ARRAZEL 5

1K 38 1
                                    

Rabell bergegas menuju parkiran karna abangnya sudah menunggu sedari tadi padahal baru lima menit si saat Rabell makan tadi.

"Kenapa?"

"Nih bunda lupa kasih tadi pagi" memberikan kotak bekal untuk Abell yang tertinggal.

"Astaga kenapa repot-repot si?"

"Bunda takut lidah lo belum terbiasa makanan di sini"

"Ohh jadi itu alasannya setiap makan menu nya LA banget?" Aksa mengangguk.

"Astaga bunda ada-ada aja emang kan di LA aku juga makan masakan Indo"

Note : Abel bisa lo gue ke abang nya dan bisa aku kamu gak nentu.

"Yaudah si yang penting bunda seneng" Rabell mengangguk.

"Gimana hari pertama aman?"

"Aman cuman rada ganggu aja, besok mau minta papa buatin ruangan khusus buat gue deh. Abang tau gak tadi lagi makan masa ada yang ngajak kenalan mana maksa lagi, Abell tau gak sopan diemin orang tapikan abang tau kan kalau Abell jarang banget kalo lagi makan tuh ngomong kecuali emang harus ngomong aja" Aksa terkekeh mendengar adiknya kesal lalu mengacak-acak rambut Abel lalu merapikannya lagi.

Pasalnya jika Abell sedang kesal pipi nya itu akan menggembung belum lagi suaranya yang begitu candu di telinga Aksa, ah adik kesayangannya ini benar-benar bisa membunuh siapa saja jika sudah kecanduan suara,senyum, dan tingkahnya.

"Trus lo apain dia?"

"Ya Abell bilang, lain kali kalo orang lagi makan jangan di ajak ngomong!! Trus ya muka nya langsung kek orang bodoh gitu trus gak lama abang telpon" Aksa tertawa kecil mendengarkan celotehan adiknya ini.

"Yasudah sana ke kelas, oh ya tadi makannya abis?" Abell mengangguk.

"Anak pintarr" Aksa mengecup pipi Rabell lalu menggigit pipi nya pelan karna gemas.

"Jinggong lo nyangkut tau!!" Aksa kembali tertawa kecil.

"Dikit doang nyangkutnya"

"Ya Allah bang Aksa!!!"

"Ck! Mana ada gua bercanda sana masuk udah bell tuh" Rabell menutup kencang mobil Aksa membuat Aksa menyentuh dada nya karna sakit hati.

Mobil sport kesayangannya yang sudah menjadi kekasihnya ini sejak lama, di kasari oleh Rabell harus di bawa ke rumah sakit takut ada yang penyok.

"Abell" panggil Aksa, Rabell berbalik namun kakinya terus melangkah kebelakang tak menjawab melainkan memperlihatkan jari tengahnya untuk sang abang.

Bukan marah, Aksa kembali terkekeh melihat tingkah adeknya ini. Dirinya sangat bersyukur bisa menjadi abang dari Arrazel Rabelly yang begitu cantik, imut, pintar sesempurna itu Rabell bagi Aksa.

Setiba di kelas......

"Apaan tuh Bell?" Tanya Nata dan Ruby bersamaan.

"Oh ini bunda gue lupa tadi pagi ngasih bekal trus di anterin abang gue" keduanya mengangguk.

Tak lama guru yang mengajar masuk menerangkan seperti biasa lalu memberikan tugas, Rabell terntunya dengan santai menjawab semua soal hanya perlu sekitar sepuluh menit Rabell menyelesaikannya. Genius? Bisa di bilang seperti itu karna otak Rabell ingatannya sangat kuat.

Pulang sekolah,,,
Rabell menuju parkiran awalnya tadi pagi ingin menggunakan motor namun bunda nya bilang kalau motor Rabell sedang di bawa ke bengkel sesuai perintah papa nya untuk di servis dulu mau tak mau Rabell mengangguk.

"Woy cewek!!" Teriak Kenzo seraya melambaikan tangannya

"Sombong banget si, btw lo tadi ninggalin gue dan lagi gue belum tau nama lo"

ARRAZELL RABELLY  V BRILLIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang