Setelah merasa cukup lama dan lagi baju Abell basah kuyub, Abell berpamitan ke Gabriell
"Gue balik dulu, nanti gue bakal ke sini lagi, gua mungkin ke sini seminggu sekali gapapa kan? Tenang di sana Ab nya Arra"
Hujan masih mengguyur permukaan tanah, satu jam Rabell duduk di makam tanpa berteduh ataupun menutupi kepalanya yang di guyur derasnya hujan.
Meninggalkan pemakaman, Rabell melajukan motor sportnya tak memeprdulikan derasnya hujan licinnya jalanan, melaju menuju salah satu tempat di mana dulu dia dan Gabriell bermain merecokki abang-abang mereka.
BRURURURURUMMMM
Rabell menggeber motornya saat berada di depan pagar, cuaca masih hujan namun tentunya orang-orang yang berada di dalam dapat mendengar geberan motor yang cukup kencang itu.
"Anj siapa lo!!" Umpat seseorang yang membukakan gerbang, Rabell mengodekan untuk di bukakan lebar-lebar namun orang itu enggan membuka karna tak tau siapa padahal Abell sudsh kedinginan dan pusing.
"BUKA BANG NAEL!!"
"Hah" cengok Nael seperti mengenali suara itu walau pendengarannya agak terganggu karna suara hujan.
"Lo siapa?" Rabell melepaskan helm nya padahal dirinya sudah benar-benar sangat pusing.
"LAH ABELL" Naell segera membuka gerbang lalu kembali ke pintu seraya menunggu Abell memarkirkan motornya.
"WOIII KELUAR ANJ"
"BURU KELUAR LO PADA!!"
"WOI ANJ BURU KELUAR!!! WOII"
"ADA ABELL NIH ANJ UJAN-UJANAN" Bastian tiba lebih dulu di depan,
"Lo? Beneran Abell kan?
"Ini beneran lo Bel??"
"Gila mimpi apa gue kemarin!!"
"Kangen banget gue Bell"
"Huaa Abell anj" Abell tersenyum melangkah mendekat namun englihatan Rabell kian menghitam hanya terdengar teriakan Naell memanggil namanya namun setelah itu dirinya tak sadarkan diri dan seingat Rabell dirinya di tangkap seseorang.
Sekitar tiga puluh menit setelah dokter memeriksa keadaan Rabell, Rabell pun perlahan membuka matanya. Tercium aroma parfum khas milik seseorang yang dulu dia dan Gabriell suka curi-curi pakai.
"Beneran udah di periksa dokter kan?"
"Udah, gue minta cewek gue ke sini buat periksa sekalian gantiin baju Abell"
"Awas aja lo bohonh!! Gua robohin markas buluk lu ini kalo Rabell kenapa-kenapa"
"Gua bakar balik markas jelek lo!!"
"Lo pada bisa diem gak?" Kesal Renal pasalnya kedua bocah ini jika sudah bertemu selalu berdebat entah apa saja bakal jadi perdebatan oleh mereka berdua.
"Mampus Renal dah bersuara" ucap Bastian
"Brisik lo pada" timpal Kelvin
"Eh!! Tuh kan bangun princess nya" kesal Naell, Abell membuka matanya perlahan menyesuaikan pencahayaan yang mulai terlihat.
"Minum dulu dek" menyodorkan air putih
"Pusing gak?" Abell mengangguk
"Lo gimana Gib! Adek gue masih pusing noh!"
"Lo jangan nyari perkara deh Sa" sahut Gibran
Aksa langsung mengecek suhu tubuh sang adek.
"Istirahat dulu di sini sampe demam lo agak turun nanti baru pulang sama gue" Rabell hanya bisa mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRAZELL RABELLY V BRILLIANO
Fiksi Remajadescription? oh i don't know what to do, yang jelas nama gue Arrazel Rabelly Veyna Brilliano anak kedua dari tuan dan nyonya Darren Espan Brilliano dan Airen Hanza Brilliano. Gue juga punya abang bernama Aksara Reyven Brilliano. Yap selebihnya di ce...