ARRAZELL 17

700 36 3
                                    

HAII HAII DAN HAII
SEBELUMNYA MAU MINTA MAAF DAN MAKASIH KARNA UDAH MAU MAMPIR DI CERITA AKU. AKU PENULIS BARU JADI MASIH BELUM BANYAK PENGALAMAN APABILA ADA SALAH PENGETIKAN MOHON DI MAAFKAN

DAN CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU SENDIRI. SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA AKU.

SELAMAT MEMBACA BEBSS

Bunda masih berada diruang ICU, luka bunda bisa di bilang parah karna beberapa kali terbentur akibat mobil terguling berulang kali, pecahan kaca juga mengenai wajah dan lengan bunda dan yang lebih parah itu bagian perut bunda tertusuk pulpen yang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunda masih berada diruang ICU, luka bunda bisa di bilang parah karna beberapa kali terbentur akibat mobil terguling berulang kali, pecahan kaca juga mengenai wajah dan lengan bunda dan yang lebih parah itu bagian perut bunda tertusuk pulpen yang di pegang bunda.

"Makan dulu, bunda bentar lagi juga bangun" ucap Aksa yang sedari tadi berusaha menyuapi Abell makan.

"Nanti aja"

"Bell, plis lah kerjasamanya!!"

"Sa, biar gue aja" ucap Samuel.

Oh ya bunda sudah berada di ruangan vvip, sudah melewati masa kritisnya namun bunda belum sadar sejak keluar dari ruang operasi.

Marvel sudah pulang saat Dirga memberitahu keadaan Abell yang sudah bangun tapi Marvel tak bisa bertemu dengan orang yang ada di dalam termasuk Abell dan Aksa.

"Bell, makan dulu ya? Bunda bakal sedih kalo lo gak mau makan"

"Lo juga ada mag Bell, kalo lo sakit gimana jagain bunda?"

"Gue suapin ko tinggal mangap aja lo nya" Sam merayu Abell agar mau makan.

"Sayang makan ya?" Perintah papanya.

"Mau di suapin papa" Darren mengangguk lalu mengecup dan mengelus pucuk kepala Abell.

"Biar om yang suapin Abell" Sam memberikan tempat makan itu ke papa. Darren.

Abell disuapi sang papa, Aksa duduk saja memperhatikan keduanya sesekali menatap ke arah bundanya yang masih nyaman tertidur.

"Lo juga makan" Gibran memberikan rice box ke Aksa.

"Nanti"

"Kesabaran gue setipis tisu loh Sa" sahut Gibran,

Aksa melirik Gibran lalu mengambil ricebox tersebut dan memakannya. Di ruangan ini ada papa Darren, Aksa, Abell, bunda, Gibran dan Samuel.

Yang lain ada di ruang tunggu yang ada di sebelah ruangan ini, hari sudah malam mereka belum mau pulang sebelum bunda sadar katanya tadi alhasil tak ada yang beranjak keluar dari kamar vvip ini.

⚫️⚫️⚫️

Beberapa hari kemudian, keadaan bunda sudah membaik dan sudah di perbolehkan pulang oleh dokter setelah full perawatan.

Di sinilah mereka sekarang, istana mereka.

"Bunda jangan banyak gerak! Kalau mau ngapain-ngapain panggil Abell aja"

ARRAZELL RABELLY  V BRILLIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang