Setelah andra pergi ke kantor jesa melamun,hati jesa sakit saat melihat andra lebih memilih pekerjaannya dari pada dirinya.Bukannya egois,tapi akhir akhir ini andra selalu pulang larut malam.
Jesa mengelus perutnya,samar samar jesa mendengar suara pintu di buka,lalu ia mendekat ke arah kamar.
"Kenapa pulang lagi" ujar jesa tanpa melirik
"Katanya sibuk"
"Aku gak sibuk"
Jesa melirik ke arah pintu,ternyata ez tengah berdiri dan tersenyum ke arahnya.
"Ez" gumam jesa.
Ez mendekat dan duduk di samping jesa,"kamu gimana? Perut kamu masih keram?" Ez bertanya sambil mengelus perut jesa.
Jesa diam lalu ez mengangkat kepalanya menatap jesa.ez tersenyum saat melihat jesa melengkungkan bibirnya kebawah "kenapa?" Tanya ez sambil tertawa.
Ez lalu memeluk jesa dan mengelus rambut belakangnya. "Kamu kenapa?" Tanya ez melepas pelukannya
Jesa menatap ez dengan berurai air mata "andra ninggalin aku.."
Ez tersenyum lagi lalu merapikan rambut jesa yang berantakan "namanya kerja"
"Cari uang juga buat kamu" ez mencoba menenangkan jesa.
Jesa menghapus air matanya "jangan sedih lagi" ez mengelus perut jesa "dia ikutan sedih"
Tak hanya mengelus perut hesa,ez juga menciumnya,jesa lalu mengelus rambut ez.
"Ikut aku jalan?" Tanya ez
Jesa lalu menggeleng "nanti ada yang lihat"
"Kamu mau apa biar seneng?" Tanya ez
Jesa menyinggingkan senyumnya sedikit."ngidam apa?" Tanya ez lagi
Jesa menggeleng "aku gak ngidam"
Ez memilih berbaring lalu menduselkan hidungnya di perut jesa "Masa udah gede ga ada ngidam dek"
Jesa memainkan jarinya di rambut ez "kamu gak kerja?"
"Udah tadi"
"Sebentar"
"Iya ga sibuk banget"
Ez menguap lalu ia memejamkan matanya,jesa lalu semakin mengelus ez sampai benar benar tertidur.
Jesa lalu menyandarkan punggungnya di sandaran sofa "ez..kamu tidur?" Bisik jesa
"Cuma tutup mata"
"Aku mau jeruk nipis"
Ez membuka matanya dan mendongak melihat jesa "sekarang?"
"Iya.."
Ez bangkit lalu berdiri "ayo kita cari"
"Aku gak ikut"
"Kamu tunggu di mobil" jesa lalu mengiyakan dan ia mengambil hendphonenya dan keluar bersama ez
Ez menutup pintu mereka keluar apart sambil bergandengan tangan,seperti pasutri.
Mereka berani bergandengan tangan karena keadaan apart yang lagi sepi jadi mereka berdua santai
Mereka sampai ke parkiran mobil dan ez membuka pintu,jesa tersenyum dan langsung masuk ke dalam,ez menutup pintunya dan berjalan masuk ke dalam kursi kemudi
"Kita cari dimna?" Tanya ez ia mulai menjalankan mobilnya
"Di pasar"
"Harus di pasar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JESANDRA
Roman pour Adolescentsbukan perjodohan dan geng motor. Menceritakan tentang seorang gadis yang di lecehkan oleh orang yang baru ia kenal.