Menikmati

17.2K 160 2
                                    

"Buka semua baju om,"

"Mau apa kamu?"

Gw mendekat kearahnya.

Perlahan-lahan gw raba dada bidangnya.

"Mau nikmatin om,"

Om Tio mendengus, satu-persatu kancing kemeja ia lepas dengan jengkel. Dengan kasar ia menanggalkan kemejanya dan langsung dilempar ke lantai.

"Wow," bisik gw dalam hening.

Gw meneguk ludah, untuk pertama kalinya gw bisa menikmati tubuh om tio secara jelas.

Perlahan gw berjalan untuk menikmati bagian belakang tubuhnya. Otot punggungnya lebar dan membusung, guratan-guratan otot terukir hingga kearah dua bongkahan pantatnya yang bulat dan kencang.

Gw sisipkan jemari gw kedalam celananya sedikit. Terlihat om tio melonjak kaget.

"Celananya om,"

Hhhhh

Om tio menghela nafas.

Dengan kasar ia membuka kancing celananya dan seketika celananya lolos jatuh ke lantai.

Perlahan gw berjalan kedepannya, menikmati perjalanan gw sebelum melihat perkakasnya.

Deg

Jantung gw berdetak sangat kencang.

Seonggok kontol setengah tegang menggantung diantara selangkangan om tio. Panjangnya sekitar 20cm, gemuk dan dipenuhi urat. Jembut tebal menghiasi pangkalnya, kedua bijinya besar-besar dan menggantung rendah.

Sungguh indah ciptaan tuhan ini, sebuah paket lengkap, tampan, kekar, dan berkontol kuda, semuanya ada di Om Tio.

Gw beranjak ke lemari dan mengambil gulungan tali tambang yang pernah gw beli di toko D.I.Y.

Sambil membuka gulungan gw menatap wajah om tio dengan penuh nafsu. Wajahnya terlihat khawatir tapi jadi makin menantang.

"Kamu mau apa van?"

Dengan tali tambang tersebut gw menyabet perut six pack om tio. Ia tercekat.

"Om mau nya aku apain?"

"Jangan aneh-aneh van!"

Dengan lembut gw mengelus dada om tio, gw usap terus menerus dan gw senggol-senggol sedikit putingnya.

"Hhhhhh,"

Om tio menghela nafas.

Dengan sedikit dorongan gw berhasil mengambrukan tubuh kekarnya keatas ranjang. Cepat-cepat gw merangkak dan menunggangi tubuh telanjangnya untuk menjaga posisinya.

"Buka tangan om,"

Om tio ragu-ragu.

"Ingat perjanjian kita?"

Ckk

Om tio mendecak kesal.

Perlahan ia mulai membentangkan lengannya ke sudut ranjang.

Dengan paksa gw mengikat kedua tangannya ke rangka ranjang, gw manfaatkan ilmu menyimpul tali dari pramuka dan mengikat tangan om tio kencang.

"Kaki nya juga,"

"Van, please lah, kamu jangan aneh-aneh,"

Rengeknya sambil sedikit meronta.

Buk

Gw gebuk perut six pack nya hingga tubuhnya melonjak.

"Mau dengerin ga!"

Om tio mendengus penuh emosi.

Atasan NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang