ARRAZELL 36

394 24 7
                                    

HAII HAII DAN HAII
SEBELUMNYA MAU MINTA MAAF DAN MAKASIH KARNA UDAH MAU MAMPIR DI CERITA AKU. AKU PENULIS BARU JADI MASIH BELUM BANYAK PENGALAMAN APABILA ADA SALAH PENGETIKAN MOHON DI MAAFKAN

DAN CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU SENDIRI. SEMOGA KALIAN SUKA SANA CERITA AKU.

SELAMAT MEMBACA BEBSS

Mami membuka semua album foto yang memang selalu tersimpan rapi di laci dekat tv ruang keluarga nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mami membuka semua album foto yang memang selalu tersimpan rapi di laci dekat tv ruang keluarga nya.

Seraya melihat foto itu mami memberitahu kalau Marvel dan Abell dulu sangat dekat, bahkan sangat sulit di pisahkan kecuali saat mereka tertidur barulah bisa di pisahkan.

"Jadi?? Lo Avell??" Tanya Abell dengan wajah terkejut.

"Iya Arra" Marvel tersenyum hangat menatap Abell,

Mungkin ini alasan kenapa saat bersama laki-laki ini Abell merasa kalau tak asing dan sangat nyaman saat bersama Marvel.

Abell tak peduli lagi imagenya dia langsung memeluk Marvel erat, tangis Abell pecah di tambah dengan kalimat menyakitkan yang di ucapkan Abell.

"Avell bunda udah gak ada"

"Bunda udah gak ada Vell" Marvell membalas pelukan Abell.

"Ikhlasin bunda ya? Bunda udah gak sakit lagi" Abell menggeleng entah apa maksudnya itu.

Mami melihat keduanya pun langsung ikut menangis, melihat Abell yang snagat hancur di tinggalkan malaikat tak bersayapnya itu.

"Tuhan kenapa jahat sama Abell? Tuhan kenapa ambil bunda secepat ini?" Marvell mendengarkan semua isi hati Abell seraya menenangkan gadisnya itu.

Udah gadis nya aja nih

Sekitar sepuluh menit Abell menangis di pelukan Marvel sampai-sampai yang tadinya tangisan berubah menjadi dengkuran kecil.

Mami tak kuat melihat Abell menangis pergi ke kamar untuk menenangkan diri, hanya ada Marvel dan Abell di ruang tengah saat ini.

"Abell nya tidur?" Marvel mengangguk seraya membawa Abell menuju kamar nya di lantai dua.

"Mi, bisa hubungi ayah Abell?"

"Hubungin kenapa?"

"Biarin Abell nginap disini dulu, Abell kebanyakan nangis kalau pulang pasti nanti nangis lagi" mami menatap anak satu-satunya ini.

"Kamu benar, Mami nanti yang hubungin om Darren"

"Makasih mi, Marvel bawa ke kamar ya?"

"Iya, jangan macam-macam ya Vell pintu nya di buka aja" Marvel mengangguk.

"Iya, jangan macam-macam ya Vell pintu nya di buka aja" Marvel mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARRAZELL RABELLY  V BRILLIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang