TSOL: 1. LEON & FELY?

1.4K 47 0
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

"Li lo dengerin ngga si apa yang gue omongin tadi?"tanya Ferry penasaran karena sedari tadi leon tampak asik dengan ponselnya tanpa memperhatikan semua temannya yang sedang berbicara.

"Sibuk bener sama hp chattingan sama siapa lo? Senyum-senyum sendiri lagi" tambah riko

"Gue lagi chatan sama fely, niatnya sih gue mau ngajak dia jalan nanti malem" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari ponselnya.

"Wih, bau-bau ada yang mau jadian nih, Jangan lupa makan makannya" ucap riko bersemangat namun melirik seseorang.

"Bener tuh" sahut Ferry bersemangat, jika tentang makanan Ferry pasti akan maju paling depan

"Santai aja itu masalah gampang, tapi jangan yang mahal mahal ya duit gue tinggal dikit belum ada job lagi soalnya" ucapnya terkekeh seraya memasukan ponselnya ke dalam saku dan mendongak.

"Ve lo bisa duluan, soalnya gue mau pulang sama fely" jeda "gue duluan ya" lanjutnya menepuk pundak temannya dan berjalan terlebih dahulu.

"Anjay tuh si leon badan kecil tapi nyalinya boleh juga" ucap ferry merasa sedikit heran, lalu pandangannya beralih kepada sahabatnya yang sedari tadi hanya diam tanpa bicara sedikitpun

"Ro lo gimana, gue ngga pernah liat lo jalan sama cewe" riko dan ferry yang penasaran dengan jawaban dari mulut vero pun langsung mendekatkan tubuh mereka.

"Padahal banyak cewe yang mau sama lo" ucap ferry setelah mendekat

"Lo masih normal kan ro?"timpal kevin

Namun bukannya jawaban yang mereka dapatkan vero malah langsung melenggang pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun

Ferry melihat jika sedari tadi tangan vero mengepal dan raut wajah vero sangat tidak bersahabat

'Kita liat aja ro, sampe kapan lo bisa nahan perasaan lo itu'

-TSOL-

"BAJINGAN! SIALAN" Umpat vero setelah masuk kedalam kamarnya.

Vero melepas dasi yang sedari tadi terasa sangat mencekik lehernya dengan kasar, tiba tiba dia teringat perkataan ayahnya beberapa hari lalu yang memergoki vero sedang bergumam memandangi fotonya dan leon di tangannya.

"Mengaguminya, heh?"

Vero mengalihkan pandangannya pada foto yang sedang dia pegang lantas mendongak menatap sang ayah yang berdiri di depannya "sedikit"

"Dia laki laki, ingat?" Vero hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menatap foto yang sedang dia pegang.

"Hubungan seperti itu dilarang di negara ini mungkin akan sulit boy, ayah tidak bisa membantu apa pun"

"Kalaupun kau bisa membuatnya jatuh cinta padamu, orang tuanya pasti tidak akan menyukai hal seperti ini"

"Kau harus bisa melupakannya dan terus berteman dengannya atau tidak sama sekali"

"Ayah salah, vero bisa ngelakuin apapun buat dapetin apa yang vero mau, kalo negara atau dunia ngga ngerestuin hal seperti itu vero bisa ngurung dia buat diri vero sendiri" ucapnya angkuh setelah itu tertawa seperti orang kegilaan

"Leon cuman milik vero, kalo vero ngga bisa milikin leon berarti yang lain dan orang tuanya juga engga" lanjutnya tersenyum penuh arti

"LEONHHH! LO SELALU BIKIN GUE GILA! Hahhh..." Ucapnya menatap fotonya dan leon di atas nakas sembari mempertahankan senyumannya

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang