Part 14

1.7K 161 5
                                    

Selamat Membaca😀

~~~~~

Sudah hampir 1 minggu winter dirawat dirumah sakit dan ditemani oleh teman-temannya. Orangtua winter sama sekali tidak pernah berkunjung untuk menjenguk anak perempuan mereka yang tengah sakit. Jangankan menjenguk, memberi pesan saja tidak dilakukan oleh orangtua winter. Winter juga tidak ingin memberikan kabar pada mereka karna takut menganggu pekerjaanya diluar sana.

Dan hari ini, dari sore sampai malam karina sendirian dirumah sakit menjaga winter. Ryujin dan yang lain tengah sibuk dengan kuliah nya akhir-akhir ini dan tentu dengan job-job nya yang terus berdatangan. Sore ini karina hanya bersama winter dikamar rawat, terkadang suasana canggung selalu datang dalam diri mereka.

"Karina~" suara winter menyadarkan karina yang tengah sibuk dengan ponsel. Atensinya berpindah pada winter dan ia berjalan mendekati perempuan itu.

"iyaa? Kenapa win?"

"Temen-temen yang lain nggak kesini ya?"

"mungkin malem ini datang, tapi aku juga nggak tau pasti karna mereka nggak ngasih kabar sama sekali."

Winter menganggukan kepalanya, karina merasa jika winter tengah jenuh saat ini. Biasanya ia ditemani ngobrol oleh teman-temanya, tapi sekarang malah banyak diam.

"mmm kita keluar yuk, cari udara sore ditaman, kamu mau?" satu ide terbesit dipikiran karina untuk menghapus kejenuhan winter.

"eoh?, taman? Bolehh, aku mau, tapi apa kamu kuat buat bantu aku jalan keluar?" ujar winter memastikan.

Karina terkekeh dengan ucapan itu, winter seperti  merendahkanya.

"Kamu tenang aja, kita pakai kursi roda biar kamu nggak perlu jalan~, kamu tunggu disini ya"

Karina beralih untuk mengambil kursi roda agar winter tidak terlalu capek nantinya.

"Ayok, pelan aja." karina senantiasa memegangi tubuh winter untuk menyamankan posisi duduknya dikursi roda.

Tidak memakan waktu lama mereka sudah ditaman saat ini. Karina mendudukan dirinya pada bangku taman dan membiarkan winter menikmati udara sore hari.

"Diluar lebih enak kan?" ujar karina yang melihat winter menatap kesana kemari.

"iyaa, aku bosen dikamar terus-terusan, aku pengen cepet pulang sebenernya, tapi aku juga nggak tau dimana alamat rumahku" jelas winter.

Karina menganggukan kepala karna paham, brati memang benar jika winter hanya bisa mengingat orang-orang terdekatnya. Padahal jika dipikir dirinya sudah cukup dekat dengan winter. Terlebih dengan status mereka.

"karina?~"

Panggilan itu membuat karina tersadar dari lamunanya.

"iyaa?"

Pandangan winter sepenuhnya ia tujukan pada mata karina. Ia juga membetulkan posisi kursi roda agar bisa duduk berhadapan dengan karina.

"aku boleh nanya?~" suara lembut winter benar-benar membuat karina diam, baru kali ini ia mendengarkan suara yang berbeda dari winter.

"boleh.....kamu mau nanya apa?" jawab karina.

Winter menghela nafas perlahan sebelum membuka suara. Ia juga melihat karina masih terfokus dan menunggu dirinya berbicara.

"Apa bener kalo kamu itu temen dekat ryujin?" pertanyaan winter membuat karina bingung dan mengernyitkan dahinya.

"iyaa, aku emang temen deket dia winter, waktu itu ryujin juga udah kasih tau kamu kan?" jawab karina.

Model | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang