Daddy

9.3K 119 1
                                    

Hhh ahh

Gw terbangun seperti kehabisan nafas.

Ternyata tubuh om tio membekap gw sepanjang malam. Tangan kekarnya memeluk tubuh gw hingga gw terbenam di dada bidangnya.

Setelah pertempuran semalam kami berdua tidur pulas hingga tak sadarkan diri.

Kata-kata yang terakhir om tio ucapkan adalah, "Jangan kapok ya,"

Lagi senyum-senyum mengingat kejadian semalam, tiba-tiba gw rasakan sesuatu menekan paha gw.

Gw terkekeh.

Hmph

Om tio terbangun.

"Hmmm?"

"Dedenya ud keras aja,"

Om tio menarik tubuh gw kedalam pelukannya. Tubuh hangatnya membuat gw nyaman, belum lagi wangi tubuhnya yg membuat gw selalu nafsu dibuatnya.

Jemari gw mengusap punggung kekar om tio. Gw rasakan setiap lekuk ototnya yang tegas sambil menikmati kulitnya yang halus.

Pelan-pelan gw dorong tubuh om tio dan lansung menunggangi paha kekar nya. Dibawah gw, terlihat tubuh om tio kontras dengan sprei putih yang menutupi ranjang.

Kulitnya mengkilap kalo kata orang adalah after sex glow hahaha.

Gw tatap lekat-lekat pemandangan indah ini untuk memory gw. Setiap lekuk tubuhnya gw telusuri dengan teliti.

Tanpa aba-aba om tio bangkit duduk dan langsung menyambar bibir gw. Lengan kekarnya terasa melingkar di punggung gw. Mendekap tubuh gw dalam-dalam.

Gw rasakan kontolnya ngaceng sekeras-kerasnya. Tak kuat menahan godaan, tanpa sadar gw menggoyang-goyangkan pinggul gw. Kontol kami saling bergesekan, sambil mendesah didalam mulutnya gw meremas pundak om tio karena tak kuasa menahan nikmat yang ia berikan.

Ting tong

Kami terperanjat.

Ting tong

Tiba-tiba bel villa berbunyi.

Ragu-ragu om tio bangkit. Di perjalanan ia menyambar handuk dan langsung menutupi kontolnya yang masih ngaceng.

Dari dalam kamar gw mendengar suara pembicaraan samar-samar.

Tiba-tiba om tio kembali masuk kedalam. Muka nya ditekuk masam.

"Bell boy kirim makanan, jam breakfast ud mau abis,"

Gw menghela nafas.

Sambil menatap langit-langit kamar gw mulai tertawa, ga lama om tio menyusul.

"Sialan, ud di ubun-ubun itu," gurau nya sambil terkekeh.

Dengan sisa waktu yang kami punya akhirnya gw dan om tio sarapan dan mandi bersama. Selama mandi om tio terus menggoda gw, kontolnya terus-terusan digesek ke pantat gw.

Setelah berpakaian rapih gw dan om tio bergabung dengan rombongan untuk mengunjungi objek wisata Garuda Wisnu Kencana.

Gw menyiapkan mobil khusus untuk nya sedangkan rombongan karyawan naik bus pariwisata.

Selama disana, dia terus menempel dengan gw. Sesekali iya menggoda gw sambil bercanda sampai cekikikan hingga menarik perhatian beberapa karyawan.

"Van, foto bareng dong," bisik om tio di kuping gw.

"Ayok,"

Terlihat Ben ada didekat kami, langsung aja gw minta tolong dia untuk fotoin kami berdua.

"Sini deketan dong,"

Atasan NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang