9

91 15 0
                                    


Entah dorongan dari mana, Tamara bertekad agar Andra tidak jadi pindah mengajar di sekolah lain, dua hari ini ia melihat sikap Andra begitu cuek.

Memang benar berpisah dengan saling berdiam itu menyakitkan. Ettsss perpisahan ini tidak boleh terjadi tekad Tamara saat ia merenung di kamar nya.

"Ra, hari ini kan kita di anjurkan buat joging, gimana kalau kita di sekolah aja," usul Hana.

Karena hari ini giliran kelas mereka untuk joging, bila satu sekolah di adakan joging bersama bisa bisa kacau, murid SMA Garuda tidak semua nya bisa di atur.

"Lo mau nilai lo di kurangin sama pak Yusuf?"

"Ya nggak mau lah, kok guru sekarang ngancem nya nilai sih." Cemberut Hana.

Tamara menggidik bahu acuh, ia menarik tangan Hana menuju lapangan.

"Baik anak anak, kelas 12 IPA 1 hari ini kalian jadwal joging. Kalian pasti sudah tau peraturan nya, jangan terlalu menengah di jalan."

"Iya pak," ucap mereka serentak.

"Untuk hari, cuma pak, ketua OSIS beserta anggota OSIS, pak Andra, ibu Asya dan ibu Ani yang mengawasi kalian."

Tanpa menunggu lama lama mereka berbaris panjang ke belakang agak minggir, takut nya di serepet kendaraan.

Tamara menggambil posisi  paling belakang, dikarenakan Hana sudah mengambil posisi paling depan, biasa mau mepetin ketos.

Baru dua ratus meter Tamara joging sudah merasa lelah, ia tidak melihat lagi di depan nya ada lubang kecil namun dalam yang membuat kakinya keseleo.

"Awww," pekik Tamara, namun teman sekelas nya tidak menghiraukan karena terlalu fokus.

"Capek istirahat, jangan di paksa." Kata Andra dingin.

Tamara terkejut, ia kira Andra mengawasi orang depan.

"Saya tidak apa apa."

"Hmm, kalau agak mendingan kamu nyusul aja, saya harus mengawasi yang lainnya, kamu bisa minta tolong dengan anggota OSIS di belakang."

Nyesek banget, padahal Tamara berharap Andra lah yang menolong nya.

"Bang ojek bang !" Teriak Tamara.

Sontak membuat Andra berbalik badan, menghampiri Tamara yang masih terduduk memegang kaki.

"Naik punggung saya, kita langsung pulang, Lala tolong kamu kondisi kan joging saat ini, bilang saja pada pak Yusuf ada teman kalian yang cidera." Jelas Andra yang di angguk patuh oleh Lala.

"Buat mas ojek nya ini uang untuk anda, dia nggak jadi." Andra menyodorkan uang berwarna biru.

"Cepat naik, kamu mau saya tinggal lagi?" Kesal Andra.

Buru buru Tamara naik ke punggung Andra.

Lumayan kan bisa modus dengan guru tampan nya batin Tamara sambil tersenyum senyum.






Tinggalkan jejak!

Teacher's Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang