Tamara sungguh kesal dengan Andra, datang ke rumah nya dan dengan mudah mendapatkan izin dari orang tua nya.
"Bapak ngapain sih, gaje banget dari tadi cuma muter muter dong, saya bosan." Kesal Tamara.
Bagaimana tidak bosan coba, Andra cuma muter muter dong, Tamara bosan di dalam mobil, yang Tamara inginkan makan makan dan makan.
"Kita makan di restoran."
"No no no, kita makan di pinggir jalan." Kata Tamara mengoyakkan jari telunjuk ke kanan kiri.
"Makan di pinggir jalan? Mau ngapain?"
Astaga, gurunya ini polos atau goblok, "bapak, makan di pinggir jalan bukan seperti bapak pikirkan, bapak lihat noo." Tunjuk Tamara ke pedagang di pinggir jalan yang berjejer.
"Kita makan di situ, bisa liat kan disana ada kursi buat duduk," kesal Tamara.
Andra terkekeh, padahal ia hanya pura pura tidak tau, tapi respon Tamara membuat nya gemes.
"Iya saya tau," kata Andra mengacak rambut Tamara dengan lembut.
Tamara terpaku dengan tindakan Andra, ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil.
"Baperan banget sih gue, cuma gitu dong," batin Tamara malu.
"Jangan panggil saya bapak, panggil...."
"Om gimana? Cocok buat bapak yang udah tua." Potong Tamara mengejek.
"Saya masih muda, bulan depan baru 28 tahun...lagian kan banyak panggilan lain, seperti mas, sayang, atau...."
Lagi dan lagi ucapan Andra di potong Tamara "kakak, itu aja, saya mau makan," putus Tamara.
"Boleh juga."
Mereka berdua turun dari mobil menuju pedagang sate.
"Mang sate kambing nya dua porsi, teh hangat nya satu."
"Siap neng, tumben bawa pacar mana ganteng lagi," kata pedagang sate.
"Iya mang, soalnya saya lagi sibuk mempersiapkan buat masa depan kami." Kata Andra.
"Wah neng Tamara udah cantik, dapet calon suami ganteng plus kaya lagi."
Tamara menarik tangan Andra menuju kursi, jika di ladenin bisa menjadi jadi.
"Bap...eh maksud saya kak Andra yang baik lain kali jangan di ladenin kalau mang Udin ngomong." Kesal Tamara.
Tinggalkan jejak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Love Story
Ficção Adolescente"Tamara, sudah mengerjakan tugas?" "Belum pak, soalnya susah, yang di jelaskan apa yang dikasih soal apa." "Silahkan kamu keluar, berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran saya habis." Perintah Andra. "Serius pak?" "Memang kamu mau saya seriusin...