PART 06.

21 3 8
                                    

————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

————————

Jangan lupa vote and commentnya!


Happy reading!

Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, Zidan dengan cepat membereskan bukunya, ia dengan semangat keluar dari kelas namun ia teringat sesuatu. Ya hari ini ia tidak pulang bersama Ferli. Akhirnya ia memilih pulang sendiri.

Ferli berjalan sedikit berlari ke parkiran untuk meminta izin kepada Zidan. Namun saat sampai disana disana motor Zidan berjalan lebih dulu. Ia menghela nafas, ia mmebuka ponselnya untuk mengirim pesan minta izin, namun ia melihat pesan dari Zidan.

"Jalan bareng sama Kak Ezra kan? Pulangnya jangan lama-lama."

Ferli tersenyum sekiranya Zidan tidah marah kepadanya. Ia berjalan ke arah Ezra yang melambaikan tangannya "Kak kita pake seragam sekolah gitu?"

Ezra menggeleng "Udah lo naik aja yuk." Ferli akhirnya menaiki motor Ezra.

Ezra membawa motornya keluar dari  parkiran sekolahan, beberapa menit kemudian ia berhenti di sebuah rumah.

Ferli mengerutkan keninganya "Rumah lo kak?" Ezra mengangguk.

"Eza udah pulang." Ezra tersenyum melihat bundanya yang keluar menghampirinya.

"Ini siapa Za?" Ferli melirik arah Ezra tersenyum kecil.

"Temen kamu?" Ezra menatap bundanya bingung begitupun dengan Ferli yang hanya terdiam.

Iya masa prenjon kaya si itu:'D

"Oh iya bunda paham, yaudah ayo masuk." Ezra bersama Ferli masuk ke dalam rumah.

"Gue mau ganti pakaian dulu, tunggu disini." Ferli menahan tangan Ezra yang ingin berjalan.

"Ini terus gue gimana pake seragam?" Ezra menggeleng.

"Ada deh Entar aja deh pokoknya." Ferli mengangguk lalu duduk di sofa sesekali memperhatikan ruangan di setiap sudut rumah itu, Ezra meninggalkan Ferli di ruang tamu.

Beberapa kemudian ia keluar dari kamarnya "Udah yuk pergi." Ferli mengikuti Ezra ke luar rumahnya.

"BUNDA EZRA PERGI DULU."

"IYA HATI-HATI PULANGNYA JANGAN LAMA-LAMA YA." Ferli tersenyum kecil melihat interaksi antara Ezra dan bundanya.

Ezra mengambil kunci mobilnya di deket TV. "Ayo."

Mereka akhirnya meninggalkan rumah Ezra, Ezra memberhentikan mobilnya didepan sebuah Mall.

"Mau ngapain kita kesini?" Ezra melihat arah Ferli yang lagi melihat kesana kemari.

"Emang mau pake seragam ke dufan?" Ferli menggeleng.

"Yaudah ayo." Ferli berusaha melepaskan seat belt nya namun begitu susah kaya macet begitu saja.

If that's fate He will definitely come back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang