Kelakuan

20.1K 261 1
                                        

"Kamu itung aja biasanya abis olah raga Pak Tio mandi didalem situ, sekitar setengah jam lah, kamu masuk bawa jus ini, ambilnya didalem kulkas, lalu bawa dokumen yang harus ditanda tangan sebelom dia pulang,"

Gw mengangguk-angguk sambil menyimak informasi yg dikasih tau angga yang ngomongnya 11-12 sama Nicki Minaj kalo lg ngerap.

Badan gw mungkin didepan angga, tapi jiwa gw masih disaat gw melihat om tio telanjang dada diruangan itu.

Dia bener-bener berubah 180 derajat dari apa yang gw ingat. Badannya kekar seperti model fitness, wajahnya ganteng dan fresh tidak seperti om om seumurannya.

Yang bikin meleleh lagi adalah suaranya yang berat dan lembut seperti mentega.

"Van! Kamu dengerin aku ga sih," Bentak angga sambil jebras jebris kesal.

"Nih, ud setengah jam kan, inget ya harus ditaro dimana, ikutin aja apa yg aku ksh tau, aku mau nyalon dulu, bhay,"

Ucap angga sambil menyerahkan sebotol jus siap minum dan segepok dokumen.

Andai saja dia tau kalo gw anak bos nya om tio, udah gw bejek idungnya ky jeruk peres.

Dengan ragu-ragu gw mengetok pintu ruangan om tio dan masuk kedalamnya.

Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, suasana ruangan om tio jadi remang-remang.

"Misi Pak,"

Ucap gw, tak tau dimana dia berada.

Akhirnya gw mengendap-endap ke ruangan tersembunyi tadi, berharap ada om tio didalam.

Benar saja ia sedang memakai kemeja ketat yang belom sempat ia kancing, dada bidang dan perut six pack nya terpampang jelas dibaliknya.

"Jus nya pak,"

"Eh van, kok kamu yg bawain jus, mana angga,"

"Angga pergi pak,"

"Aduh lain kali gausa, saya ambil sendiri aja ya, kalo ayah kamu tau bisa di dor saya," ucapnya salah tingkah.

"Gapapa pak,"

"Kok bapak si van panggil om aja, sy kan dari kecil ud kenal kamu,"

"Eh iya om,"

"Maaf ya, saya sebenernya gaenak nih kamu jd bantu2 saya begini, tapi ya namanya mandat dr ayah ya, mau nolak jg sy gabisa,"

"Iya om gapapa namanya jg belajar,"

Ceklek

"Pak tio, satu ronde dulu ga sebelom pulang?"

Ucap seorang wanita tanpa mengetahui kalau gw ada didalam ruangan. Wajah om tio penuh kekagetan, matanya terbelalak menatap gw. Sementara gw mengerutkan dahi gw kebingungan.

"Sally!" Bentak nya.

"Ehh siapa ini pak?" Tanya cewek sintal berdandanan menor sesaat memasuki ruangan ini.

"I ini asisten baru saya namanya Evan, Van kenalin ini sally, sales manager kantor ini,"

Gw menatap dia dari kepala sampai kaki. Bajunya ketat dan pendek tidak ada profesionalnya sama sekali.

Gw harus menyambut uluran tangannya.

"Evan,"

"Sallyy...," pekiknya melengking.

"... penggantinya angga ya, manjalita ya, kayak koko-koko korea,"

"Ehehe," tawa gw terpaksa.

"Di kantor ini pokoknya kita senang-senang ya, kerja harus happy, apalagi kalo bos nya ganteng ky pak tio,"

"Sally! Kamu ini," hardik om tio.

"Hmm tadi mau satu ronde apa om?" Pancing gw pura-pura.

"Eumm evan ky gata,"

"Sudah-sudah sal...," potong om tio.

"...Van kamu kalo ada apa-apa bisa tanya sally juga ya, dia cukup mahir menjaga relasi dengan client-client, pokoknya kalo ada proyek besar, dalam semalam pasti deal kalo sama sally,"

Sally tersenyum centil sambil mengepakan bulu matanya.

Ck ck ck, tanpa sepengetahuan ayah ternyata dia berperilaku sesukanya di kantor.

Di jam kantor bisa-bisa nya mengangkat beban, mandi cantik, ngewe pula sama karyawan, ada penyimpangan apalagi di kantor ini? Gw harus membongkar semuanya.

Atasan NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang