PART 17.

4 0 0
                                    

————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

————————

Vote dulu sebelum baca.


Happy reading!



"BANG ASEN." Ferli turun tangga dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan Fer." Teriak Marsen dari arah dapur, dan melihat Ferli yang sudah siap dengan pakaian seragamnya.

"Kenapa?" Tanyanya.

"MAMAH MANA?"

"Oh itu Tante luna tadi ikut Om arya ke kantor." Ucap Marsen ia sedang menyiapkan kotak makan yang akan dibawa oleh Ferli.

"Ishhh bang kaos kaki gue ilang, kemana ya mamah simpen dimana sih." Ucap Ferli duduk di kursi dan memakan roti yang sudah di siapkan oleh Marsen.

"Lah terus lo kenapa gak ke kantor?" Tanya Ferli.

"Gue lagi ada jadwal kuliah Fer jam 9, gak lagi ada presentasi dadakkan, mungkin besok ngantornya. Gue kan di selingin sama kuliah terus ke kantor kalo ada hal-hal yang penting. Jadi gak tiap hari ke kantor juga." Ferli mengangguk.

"Bisa gitu ye, ihh kaos kaki gimana." Ferli teringat kembali kepada kaos kakinya yang ilang tiba-tiba.

"Udah lo cari belum? Siapa tau nyelip atau di tempat jemuran."

"Engga ada udah di cari gimana dong."

"Gue ada warna abu itu kaos kaki pendek tapi gak terlalu pendek."

"Dimana bang bersih gak? Pliss butuh banget yakali gak pake kaos kaki gue mana enak."

"Bersih lah yakali engga, ada di keranjang deket rak sepatu cari aja." Ucap Marsen, Ferli langsung lari untuk mencari kaos kaki dan ketemu.

"ASIK MAKASIH BANG ASEN." Ucapnya, lalu memakainya dan juga sepatu.

"Nih." Marsen memberikan sebuah kotak makan bergambar beruang dan juga tumbler.

"Makasih bang." Ucapnya.

"Mau di anter gak?"

"Engga ah mau naik motor aja."

"Yakin? Kalo mau gue anter."

"Enggak! Yaudah mau berangkat." Ucap Ferli salim lalu pergi ke depan ia lalu memakai helmnya setelah melambaikan tangan dan berpamittan lagi ia segera melajukan motornya meninggalkan perkarangan rumah.

Sesampainya di parkira sekolah Ferli langsung belari menuju kelasnya karena bel sebentar lagi akan masuk.

Ia masuk kedalam kelas dan aneh kenapa ia tidak mendapati Aksan disana biasanya jam segini tu anak udah duduk anteng di bangku sambil dengerin musik lewat earphonenya atau gak belajar tinggal itung hari karena bakal melakukan ujian tengah semester.

If that's fate He will definitely come back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang