PART 13.

8 0 0
                                    

————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

————————

Vote and commentnya!


Happy reading!









Ferli hari ini berangkat sekolah tidak seperti biasanya yang ceria tapi sekarang ia tampak murung, baru juga awal.

"Ferli." Ucap seseorang, Ferli melihat ke arah belakang disana ada Zidan.

"Masih pagi masih murung kenapa?." Tanya Zidan.

"Idan.." Zidan yang tau situasi mengangguk paham, Zidan yang melihat muka Ferli seketika paham.

"Gua paham Fer, soal lu bakal pindah kan?" Otomatis Ferli melihat ke arah Zidan.

"Idan..engga marah?" Ucap Ferli.

"Marah? Engga tuh ngapain juga marah ini juga demi karir papah lu noh ya maksudnya papah lu ada dapet tugas pekerjaan di Jakarta terus Mamah lu juga katanya ada bisnis toko2 kecil ya disana. Wajar aja mereka ngajak lu buat ikut sama mereka dan pindah juga." Ucap Zidan.

"Zid, gue sedih gue gak mau tapi gue gak mau juga ortu kecewa lagi karena gue gak nurut." Kata Ferli rasanya ia ingin nangis cuman ini di sekolah.
"Gue tau dan gue ngerti It's okay Fer cuman sementara doang." Kata Zidan.

"Idan gak sedih emang kalo gue pindah rumah apalagi sekolah."

"Sedih dong gua denger lo pindah dari bunda aja udah kaget, gimana ya hari-hari gue tanpa lo gak ada yang gue isengin gak ada yang gua bisa ajak jalan-jalan atau sekedar jalan-jalan di taman atau komplek beli es cream juga gak sih Fer? Banyak pokoknya." Ucap Zidan membuat Ferli meneteskan air matanya tapi ia susut kembali.

"Ishh kok jadi bawang sih Zid." Ucap Ferli.

"Nangis aja gak papa Fer."

"Gak ah malu."

"Hahahaha."

"Gue bilang ke Rubi Ariella gimana terus sepupu gue ah pasti mereka udah tau juga dari Papah atau mamah ngomong soalnya yakali gak ngomong."

"Nanti gue bantu deh ngomong sama temen lu." Ucap Zidan.

"Ayo ke kelas gue anter." Kata Zidan merangkul bahu Ferli dan menganter gadis itu ke kelasnya.

Kini mereka semua sudah berkumpul di kantin untuk denger Ferli bicara tentunya ada Jean, Garen ezra dan juga Nilo karena mereka juga bagian dari temennya Ferli, Kalo Aksan tadi kata Zidan tidak Sekolah karena ada urusan di keluarganya.

"Mau ngomong apa nih?" Tanya Jean.

"Gak tau nih ngomong apa emang?" Tanya Ariella.

Ferli hanya diem dan melirik Zidan dan juga Vandra Kenzie karena mereka udah tau.

"Ini kenapa mukanya pada sedih semua buset." Ucap Garen.

"Kagak biasanya ye bang."

"Gue aja yang jelasin." Kata Zidan.

If that's fate He will definitely come back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang