Hallo guyss balik lagi sm author hehe, maksudnya balik lagi sama FF Jiminjeong yang satu ini. apa kabar kalian, udah lama banget nggk up di ff ini.......singkat cerita gess, jadi waktu itu selain sibuk sama tugas kuliah author juga hampir kehilangan akun ini, tapi untungnya masih baik" aja sampai sekarang... Author harap kalian masih stay dan nungguin cerita ini ya hehe, kalo ada yang lupa alur ceritanya boleh dong baca dari part 1 lagi😁😂.
Tanpa babibu lagi langsung gass aja kita lanjutkan cerita ini...........Enjoy guyss <3
..........................................................
Selamat Membaca😀
Selesai dengan jadwal pemotretan hari ini Karina memutuskan untuk pulang bersama winter sebelum jeno datang dan menawarinya tumpangan. Bukanya karina membenci jeno, ia hanya kesal dan risih jika jeno terus-terusan menganggu dirinya dan tentu dengan winter. Ia juga harus menjaga jarak dengan pria itu untuk menjaga nama baik winter juga, jika jeno selalu berada didekatnya, bisa jadi winter akan melakukan hal yang sama dengan jeno persis saat berada di dalam studio pemotretan waktu itu. Dan hal itu akan membuat orang-orang diluar sana berfikir negatif lagi mengenai winter.
Skip.
"Hari ini kamu nggk ketemu sama temen-temen di studio?" tanya karina yang kini sudah berada dalam mobil bersama winter.
"Kayaknya enggak, mereka ada job masing-masing, mungkin studio juga sepi kalo aku kesana sekarang" jawab winter sembari menatap karina sekilas dengan senyumanya.
Karina yang melihat itu ikut tersenyum dan mengangguk. Ia kembali memandangi jalanan yang mulai gelap dengan tenang sembari menikmati suasana malam yang akan datang.
"Tadi jeno nggak ngapa-ngapa in kamu kan?" ujar winter yang tiba-tiba saja menyebut nama pria itu.
Karina beralih menatap winter dan melihat wajah itu dari samping. Bisa ia lihat jika tidak ada raut wajah kemarahan diwajah sang kekasih. Karina menghela nafas panjang untuk memulai pembicaraanya.
"Enggak kok, aku baik-baik aja, dia juga nggak ngapa-ngapain aku, justru malah aku yang ngapa-ngapain dia tadi." jawab karina.
Winter mengernyitkan dahinya karna bingung dengan jawaban yang keluar dari mulut karina. Ia menatap kesamping sembari tetap fokus menyetir.
"maksudnya?"
"Tadi aku samperin dia dan ngomong 4 mata sama dia soal hubungan kita. Aku rasa dia perlu tau kalo kita masih ada hubungan dan kita nggak akan pernah ketemu sama kata putus. Aku tau kalo dia bakalan nglakuin sesuatu lagi buat hancurin hubungan kita, tapi kamu tenang aja.....aku udah bilang ke dia juga kalo hati aku udah sepenuhnya buat kamu win...yaa aku berharap dia bisa sadar klo udah nggk ada kesempatan lagi buat diri dia sendiri."
Karina menjelaskan dengan detail mengenai pembicaraanya dengan jeno saat pemotretan tadi. Winter mengangguk dan tersenyum saat karina mengatakan jika hati dari wanita itu sudah menjadi milik dia seutuhnya.
"Makasih ya karna kamu udah berani speak up didepan dia, aku harap dia bisa sadar kalo perlakuan dia slama ini tu salah....mungkin dia bisa jadi lebih baik lagi deh buat kedepanya....~~" ujar winter.
Karina mengangguk dengan ucapan winter, ia juga berharap seperti itu. Ia berharap agar orang lain tidak menganggu mereka terlebih mengenai hubunganya dengan winter.
"Kita makan malam sekalian ya sebelum aku anterin kamu pulang~" gumam winter.
"Kamu nggak nginep dirumah aku malam ini?" tanya karina.
"Kayaknya enggak sayang, aku masih ada urusan lagi malam ini, aku bisa sih kerumah kamu, tapi udah terlalu malem kalo aku kesana." jawab winter.
"Kamu ada urusan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Model | WinRina
RandomAktifitas Sampingan Karina Disela-sela kuliahnya, diwarnai dengan berbagai konflik yang selalu berdatangan dan tentu kehadiran seseorang yang selalu menjadi pelindung dibalik semuanya. Winrina√ Wintop√ Girls love~ Futa area~ Bahasa campuran