Menantang

9.4K 139 2
                                    

Gw kembali ke acara malam ini dan membaur dengan para tamu. Tidak sedikit yang menanyakan tentang pekerjaan baru gw di kantor om tio. Gw hanya bisa menjawab ala kadarnya karena gw menunggu kehadiran om tampan gw itu.

"Ahh ini dia panjang umur," ucap salah satu tamu.

Seketika gw merasakan tubuh besar mendekat dibelakang gw, hangat nya langsung menyeruak ke punggung gw. Tidak lain dan tidak bukan adalah Om Tio. Gw merasakan tangannya menyenggol tangan gw, seketika langsung gw ambil gumpalan kain itu dari tangannya.

Gw tersenyum puas, dengan sigap gw amankan celana dalam itu kedalam kantong celana lalu dengan iseng gw belai selangkangannya.

Shit

Kontolnya terasa besar sekali di balik celana. Om Tio terkaget dan melonjak penuh kepanikan. Sesuai perjanjian gw beranjak ke ruang kantor ayah dan mengeluarkan satu box karton yang sebenarnya isinya adalah botol whiskey yang akan disajikan untuk tamu. Hahaha.

Terlihat dari jauh, om tio terus memperhatikan gw keluar dari ruangan membawa kotak itu. Lucu sekali tingkahnya, ditambah kontolnya yang terjiplak dibalik celana membuat gw semakin penasaran ingin cepat-cepat menikmatinya.

Gw mengisyaratkan om tio kalau kontolnya jeplak di celana nya dan ia berusaha melonggarkan area tersebut dengan panik. Hahaha.

Makan malam pun dimulai, kebetulan sekali om tio duduk tepat didepan gw. Terlihat ia sedikit salah tingkah karena terus gw perhatikan.

Dibawah meja, kaki gw membelai-belai kakinya. Terlihat dari wajahnya, ia tak lagi menyimak obrolan dengan teman disebelahnya.

Suap demi suap makanan kami nikmati, tapi gw lebih menikmati ekspresi wajah om tio yang terus-terusan salah tingkah karena gw. Kaki gw kini sudah mencapai pahanya. Jari-jari kaki gw mainkan diantara kedua pahanya.

Terlihat om tio yang mulai merasa tidak nyaman. Atau, menikmatinya? Karena penasaran gw mengarahkan kamera hp gw kearah selangkangannya dan mengambil gambar.

Wow.

Tidak disangka-sangka ternyata jendolan di selangkangannya sudah menggunung.

"(Image) burung siapa nih yang bangun?"

"Kamu mau stop ga van" Terlihat isi chat gw dengan om tio.

"Stop? Apa mau aku bantu keluarin?" Balas gw.

Bukannya membalas, ia malah menaruh hp nya diatas meja, dibalik pula layarnya. Nantangin gw ternyata.

"Om tio mau lihat action figure aku sekarang?" Tanya gw langsung menembaknya didepan semua orang di meja makan.

Seketika meja makan hening.

"Wah cocok memang kalian berdua," celetuk ayah gw dari ujung meja.

"Yah, boleh ya ijin sebentar," tanya gw ke ayah.

"Sana-sana, Yo, kalo ada yang suka ambil aja, pusing saya sama anak ini, minta tambah lemari terus,"

Seketika om tio melongo kebingungan.

"Ayo om," ajak gw lagi.

Dengan ragu-ragu ia berdiri dari kursi makan.

"Permisi ya bapak ibu, maklum hobi," ucapnya memecahkan tawa seluruh tamu di meja makan. Tanpa mereka sadari om tio berusaha menutupi kontolnya yang ngaceng dengan kedua tangannya.

"Udah gila ya kamu Van," bisiknya sesaat kami berdua menjauh dari ruang makan.

"Siapa suru ga bales chat aku,"

"Ga pantes kamu lakuin ini ke saya,"

Kami menaiki tangga sambil berdebat dalam bisik.

"Terus semua yg om lakuin di dikantor pantes?"

"Jaga mulut kamu van, saya bukan pekerja sex,"

Ceklek.

Tanpa ia sadari ia sudah berada dikamar gw.

Atasan NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang