Part 27

688 75 2
                                    

Selamat Membaca😃

~~~~~~~~

Malam yang panjang untuk winter dan teman-temanya. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 11 malam, winter dan yang lain masih setia menunggu aurel saat gadis itu dibawa ke icu. Winter mencoba menenangkan zuha yang saat ini hanya menundukan kepala sembari menatap kosong ke lantai.

Winter menghela nafas perlahan dan menyandarkan punggungnya pada dinding. Pandanganya beralih pada karina yang datang bersama minjuu dan yujin.

Ia tersenyum kecut dan langsung menerima pelukan karina saat gadis itu menubruk tubuhnya. Ia sembunyikan wajah pada cecuruk leher gadis itu sembari merengkuh pinggangnya dengan erat. Winter memejamkan mata dan cukup merasa lega saat karina baik-baik saja.

Karina tau jika winter sudah merasa lelah saat ini, ia mengelus kepala belakang gadis itu untuk menenangkanya.

"Aku nggak bisa jagain aurel,.....aku nggak bisa lindungi aurel,......dan aku telat buat nolongin temen kamu~~,.....maaf" gumam winter dalam dekapan karina.

Karina menghela nafas perlahan dan tetap menenangkan winter dipelukanya. Ini bukanlah kesalahan siapapun, hanya saja saat ini mereka telah kecolongan dan menyebabkan aurel masuk rumah sakit untuk kedua kalinya.

"Ini bukan salah kamu, semua terjadi diluar kendali kita, berhenti buat nyalahin diri sendiri sebelum kamu bener-bener rapuh dan nggak bisa maafin diri kamu sendiri,.......aku yakin aurel akan baik-baik aja~" ujar karina menenangkan.

Winter menghirup aroma tubuh karina dalam-dalam, ia mengangguk perlahan dan memang ucapan karina ada benarnya, lebih baik mengatasi dari pada menyalahkan diri sendiri.

"Aku nggak mau ada korban lagi diantara kita, aku nggak mau ada yang terluka sampe ada yang masuk rumah sakit lagi,........aku harus selesain sendiri masalah ini,.....aku nggak mau melibatkan kalian"

"Apa yang harus kamu lakuin untuk selesain ini semua? Cara apa yang harus kamu pakai?, rencana apa lagi yang sekiranya bisa bantu kamu untuk keluar dari masalah ini?"

Winter diam mendengar ucapan karina, pikiran dan otaknya benar-benar buntu.
"Saat ini kamu udah melakukan banyak hal sama temen-temen kamu, kamu butuh istirahat, mereka juga butuh istirahat--"

Karin melepaskan pelukanya dan mengelus wajah  winter.
"Dengerin aku winter~~, pikirin aurel yang saat ini lagi berjuang di dalem sana,...kamu dan temen-temen udah melakukan segalanya, kamu udah mengerahkan tenaga, waktu bahkan jiwa kamu untuk menyelesaikan semua ini.~"

"Satu hal yang harus kamu tau,......aurel udah pertaruhkan nyawa dia untuk kita, kamu pikir aurel bakal ngebiarin kamu berjuang sendirian hmm??.....jangan salah langkah winter, perjuangan aurel buat lindungin kita bakalan sia-sia kalo kamu nekat berjuang sendirian.....tolong dengerin aku, untuk kali ini kamu nurut sama aku dan ilangin ego kamu buat bales dendam,........okey?, pleasee ........ilangin dendam kamu dulu, aku tau,....perbuatan mereka harus dibales, tapi akan ada waktunya mereka dapet balesan itu."

Winter menatap dalam-dalam mata karina, semua yang karina katakan cukup membuat winter tersadar akan segalanya. Bagaimanapun juga winter harus bersabar untuk saat ini, jika ia terlalu terburu-buru, maka hal seperti ini akan terjadi lagi.

Ia menghela nafas dan mengangguk perlahan. Winter kembali memeluk tubuh karina sekilas dan membiarkan gadis itu mendudukan diri disebelah zuha.

"Zuha,.....gw harap lo bisa tenangin diri lo, seperti yang udah gw bilang ke winter, ilangin ego kalian buat bales dendam, pikirin temen kita dulu, aurel adalah keluarga kita yang saat ini bener-bener membutuhkan kita disini"

Karina menyentuh bahu zuha dan menenangkanya.
"Tolong dengerin gw okey?, jangan sia-sia in perjuangan aurel yang udah berjuang buat lindungin kita,.....cuma itu saran dari gw.....lo yang tenang ya, aurel bakal baik-baik aja"

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang