"Dia orang tua, nanti dosa mengabaikan nya," kata Andra tersenyum manis.Tamara menunduk melihat senyuman Andra, ia menyibukkan diri bermain hendphone guna menghilangkan kegugupan nya.
Tidak lama pesanan mereka sudah datang, mereka menyantap dengan nikmat, Tamara sekali kali melirik Andra yang juga meliriknya.
Buru buru Tamara mengalihkan pandangannya ke arah sate kambing nya.
Andra tersenyum, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Tamara, lalu mengikat rambut Tamara.
Tamara menatap Andra dari jarak dekat, ia sempat menahan nafas, aroma tubuh Andra membuat nya tidak ingin jauh jauh.
"Lain kali kalau makan rambut nya di ikat."
Tamara mengangguk. Ia sebenarnya ingin marah ketika melihat cewek centil yang memotret Andra secara diam-diam, tapi apa boleh buat, ia bukan siapa siapa nya Andra.
Tamara bingung dengan perasaan nya sendiri.
"Ekhm, harap matanya dijaga ya, perasaan pasangannya juga dijaga." Sindir Tamara, ia sungguh tidak terkendali.
Mereka merasa tersindir dengan ucapan Tamara. "Situ sadar diri, cowok nya bagaikan berlian eh malah dapat butiran debu upssss keceplosan." Sindir wanita rambut sebahu.
"Wah, bener banget kata lo, kasian, pasti cowoknya kena pelet, jadi di butakan dengan cinta butiran debu hahahaha," ejek teman sebelah nya.
Tamara mengepalkan tangannya, ia mengebrak meja membuat para pelanggan lain kaget.
"Maksud lo apa? Ngatain gue butiran debu! Situ nyadar kalau di bandingkan antara gue sama kalian berdua beda jauh!"
Mendengar ucapan Tamara membuat mereka malu, memang benar yang di ucapkan Tamara, jika di bandingkan, Tamara lebih cantik di bandingkan orang yang menyindir nya.
"Mang ini uang nya, kembaliannya ambil buat mang Udin," teriak Andra meletakkan uang dua lembar berwarna merah.
Andra berlari mengejar Tamara yang berjalan meninggalkan nya, ia bingung dengan tingkah Tamara, seolah olah Tamara cemburu ketika melihat wanita lain meliriknya.
Dalam hati Andra, berharap perasaannya terbalaskan.
"Kenapa sih masih ada aja cewek centil, mana mulut nya lemes lagi," oceh Tamara sepanjang jalan.
Tinggalkan jejak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Love Story
Jugendliteratur"Tamara, sudah mengerjakan tugas?" "Belum pak, soalnya susah, yang di jelaskan apa yang dikasih soal apa." "Silahkan kamu keluar, berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran saya habis." Perintah Andra. "Serius pak?" "Memang kamu mau saya seriusin...