Karna mereka bersepuluh, dan ada lima kamar maka satu kamar berisikan dua orang, padahal Abell sangat tak suka berbagi kamar dengan orang yang baru di kenalnya namun apa boleh buat.
Sekarang pukul 02.11 dini hari,
Abell tak bisa tidur memilih bangun dan pergi ke gazebo yang mengarah langsung ke pantai.
Mereka memilih pantai Seminyak yang ada di Bali, memilih pantai ini karna suasana tenang dan nyaman juga lokasi sunset yang paling bagus. Salah satu hal yang menjadikan pantai ini karna janji Abell ke Gabriell yang akan ke pantai Seminyak saat dirinya menyelesaikan wisuda nya dan pergi bersama Gabriell.
"Janji nya berdua tapi gue malah ke sini sendiri"
Abell menatap ke semua pintu kamar yang ada termasuk kamar dirinya dengan kekasih Gibran.
Setelah di rasa semua orang sudah pada tidur, Abell berjalan keluar villa menuju pantai.
Sendirian berada di bibir pantai dengan piyama tidur yang tipis, membawa sebotol soju yang di ambilnya dari dalam kulkas entah punya siapa nanti saja bilang minta nya.
"Hikss gue kangen lo anj"
"Gue berasa jadi orang ter goblog yang gak tau kalau lo itu sakit"
"Kalau tau lo sakit gue gak bakal lanjutin pendidikan gue!! Lebih baik gue nemenin lo pengobatan!"
"Lo hiks jahat Gab jahat hikss jahat ninggalin gue hikss"
Hampr satu jam lebih Abell berada di bibir pantai sampai akhirnya kekasih Gibran menyadari kalau Abell tak ada di samping nya.
Tok tok tok
Tok tok tok
"Bub!! Bangun!!!"
"Gibran!!!"
Bukk bukk bukk
"Gibran bangun!!!"
Clickk
"Ken.."
"Abell gak ada di kamar!! Aku udah cari ke semua ruangan yang ada di villa tapi gak ada!!!"
"Oh god!! Aksaa anj Saa!!!" Menggoyang kencang tubuh Aksa agar bangun.
"Kenapa bngst!! Anj lo"
"Abell gak ada di kamar!!"
"Lo yang benar aja Gib!!!" Aksa yang mengantuk tadi seketika tak mengantuk lagi.
Mereka membangunkan yang lain saking paniknya mencari Abell,
"Tu orang ngapain dah subuh-subuh di bibir pantai" Putri Agraya kekasih Galang menunjuk ke arah pantai.
"Mana?" Tanya Tasya
"Fuck!! Ngapain tu anak" Aksa mengambil jaket lalu buru-buru berlari ke tempt Abell berada.
"WHAT ARE YOU DOING HERE !!! Lo mikir gak si ini jam berapa!!!" Abell kaget mendengar teriakan abangnya. Baru pertama kali ini Aksa membentak nya sambil berteriak.
"Nyari angin" ucap Abell pelan,
"INI GELAP ABELL!!! LO MIKIR GAK SII"
"Sa tenang! Gak usah pake ngebentak juga!!" Gibran mencoba menenangkan Aksa, Gibran marah tapi dirinya juga tak bisa membiarkan Aksa yang memarahi Abell.
"Jangan sementang kita sayang sama lo, lo seenaknya Bell!! Kalo lo kenapa-kenapa kita yang bakal kena!!"
"Maaf" Abell menunduk mencoba menahan diri nya agar tak menangis.
Abell tak sadar kalau dirinya sudah cukup lama di pinggir pantai saking nyaman dan tenang di temani suara ombak.
"Lo bisa gak jangan bikin semua orang heboh!! Ini jam tidur Bell"
BRUKK
"Lo gue diemin makin menjadi ya Sa!! Abell juga tau kali dia salah gak denger berapa kali dia bilang maaf!!"
"Gak usah pake cara teriak sama ngebentak!! Di sini gak cuman lo yang cape!!" Kesabaran Gibran sudah habis karna melihat Aksa terus menerus menyalahkan Abell.
Abell memang salah cuman gak seharusnya terus menerus di teriaki dna di bentak seperti itu, Gibran dan yang lain juga tau kalau Aksa cape karna dia baru tidur sekitar pukul satu dini hari mengerjakan tugas kuliah dan mengecek berkas di kantor.
Aksa tersadar kalau ucapan dan tindakannya kelewatan, dengan cepat berdiri nendekati sang adek berniat meminta maaf namun,
"I know I was wrong, I'm sorry"
"Dek, ab.." Abell mundur agar Aksa tak dapat mendekatinya.
"Abell ngantuk, maaf udah bikin heboh" Abell berjalan meninggalkan mereka semua sedikit berlari kecil.
🌑🌑🌑
Abell yang biasanya cerewet ke abang-abangnya kini menjadi pendiam, bahkan dengan para kekasih abangnya Abell memilih diam saja berkata secukupnya selebihnya hanya anggukan saja.
"Abang minta maaf, abang tadi malam kecapean trus kaget waktu adek gak ada di kamar kita semua panik nyariin"
Hanya ada Abell dan Aksa di dalam kamar, Aksa mencoba meminta maaf ke sang adek karna perlakuan kasar yang di lakukannya tadi malam.
"Maafin abang ya? Abang cuman takut adek kenapa-kenapa, abang gak mau kehilangan adek. Abang takut" Air mata Abell yang di tahannya sejak tadi subuh akhirnya buyarr.
Tangis kencang Abell sambil memeluk Aksa mengatakan semua uneg-uneg dan kekesalannya tentu saja Abell juga meminta maaf karna membuat Aksa dan yang lain khawatir.
Abell menceritakan semuanya ke Aksa kenapa dirinya ke pantai tengah malam, iya cerita semua janji yang Gabriell dan Abell janjikan untuk merayakan kelulusan Abell di pantai Seminyak Bali.
Setelah menceritakan itu semua Abell merasa baikan, Aksa setia mendengarkan semua cerita adeknya sambil memberikan wejangan setelah nya.
"Udah ya sedih nya? Adek kan udah nepatin janji. Jangan terjebak terus di zona ini, Gab juga gak bakal tenang di sana kalau adek terus-terusan kaya gini"
"Maaf" Aksa menggeleng,
"Kenapa minta maaf terus? Ingat kata abang. Keluar dari zona itu buka lembaran baru dek"
"Iya"
"Good, ini baru adek abang yang kemarin-kemarin bukan soalnya adek abang gak cengeng dan lemah"
"Arrazell Rabelly Veyna Brilliano kembali" ucap Abell lalu keduanya tertawa bersama.
Mereka berdua sudah berbaikan dan tertawa bersama, tapi yang berada di luar kamar tegang menunggu hasil perdamaian keduanya apalagi setelah mendengar tangisan kencang Abell yang begitu pilu.
Ingin rasanya Gibran dan yang lain menghajar Aksa sampai tak bisa lagi bangun karna sudah membuat Abell menangis.
🤍JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN JUGA VOTE YA HEHEHE. MAAF BANGET JARANG UPDATE TAPI DI USAHAIN MULAI SEKARANG SELALU UPDATE KO.
🤍TERIMA KASIH YANG SUDAH BACA CERITA AKU🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRAZELL RABELLY V BRILLIANO
Novela Juvenildescription? oh i don't know what to do, yang jelas nama gue Arrazel Rabelly Veyna Brilliano anak kedua dari tuan dan nyonya Darren Espan Brilliano dan Airen Hanza Brilliano. Gue juga punya abang bernama Aksara Reyven Brilliano. Yap selebihnya di ce...