Selamat Membaca😀
~~~~~
Suasana masih terlihat cukup baik pagi ini, tapi tidak dengan suasana hati karina, ia bingung harus bagaimana menanggapi hyunjin yang terus-terusan menghubunginya, jika dipikir memang karina tidak enak karna selalu menolak ajakan hyunjin, karina juga takut jika winter tau mengenai hal ini, pasalnya ia selalu mengatakan jika dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan hyunjin, tapi pada dasarnya winter memang tidak se posesif itu, ia sudah mengatakan pada karina bahwa tidak apa-apa jika hyunjin menghubunginya.
Pagi sampai Siang ini karina tidak ada kegiatan apapun selain berdiam diri dalam kamar, tidak ada kuliah, tidak ada jadwal pemotretan dan tidak ada rencana keluar kemanapun. Karna rasa bosan akhirnya ia menghubungi winter untuk menemaninya hari ini, dengan senang hati winter akan datang kapanpun saat karina menginginkanya.
Selang beberapa menit setelah menunggu akhirnya karina bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar karna bell yang terdengar dari rumahnya. Ia sudah yakin jika winterlah yang datang, tapi setelah pintu terbuka, bukan sosok kekasih yang muncul dihadapan karina.
"Hai rin~" sapanya dengan senyuman lebar.
"Hyunjin?~"
"Iya, maaf kalo gw ganggu tidur siang lo."
Karina menggelengkan kepala untuk mengembalikan kesadaranya.
"Ah en-enggak kok, gw nggak tidur..." sebisa mungkin karina tersenyum dihadapan hyunjin.
"emm btw, lo tau rumah gw dari mana?" tanya karina.
Ia bingung bagaimana hyunjin bisa menemukan alamat rumahnya, ia sama sekali tidak pernah memberitahu hyunjin mengenai tempat tinggalnya.
"lo lupa? Mami gw kan temen mami lo, jadi ya gw tinggal nanya aja ke mami lo lewat mami gw"
Karina mengangguk mendengar jawaban itu, masuk akal juga jika dipikir-pikir.
"oiya, lo hari ini free kan? Mau ikut gw nggak ke mall yang baru buka itu? Kayaknya bagus tempatnya"
Lagi dan lagi, karina bingung harus bagaimana saat ini, jika tau hyunjin yang datang ia tidak akan membuka pintu untuk pria ini.
Hyunjin melambaikan tangan tepat diwajah karina saat wanita dihadapanya hanya diam saja.
"Rin, kok diem sih?"
"a-ah sorry-sorry, gw ngalamun tadi."
"ada-ada aja lo, jadi gimana? Mau ikut gw?"
Belum sempat karina menjawab, klakson mobil sudah terdengar ditelinga kedua manusia yang berdiri didepan pintu. Ada rasa lega yang karina rasakan saat kekasihnya datang. Tapi ada rasa cemas yang juga ia rasakan karna masih ada hyunjin disini.
Winter turun dan menghampiri karina dengan segera. Ia berdiri tepat disamping karina dan ia juga menyadari kehadiran hyunjin disini.
"Ehem, sorry kalo kedatengan gw ganggu obrolan kalian." ujar winter.
"enggak kok, kan aku yang minta kamu buat dateng kesini." ujar karina saat winter bersuara, ia juga terlihat melingkarkan tanganya pada lengan winter.
"Santai aja, gw juga nggak lama kok, bentar lagi mau pergi sama karina."
Mendengar ucapan hyunjin membuat winter dan karina saling tatap, winter sama sekali tidak tau menau jika karina ingin pergi bersama hyunjin, melihat winter yang bingung membuat karina juga semakin bingung, ia belum memberi jawaban tentang ajakan hyunjin tadi, tapi kenapa pria itu sudah mengatakan jika dirinya akan pergi.
Karina menghela nafas perlahan dan ia yakin akan mengatakanya.
"Tadi hyunjin ngajak aku buat ke mall yang baru buka itu, tapi kalo kamu nggak ngizinin yaudah aku nggak pergi, aku juga belum ngasih jawaban kok ke dia." jelas karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Model | WinRina
RandomAktifitas Sampingan Karina Disela-sela kuliahnya, diwarnai dengan berbagai konflik yang selalu berdatangan dan tentu kehadiran seseorang yang selalu menjadi pelindung dibalik semuanya. Winrina√ Wintop√ Girls love~ Futa area~ Bahasa campuran