Part 24

1K 109 6
                                    

Hallo hallo, apa kabar kalian semua? hehehe, author balik lagi nih, pada kangen sama author apa ff ini?😄😂, btw makasih ya buat yang masih stay nungguin cerita ini sampai end nantinya, kalo kalian lupa sama alur ff ini bisa tuh baca dari awal lagi heheh, tanpa nunggu lama lagi kita gass keun lanjut ya gess.....



Selamat Membaca😄~~~


..........................................

Setelah perjalanan dari restoran ke studio, winter memutuskan untuk tinggal disana dengan teman-teman yang lain untuk sementara waktu. Winter yakin hanya studio lah satu-satunya tempat yang paling aman untuk ia tinggali saat ini. Mereka bernafas lega dan menyandarkan punggungnya pada sofa saat berhasil membawa aurel pergi dari genggaman mark saat ini.

Tapi disisi lain, winter masih memikirkan johan yang ia yakin saat ini pria itu masih menunggu karina ditempat yang sudah ia rencanakan, ia memandangi karina yang ada disebelahnya sembari mengatur nafas karna rasa lelah sudah ia rasakan.

"Untuk sementara lo tinggal disini dulu rel, bilang aja sama mark kalo lo nggak bisa balik ke hotel, ada urusan sama karina, gw yakin dia bakalan memaklumi" jelas winter dan diberi anggukan oleh aurel.

Aurel masih terdiam setelah sampai di studio milik winter dan teman-temanya. Ia bingung apa yang harus dilakukan untuk saat ini setelah mengetahui semuanya.

"Win, gw bingung, kenapa mark bisa sejahat ini sama lo?  sesuatu apa yang  bikin dia kayak gini sama lo?, tolong kasih tau gw...." Ucapan aurel membuat winter dan yang lain saling memandang dan menunggu jawaban dari sang empu.

Winter membenarkan posisi duduk sebelum menjawab pertanyaan dari aurel.

"Gw blom tau kepastianya kayak gimana,....tapi yang gw tau, mark sama johan pengen ngambil alih perusahaan gw lewat orang dalem, seperti yang udah gw jelasin di restoran tadi, sedikit aja pergerakan mereka ketauan sama kita, lo yang bakal jadi sasaran utama nya rel, makanya gw harus bawa lo jauh dari cowo itu...., gw yakin sih, mark bakalan curiga sama kita karna kita bawa lo pergi secara sepihak kayak gini" penjelasan winter terhenti dan ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Ini yang gw takutin, bisnis yang gw jalanin malah bikin orang lain jadi korban, gw minta maaf kalo dari dulu nggak pernah ngasih tau tentang ini ke kalian, gw cuma nggak mau orang-orang diluar sana tau kedekatan kalian sama gw, dan jadiin kalian sebagai umpan mereka buat neken gw...."

Karina mengelus punggung winter sembari menenangkan kekasihnya agar kembali tenang dan bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Lo nggak perlu merasa bersalah win, kita tau kok, lo nglakuin ini karna nggak mau kita kenapa napa, lo nglakuin ini buat lindungin kita, dan kita harusnya berterima kasih atas apa yang udah lo lakuin saat ini" ucapan ryujin membuat yang lain mengangguk setuju, mereka semua tau jika winter selalu mengatasi masalahnya sendiri dan selalu mementingkan orang lain dari pada dirinya.

"Ryujin bener, kita harusnya berterima kasih sama lo atas apa yang udah lo lakuin sampai saat ini buat nglindungin kita" tambah yujin.

"Tapi sekarang situasinya udah beda, dan nggak akan lama lagi pasti akan ada sesuatu yang akan terjadi, dan pastinya hal itu diluar kendali gw....hahhh" winter menghembuskan nafas kasarnya sembari menundukan kepala, setelah lama memendam semuanya sendiri akhirnya ia merasakan lelah pada tubuhnya. Johan belum selesai, sekarang malah bertambah dengan kehadiran mark.

"Tenang aja win, lo nggak sendiri kok, kita semua pasti bantuin lo, apapun yang terjadi........, gw bahkan rela korbanin nyawa gw buat lo karna lo juga rela ngorbanin nyawa buat kita, mulai saat ini lo nggak harus selesaiin semuanya sendiri, ada kita yang siap bantu lo~~" zuha meyakinkan ucapanya karna memang hal tersebut pantas untuk diucapkan.

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang