PART 09.

8 0 0
                                    

Halooooo! Udah lama banget kayanya engga Up haha udah berdebu, aku akhir-akhir ini sibuk banget sama Rl jd Upnya lumayan lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooooo! Udah lama banget kayanya engga Up haha udah berdebu, aku akhir-akhir ini sibuk banget sama Rl jd Upnya lumayan lama. Aku usahain nanti kalo Up secepatnya.

Jangan lupa vote sama komennya.




HAPPY READING!.

"La la la la laaaaa" Ferli bersenadung kecil di koridor sekolah menuju kelas sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone yang berada di telinganya, hingga satu tangan menepuk pundaknya.

Ferli melepaskan earphonenya lalu menoleh ke belakang tapi tidak ada sesuatu disana Ferli mulai merinding dimana sekolah ini cukup lumayan sepi cuman ada beberapa orang yang udah datang karena sekarang menunjukkan pukul 6.10 entah Ferli kesambet apaan ia ke sekolah jam segitu biasanya jam 7 pas atau lebih ia baru dateng.

"Siapa itu?" Tidak ada jawaban, Ia kembali berjalan tapi suara tepukan yang ada di pundaknya kembali ditepuk, Ferli otomatis lihat ke belakang.

"Jangan bercanda dong gak lucu banget." Suaranya mulai bergetar keringat mulai bercucuran di pelipisnya, Ferli kembali membalikkan badannya ke depan menuju kelas tapi..

"DORRRRRR."

"JANCOK, EH ASTAGFIRULLAH." Ferli memegang dadanya kaget jantungnya berdegup dengan cepat ia mengatur nafasnya lalu melihat orang itu dengan tajam.

"Zidan bangke kaget anjir hampir jantungan gue." Ia menatap tajam cowo di depannya yang hanya menyengir tanpa dosa.

"Hahahahaha lagian lu tegang amat." Zidan malah tertawa membuat cewe itu mendengus kesal.

"YA LO MIKIR AJA EMANG LUCU KAYA GITU? ENGGA." Ferli berjalan meninggalkan Zidan dengan kaki yang di hentakkan sungguh dirinya merada kesal dnegan cowo itu.

"Ternyata lo dari dulu gak pernah berubah ya." Perkataan Zidan membuat Ferli berhenti berjalan mengalihkan pandangannya ke arah cowo itu dengan tatapan bingung.

"Pundungan hiyahahahaha."

Buk

Ferli melempar sebuah sepatu tepat ke arah mukanya lalu berjalan kembali menuju ke arah kelasnya, Zidan mengusap-ngusap mukanya dan mengambil sebelah sepatu milik gadis itu.

"FER SEPATU LO INI AMBIL DULU, NANTI KECUGAK GIMANA."

"DIEM ANJIR SONO AJA LO." Teriak Ferli dari kejauhan Zidan ragu mau nyamperin buat ngasih sepatu milik Ferli tapi nanti malah kena amuk tapi kalo engga di kasih gimana gadis itu bisa jalan kalo sepatunya aja ia lempar kearahnya.

Ferli berjalan memasuki kelas keadaan cukup sepi wajar masih pagi, ia meletakkan kantongnya di meja lalu merogoh roknya untuk mengambil ponselnya dan memainkannya ia melihat kebawah dimana ia memakai sebelah sepatu karena yang satunya ia lempar ke arah muka Zidan.

If that's fate He will definitely come back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang