Dua hari setelah di rawat di rumah sakit, Tamara mulai masuk sekolah kembali, tidak ada raut kesedihan di wajah Tamara, ia bisa manipulasi semua orang bahwa dirinya baik baik saja.
"Pagi ra," sapa Ina.
"Juga."
"Lo liat berita nggak? Dua hari lalu sekolah kita di gempar berita porno, wanita nya mirip Ayana, terus lelaki nya di sensor," cerita Ina tanpa di suruh.
Tamara tampak tertarik, "boleh liat videonya nggak?"
"Yah, berita nya sudah dihapus," lemas Ina mengotak atik hendphone nya.
"Berasa hilang barang berharga aja, badan langsung lemes," kata Tamara geleng geleng.
"Iya lah, orang berita nya heboh, sampai viral di banyak aplikasi medsos, gue pastikan lo bakal curiga sama Ayana, mana mirip banget postur tubuh nya dan mukanya walaupun cuma keliatan sekilas."
"Buat dosa aja, nggak boleh seuzon sama orang tanpa bukti yang kuat."
"Payah lo ra, nggak percaya banget." Kesal Ina meninggalkan Tamara, karena guru sudah masuk.
"Ayana mana?" Tanya pak Faisal
"Abis open bo, nggak ada muka lagi buat ke sekolah pak," sahut Alan yang terkenal lambe turah.
"Alan! Jaga ucapan kamu, berita yang beredar tanpa gambar yang jelas itu belum tentu Ayana,"
"Kenapa bapak belaian Ayana? Jangan bilang di dalam video itu laki-laki nya bapak?" Alan menyudutkan gurunya.
Teman kelas nya sudah takut kalau Alan akan di hukum habis habisan oleh pak Faisal.
"Keluar kamu dari kelas saya, jangan harap saya akan memberikan nilai tambahan untuk kamu!"
Alan mengambil tasnya, "keliatan banget muka orang tersangka," tawa paksa Alan membuat teman sekelas nya merinding.
Setelah kepergian Alan, Tamara tidak fokus dengan pelajaran pak Faisal, ia melamun sampai di tegur.
"Tamara! Sebaiknya kamu cuci muka di toilet," perintah pak Faisal tak mau di bantah.
Tamara terlonjak kaget, ia segera meninggalkan kelas.
Hana menghela nafas berat, ia merasa iba melihat keadaan Tamara.
🤎🤎🤎
"Abang, maafin Yana, ini semua berita hoax,"
Plak
"Kamu sudah dewasa, jangan bergantung terus pada saya, saya sudah muak lihat muka kamu!""Abang jahat, tante dan Abang tidak pernah selalu dukung Yana,"
Pertengkaran Ayana dan Andra terekam jelas di mata Tamara saat melewati toilet pria.
Tamara tidak menyangka Andra bisa menampar perempuan, setahunya Andra tidak pernah main tangan dengan perempuan.
Ia harus positif thinking, mungkin saja Ayana adik Andra, wajar saja sampai main tangan, kemungkinan Ayana sudah melewati batas.
Rasa takut Tamara terhadap Andra perlahan ambyar, ia tidak boleh sembarang menilai orang buruk.
Tapi kita tidak tau bukan? Bisa saja di balik wajah yang tenang ada sifat yang membahayakan.
Saat Tamara ingin melewati toilet pria, Ayana tidak ada lagi, terlalu lama melamun sampai tidak sadar bahwa Ayana tidak ada lagi.
"Ngapain?"
"Saya mau cuci muka pak," cengir Tamara.
"Owh, cepat sana nanti banyak siswa laki-laki ke toilet, bahaya, biar saya tunggu."
Tamara gegas masuk ke toilet, ia mengunci pintu rapat rapat.
Andra menatap dingin pintu yang baru saja di tutup Tamara, ia masih bersedia menunggu Tamara sampai selesai dari toilet.
Dua menit ia menunggu akhirnya Tamara muncul juga, ia mencekal lengan Tamara saat ingin melewati nya. "Beri saya jawaban, dua hari lagi saya di sini,"
Tamara terdiam, ia bingung dengan perasaan nya sendiri, "beri saya waktu beberapa detik."
Andra menghitung sampai sepuluh detik, ia menyuruh Tamara untuk memberikan jawaban yang jelas.
Tamara menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya, "saya terima, kita jalani dulu sampai mana kita bertahan."
Andra tersenyum, ia menarik Tamara mendekati nya, ia memegang pundak Tamara, "kamu milik saya," kata Andra mengecup kening Tamara.
Tamara mendorong tubuh Andra agak menjauh, "saya permisi pak, takutnya pak Faisal curiga sama saya," pamit Tamara terburu buru.
Andra tersenyum miring, ia memegang hendphone yang merekam ucapan Tamara ucapkan tadi, dengan begini Tamara tidak bisa meninggalkan dirinya.
"Tamara, Tamara," guman Andra tersenyum senyum melihat foto wallpaper hendphone nya foto Tamara yang sedang mengetik soal yang di suruhannya waktu itu.
Tinggalkan jejak!

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Love Story
Novela Juvenil"Tamara, sudah mengerjakan tugas?" "Belum pak, soalnya susah, yang di jelaskan apa yang dikasih soal apa." "Silahkan kamu keluar, berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran saya habis." Perintah Andra. "Serius pak?" "Memang kamu mau saya seriusin...