PART 14.

7 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--------

Vote and commentnya!


Happy reading!


Pagi sudah tiba kini Ferli sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah barunya yang bernama Genius Hight School, Ferli melihat kaca yang terdapat dirinya memakai seragam baru rasanya aneh karena bukan seragam lama yang ia pake.

"Dek Fer." Marsen tiba-tiba membuka pintu."Ayo berangkat di bawah ada Aksan." Sambungnya.

Ferli mengangguk dan mengambil tasnya lalu berjalan di belakang Marsen dan benar saja disaat Ferli turun tangga disana sudah ada Aksan yang udah rapih dengan seragamnya dan dasi hitamnya.

"San gue kira lo udah duluan." Ucap Ferli.

"Niatnya gitu cuman gua mau bareng aja sama lo, yaudah yuk keburut telat gak lagi kita nyari ruang gurunya dimana." Ucap Aksan.

"Naik mobil apa motor deh." Ferli masih bingung.

"Mobil pribadi milik Papah lo tuh supirnya udah nunggu sana masuk sama Aksan." Ucap Marsen.

"Adek ini bekel makannya di makan jangan engga." Mamah Aluna memberikan kotak makan kepada Ferli.

"Oke mamah makasihh."

"Nih uang jajannya baik-baik di sekolah barunya kalo ada apa-apa kasih tau Papah." Papah Arya memberikan 3 kertas lembar merah kepada Ferli.

"Banyak banget buset Pah biasanya sertaus ribu."

"Ambil aja jaga-jaga nanti ada yang mau di beli, uangnya malah kurang." Jawabnya.

"Hehehe makasih Pah, aku pamit dulu ya sama Aksan." Ucap Ferli salim kepada Papahnya Mamahnya dan juga Marsen.

"Om tante kak Aksan pamit dulun" Kata Aksan.

"Iya, hati-hati loh."

"IYA, ASSALAMUALAIKUM."

"WAALAIKUMSALAM.









Keadaan sekolah hari ini lumayan penuh iyalah sekolah elit Ferli sampe bengong soalnya sekolah lebih besar dari sekolah lamanya.

"Jangan bengong ayo cari ruang guru, biar kita tau kelas kita dimana." Ucap Aksan menarik tangan Ferli buat masuk ke dalam gedung sekolah.

Aksan dan Ferli sedang mencari ruang guru dan ketemu langsung saja mereka masuk ke dalam.

"Permisi."

Semua orang di dalam beralih menatap Ferli dan juga Aksan yang hanya tersenyum karena kikuk.

"Ferli sama Aksan ya?" Ucap seorang pria menghampiri mereka berdua.

"Eh iya Pak." Ucap Aksan.

"Panggil Kakak aja saya masih mudah kok haha." Ucapnya tertawa.

If that's fate He will definitely come back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang