham dan menghapus air mata karina dengan ibu jarinya. ia harus bersabar dan menunggu karina tenang kembali untuk mengajukan beberapa pertanyaan lagi.

"Win, udah nggk bisa ngeles lagi sekarang, jeno udah terlalu berlebihan buat dapetin hati karina, nggak seharusnya dia giniin karina~" Ujar yujin dengan nada kesal karna mengingat tingkah laku jeno.

"Gw setuju sama yujin, kenapa kita nggak cari dia sekarang win, malam itu dia juga kan yang bikin lo kecelakaan sampai hilang ingatan, truss sekarang dia juga mau bikin karina kayak gitu?" sambung zuha yang sama kesalnya dengan yujin.

winter yang melihat kekesalan teman-temanya hanya tersenyum dan berusaha menenangkan mereka, mengingat jeno adalah orang yang berbahaya membuat winter tidak berani gegabah untuk mencari laki-laki itu.

"Kalian tenang dulu, lo nggak liat keadaan karina sekarang gimana?, kita bakal cari jeno, tapi butuh rencana, nggak segampang itu kita gerak buat cari dia." Ujar ryujin dengan wajah serius untuk menenangkan kedua temanya yang sudah tersulut emosi.

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang