••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pagi setelah melakukan sholat subuh, jesa afrira atau kerap di panggil dengan nama jesa bergegas mandi dan bersiap siap untuk berangkat bekerja.
Ia sekarang bekerja di salah satu supermarket yang tidak jauh dari kost.sejak ayah dan ibunya meninggal jesa memilih untuk hidup mandiri,padahal jesa mempunyai tante yang tidak lain adalah adik dari almh ibunya sendiri.tapi ia tidak mau tinggal serumah dengan tantenya dengan alasan tidak mau menjadi beban.
Tempat kost jesa bukan lah tempat yang berpisah antara putra dan putri,melainkan ia tinggal di kost campuran yaitu berisikan 6 kamar dalam satu rumah.
Jesa hidup mandiri walaupun ia hanya sendiri tapi ia selalu bersyukur karna masih bisa makan dan menyewa tempat tinggal yang layak,setidaknya ia tidak terlantar.
Jesa memakai hijab di hadapan cermin dan memandangi wajahnya "bismillah semoga hari ini semua urusan aku berjalan lancar"ia tersenyum dan langsung berdiri berjalan keluar kamar.
Jesa mengunci pintu kamar dan menemui nadira baru bangun tidur.
"Pagi kak"sapa jesa
"Pagi"jawab nadira berjalan keluar dari kamar sambil menguap dan menggaruk garuk perutnya yang terasa gatal."Pulang jam berapa ntr lu?"
"Jam 3 sore kak,emang kenapa kak?"
"Masakin ntar gua lagi bokek abis party semalam"ucap nadira sambil berjalan kebawah untuk minum air putih,jesa pun mengikuti nadira dari belakang.
"Uang jesa lagi ga ada kak belum gajian,bahan masakan abis semua"
"Terserah lo deh yang penting gue makan,mau di masakin mie instan pun ga masalah asal gue ga masak"
Ya walaupun nadira bersikap seolah tidak peduli tapi jesa tau bahwa nadira sangat menyayangi ia.nadira sudah jesa anggap seperti kakaknya sendiri walaupun sikap nadira yang tidak ada sopan.jika tidak ada uang ia akan minta ke jesa,tapi jika ada ia tidak akan segan untuk memberi jesa uang jajan.
"belajar masak lo sama jesa ntar udah punya suami ga bisa masak di omelin mertua baru tau rasa lo"seorang cowo turun dari tangga menggunakan celana pendek selutut dan baju kaos polos.
Dia adalah jevan aditama,anak orang berada tapi memilih hidup ngekost dengan alasan ingin mandiri.dia adalah satu satunya cowo yang berada di rumah kost ini.Jevan mempunyai sifat labil kadang aktif kadang cuek dan yang pastinya ia adalah sohib nadira.
"Diem lo tai ga usah ikut campur urusan cewe deh,mending lo mandi bau ajab soalnya"nadira melirik sinis jevan.
"Tai tai lo bilang ntar ga gua kasih uang ga makan lo dek dek" jevan tertawa melihat wajah nadira seperti berfikir.
"Kalau ga mau kasih uang ya udah kita ga usah makan ntar"
"Bertiga? Lo ajak kali.gue sama jesa tetep makan wlee"jevan menjulurkan lidah meledek nadira yang wajah nya sudah merah menahan marah."nih jes uang belanja abis kerja langsung belanja bulanan"
Jesa yang berada di tengah langsung melirik nadira,ia tidak tega melihat wajah nadia yang sebentar lagi akan tumpah air mata,lalu ia melirik ke arah jevan sembari mengedip kan mata memberi kode agar membujuk nadira.
Jevan yang mengerti langsung mendekati nadira dan langsung memeluknya erat."becanda nad,yakali gue biarin nadira cantik ini kelaparan"
Nadira mendorong dada jevan dan pelukan mereka terurai."becanda lo ga lucu"nadira berlari menaiki tangga langsung masuk kamar dan membanting pintu.
Duarr..
Jesa yang mendengar bantingan pintu langsung kaget dan menatap jevan sambil tersenyum mengejek.
"Hayo kak jevan bujuk kak nad sana,jesa ga tau apa apa ya"
Jevan panik tapi ia harus stay kalem."Yaelah lo bocil sono lu kerja ntr telat"
"Yaudah jesa berangkat,assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam"jevan langsung berlari kekamar nadira untuk minta maaf dan membujuknya.
_________
Cekklek
"Assalamualaikum"salam jesa.
"Waalaikumsalam"jawab andra teman jesa.
"Udh lama ndra?"
"Belom,baru 10 menit an"
"Yang lain pada kemana ya tumben telat"heran jesa sambil melihat ke arah luar.
"Gatau tuh tumben pada lama"
Setelah itu jesa langsung memulai pekerjaannya yaitu membereskan barang yang ada di rak.tak lama pintu terbuka dan masuklah seorang pemuda dengan setelan almet berwarna biru muda.dari almet yang ia pakai jesa tau bahwa ia adalah mahasiswa yang berada di sebelah tempatnya bekerja.
Degg..
"MasyaAllah"ucapnya dalam hati
Jantung jesa di buat bergetar karena melihat wajah pemuda ini.pemuda yang bertuliskan nama Exel zeck L di dada kiri tersebut melirik jesa sekilas lalu ia langsung ke kasir.
Dari jarak sedikit jauh jesa terus memperhatikan pemuda tersebut.entah kenapa hati jesa terasa nyaman hanya karna melihat nya.ingin rasanya jesa menyapa pemuda itu tapi ia tidak mempunyai nyali yang besar.
"Terima kasih"ucap andra ketika pemuda tersebut hendak pergi dari supermarket.
"Hm" ia hanya bergumam.
Setelah benar benar pergi jesa mendekati andra,"demi apa genteng banget ndra"
Andra melirik jesa sinis."Biasa aja kali gantengan gua kemana"andra menyisir rambutnya menggunakan jari.
"Dihh mimpi lo"
Mereka tertawa bersama lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing masing.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pekanbaru,minggu 12.03.23
KAMU SEDANG MEMBACA
JESANDRA
Teen Fictionbukan perjodohan dan geng motor. Menceritakan tentang seorang gadis yang di lecehkan oleh orang yang baru ia kenal.