7

96 16 0
                                    

Malam ini Tamara bermain hendphone di dalam kamar, ia membuka room grup kelas nya, tumben sekali banyak nontif biasa nya sepi.

Tamara membaca dengan serius, ia kaget bahwa besok adalah hari ulang tahun guru matematika nya, ia berlari mengambil jaket nya di dalam lemari, entah dorongan dari mana ia ingin membelikan sesuatu untuk guru nya.

"Mau kemana?"

"Keluar bentar ma, mau beli sesuatu," kata Tamara buru buru menyalimi tangan Mama nya.

"Kunci mobil kamu di mobil, tadi mama pinjam nggak ingat bawa kuncinya."

"Oghey," Tamara menggaguk.

Diperjalanan Tamara mencari tokoh jam, ia ingin memberikan jam saja.

Saat sudah sampai ia di sambut dengan ramah oleh para karyawan.

"Bisa saya bantu mbak?"

"Tolong carikan jam tangan cowok yang tidak banyak sama dengan orang lain model nya."

Karyawan itu menggaguk mengerti  lalu mencari apa yang diinginkan Tamara, selang beberapa detik ia sudah menemukan apa yang di inginkan Tamara.

"Ini mbak, harga nya cuma satu juta lima ratus ribu, karena hari ini tokoh kami lagi promo."

Tidak ingin berlama-lama Tamara segera membayarnya, ia hampir saja terjungkal, bila orang di depannya tidak menahan pinggang nya.

"Maaf."

"Pak Andra?"

"Tamara?"

Kaget mereka berdua.

"Kamu ngapain malam malam keluar sendirian?"

"Saya emm, saya cuma ada sesuatu yang ingin dibeli."

Andra menaikkan alis sebelah lalu menggidik bahu acuh,

Saat Andra ingin melewati Tamara, Tamara mencekal lengan Andra, "ini buat bapak," katanya menyodorkan kotak jam yang di belikan nya tadi.

Andra bingung "untuk apa?"

"Hadiah dari saya, besok bapak ultah kan?" kata Tamara memberi jam yang di belikan nya di sodorkan ke tangan Andra.

"Saya pamit pak," lanjut Tamara buru buru, karena ia malu.

"Tunggu," Andra mencekal lengan Tamara. "Kamu tau dari siapa?"

"Dari grup, saya seperti nya tidak bisa berlama-lama pak, pasti mama saya menunggu saya," kata Tamara melepaskan cekalan Andra.

"Hati hati, kamu orang spesial bagi saya, dan kamu juga orang pertama yang memberikan saya kado!" Teriak Andra.

Tamara tersenyum dibalik rambut tergerai nya, ia masuk ke dalam mobil, "selamat malam pak," lirih Tamara melihat Andra dari kaca spion yang melihat nya terus sambil tersenyum dan menatap jam pemberian dari nya.





Tinggalkan jejak!

Teacher's Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang