••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Terhitung sudah satu bulan setelah kejadian malam itu,baik jesa dan ez sama sama diam walaupun mereka sering bertemu.
Jesa bangun dan bersiap siap.sekitar pukul 7 ia sudah selesai sarapan dan langsung pergi ke supermarket tempat ia bekerja.
Saat di perjalanan ia melewati sebuah rumah besar,ia melirik sekilas ternyata ada seorang cowo yang hanya memakai celana pendek sedang mengeluarkan motornya.
Jesa tidak asing dengan pemuda tersebut,ia menghiraukan lalu bergegas pergi.
Tak butuh waktu lama ia sudah sampai di supermarket tempat ia bekerja.ia melihat terbyata andra sudah lebih dahulu datang.
"Pagi jes"sapa andra ketika melihat jesa baru turun dari motornya.
"Pagi"jesa langsung masuk ke dalam.
"cemberut ae nih muka,jes"
"Ngga"
"Udah sarapan?"
"Hm"
Jesa masuk dan meninggalkan andra.
"Tumben jesa diem biasanya juga banyak tanya"gumam andra pasalnya saat bersama ia jesa dikenal sebagai anak yang aktif tapi hari ini ia mendadak menjadi diam.
"Mungkin lagi badmood" ucap andra dalam hati.
Andra tak ambil pusing lalu ia mulai melakukan pekerjaan.
Jam 8 para pengunjung mulai berdatangan,mulai dari Anak sekolah,karyawan kantor bahkan sampai ibu-ibu mulai belanja kebutuhan masing masing.
Jesa melayani sepeti biasa,tapi andra masih bingung jesa hanya diam tak menampakkan ekpresi wajah jesa hanya datar.
Dirasa sudah sedikit sepi andra menarik tangan jesa pergi ke belakang tempat khusus mereka istirahat.
"Wid,urus kasir gua ke belakang dulu"
"Okey siip"widya mengacungkan jempol.
"Lepas,ndra"ucap jesa saat mereka berjalan ke ruangan.
Ceklekk...
Andra membuka pintu menarik tangan jesa agar masuk,tak lupa andra menutup pintu kembali tinggal mereka berdua di dalam rusngan tersebut.
Andra menarik dua kursi lalu ia menyusunnya saling berhadapan.ia duduk lalu menuntun jesa agar duduk di depannya.
"Lo kenapa? Marah?"tanya andra menatap mata jesa dan mengelus wajah jesa.
"ga"
"Terus kenapa diem,hm?"
Jesa diam menatap lurus dengan tatapan kosong.
"Lo sakit?"
"Kalau sakit bilang ga usah masuk kerja" lanjut andra.
Jesa masih diam tak juga merespon."gua ga suka lo diem gini kalau ada masalah cerita jangan diemin gua"andra menunduk dan mendekati wajah jesa.
"Jes.."
"Jesa"
Jesa yang panggil diam dan menatap mata andra."Kalau di panggil itu nyaut jangan diem lo punya mulut"
Andra memang mempunyai sifat sedikit kasar jika ia di abaikan.tidak banyak yang tahu hanya jesa yang mengetahui nya.
Mata jesa berkaca kaca ia mengalihkan pandangan ke samping.andra lalu mengarahkan wajah jesa ke hadapannya agar ia bisa menatap mata jesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JESANDRA
Teen Fictionbukan perjodohan dan geng motor. Menceritakan tentang seorang gadis yang di lecehkan oleh orang yang baru ia kenal.