Part 28

1.3K 104 10
                                    

Selamat Membaca😊


~~~~~~~~~



Zuha mengerjapkan mata dan bangkit dari posisi tidur duduknya. Ia menatap jam dinding dan waktu menunjukkan pukul 05.00 pagi saat ini. Gadis itu meregangkan otot-otot nya sejenak karna rasa pegal akibat posisi tidurnya yang kurang nyaman.

"Pagii~~"

Zuha yang mendengar hal tersebut langsung mengerjapkan mata dan menatap tidak percaya jika suara tadi berasal dari mulut aurel.

"Aurel..... " Aurel hanya tersenyum tipis menatap zuha saat gadis itu menyadari jika ia sudah sadar dari pingsannya.

"L-lo udah sadar?.... Astagaa, gw panggil dokter sebentar ya" Ucap zuha dan langsung ditahan oleh aurel agar gadis itu tidak meninggalkan nya.

"Nggak usah, disini aja~~" Gumam aurel dengan suara seraknya.

Zuha yang mengerti hanya mengangguk kecil dan kembali duduk. Ia genggam jemari aurel yang tadi menahan tanganya.

"Kepalanya masih pusing? " Aurel mengangguk menjawab zuha.

"Sedikit, tapi udah lumayan enakan"

"Syukur kalo gitu, hahh....... Gw khawatir banget sama lo. " Zuha mengelus punggung tangan aurel untuk menyalurkan kasih sayangnya pada gadis itu.

"Maaf udah bikin lo sama temen-temen khawatir.... " Ucap aurel.

"No..... Nggak perlu minta maaf rel, lo nggak salah, kita yang harusnya berterimakasih sama lo... "

Aurel hanya menghela nafas dan mengangguk kecil.
"Gw juga berterima kasih sama kalian karna udah ngertiin posisi gw.... Gw merasa bersalah sama kalian. "

"It's okey, sekarang lebih baik lo istirahat dulu, jangan banyak pikiran, lo baru aja sadar dari pingsan lo"

"Gw pengen duduk, badan gw pegel rebahan terus.. " Dengan segera zuha membantu aurel untuk bangun dari tidurnya dan duduk bersandar diatas ranjang.

"Jangan banyak gerak rel" Aurel mengangguk paham dan menatap zuha yang saat ini tengah menatapnya juga.

Zuha berdiri agar jaraknya tidak terlalu jauh dari aurel.
"Kenapa? Butuh sesuatu?, lo laper? Atau haus? "

Aurel menggeleng pelan.
"Enggak, gw nggak laper, lagi pengen liat temen-temen sama lo aja"

Zuha mengangkat sudut bibirnya dan menatap kearah yang sama seperti aurel. Bisa ia lihat jika teman-temanya masih tertidur karna jam masih terlalu pagi untuk mereka membuka mata.

"Zuha...?? "

"Yaa??, kenapa? "

Aurel menatap sekilas tanganya yang masih bertautan dengan zuha diatas pangkuannya.

"Gw minta maaf karna dulu pernah ninggalin lo, gw tau..... Hal itu ternyata nyiksa diri gw sendiri karna gw nggak bisa jauh dari lo......... Dan sekarang, gw harap hal kayak gitu nggak akan pernah terjadi lagi diantara kita..... Maafin gw untuk kesalahan masa lalu yang udah gw lakuin ke lo. "

Zuha menatap sorot mata aurel didalam sana. Ada rasa rindu yang gadis itu rasakan saat mereka sempat berpisah.

Zuha menghela nafas dan tersenyum hangat menatap aurel.
"Kenapa lo minta maaf terus hmm??,... Gw sama sekali nggak pernah marah sama lo, apalagi sampe dendam hanya karna lo ninggalin gw~~"

"Gw tau kok, ada alasan kenapa lo harus melakukan itu, dan apapun alasan itu gw tetep nggak akan marah sama lo karna gw tau....... Perasaan lo nggak akan pernah berubah buat gw, dan gw sendiri juga merasakan hal itu.... Gw masih merasakan perasaan yang sama kayak dulu waktu pertama kali kita ketemu. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang