*****
"Kemarin makan di luar sama widya?" Tanya jesa"Nggak,aku makan bekel dari kamu"
"Terus kenapa bisa sakit?" Jesa mengelus kening andra.
"Gak tahu" andra memalingkan wajahnya ke samping,agar darah di hidungnya tak menetes dan di lihat oleh jesa.
"Sekarang sarapan,hari ini gak usah ke kantor"
Jesa berdiri ia mengulurkan tangannya membantu andra untuk berdiri.
Andra menerima uluran tangan jesa lalu berdiri,saat berdiri darah kembali menetes dari hidung kiri andra Akhirnya mereka kembali duduk di kursi meja makan.
Jesa melihatnya ia tak panik karena tadi ia juga melihatnya,jesa menunduk mengambil tisu dan menghapus darah di hidung andra.
"Masih juga gak mau jujur?" Jesa memegang kepala bagian belakang andra dan masih menghapus darah dari hidung andra dengan pelan.
Andra masih diam,ia menatap jesa yang berdiri di sampingnya "kalau aku jujur kamu marah?"
"Buat apa aku marah?" Tanya jesa balik,jesa membuang tisu bekas tadi dan mengambil yang baru "kan udah biasa kamu makan di luar" ujar jesa lembut tapi dari sorot matanya andra tahu jesa kecewa.
"Maaf"
"Bekel dari aku,kamu buang?" Jesa selesai membersihkan hidng andra dan membersihkan tisu yang telah kotor.
Jesa membuang tisu itu ke tempat sampah yang berada di dapur.
"Aku kasih ade"
"Kenapa gak di buang sekalian,kan bekalnya aku beli gak aku masak" jesa berujar sambil bekerja membereskan dapur.
"Aku bangun siang,jadi gak sempet masakin kamu bekal"
"Makanya kamu buang kan? Ya gak masalah kan gak aku yang masaknya"
Andra diam,ia menunduk ia mendengarkan semua yang jesa ucapkan.
Andra seperti anak yang sedang di marahi oleh ibunya,andra tahu bekal itu jesa yang memasaknya.
Andra juga tahu jesa selalu bangun pagi hanya karena masak untuknya.ia menyesal telah memberikan bekal itu kepada ade.tapi andra terpaksa ia harus makan di luar karena selesai meeting ia di ajak makan bersama.
"Aku minta maaf"
Andra mengangkat kepalanya dan ia melihat jesa yang telah sarapan di meja makan,jesa makan dengan tenang.
Jesa menghiraukan andra,ia memulai sarapannya tanpa mengajak andra.
"Kalau gak mau aku bikin bekel itu bilang"
"Aku mau,tapi aku terpaksa harus makan di luar"
"Kamu sarapan di luar juga? Kalau makan siang di luar pasti sarapan di kantor" jesa mengunyah nasinya sambil berbicara.hal yang sangat andra larang tapi malah ia lakukan.
"Setiap hari aku sarapan di kantor"
"Terus kenapa Bekel dari aku kamu kasih ke ade?"
"Cuma sekali ini"
"Eum.."jesa tanpak berfikir sejenak "2 hari lalu aku bikin bekel kamu apa?"
Andra berdikir sejenak ia tak tahu karena 2 hari lalu ia tak memakan bekal yang jesa buatkan untuknya.
"Kamu gak tahu kan?" Jesa meneguk air minumnya "selama ini kamu sarapan di mana?" Jesa bertanya sambil menatap andra dari meja makan,jesa telah selesai sarapan is tak selera makan karena melihat andra yang sudah berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
JESANDRA
Teen Fictionbukan perjodohan dan geng motor. Menceritakan tentang seorang gadis yang di lecehkan oleh orang yang baru ia kenal.