TSOL: 10.PERHATIAN?

620 26 1
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam, leon dan vero baru menyelesaikan sex mereka di dalam kamar mandi, entah jam berapa mereka masuk dan sekarang sudah tengah malam.

Vero menggendong leon ala bridal style ke atas ranjang, mereka belum menggunakan baju hanya bathrobe yang menutupi tubuh mereka berdua

Di baringkan leon di atas ranjang, vero beranjak mencari salep untuk mengobati lubang leon yang lecet di laci nakas.

"Lo mau ngapain? Cukup ve, sakit.." Ucap leon merapatkan kakinya saat dirinya merasa vero melebarkan kakinya.

"Lubang lo lecet, bakal gue kasih salep" jawabnya melanjutkan kegiatannya namun leon kembali merapatkan kakinya

"Lo bohong" vero kesal. kenapa leon sangat cerewet, dia sudah berbaik hati ingin mengobati lubang leon yang lecet dengan salep namun leon berfikiran yang macam-macam padanya

"Ahh..lo bilang cuman ngasih salep brengsek! Kenapa jari lo malah masuk-Ughh.." leon tidak bermaksud mendesah namun saat jari vero mengoles salep di dalam, lubangnya terasa dingin.

"Dalem lo juga kemungkinan lecet, gue kasih salep sekalian biar engga perih. Sekarang lo tidur gue ngga bakal ganggu lo" seakan tersihir leon pun langsung menuruti apa yang vero perintahkan

Vero berjalan ke arah lemari mengambil kaos serta celana untuk dirinya dan mengambil kaos besar miliknya, dia pakaikan pada tubuh leon, vero sengaja hanya memakaikan leon kaos besar supaya dapat sekalian menutupi paha milik leon, karena jika leon menggunakan celana, celananya akan menggesek lubang milik leon dan pasti itu akan perih

Setelah selesai vero ikut membaringkan tubuhnya di samping leon, mengangkat kepala leon dan meletakan tangannya di bawah leher leon untuk di jadikan bantal

-TSOL-

Masih di jam yang sama, negara yang sama namun di tempat yang berbeda riko selalu terbangun di tengah malam namun pada saat dia ingin tidur kembali matanya tidak mau terpejam, jadi dia memutuskan untuk bermain game hingga mengantuk kembali

"Gue penasaran deh username lo @zuzu, Jangan jangan nama lo emang zuzu? Lucu juga" tanya riko iseng

Seperti kebetulan malam ini teman yang memang biasanya bermain dengannya sedang aktif dan akhirnya riko mengajaknya untuk bermain bersama

"Brisik" jawabnya tetap fokus pada game

"Lo jaga turret, jangan maju biar gue aja yang nyerang mereka" perintah orang di sebrang sana kepada riko

"Lo gila, liat nyawa lo bego. Mending lo balik ke portal dulu buat ngisi nyawa lo, gue yang bakal pending musuh" sewot riko saat melihat teman timnya dua bulan ini tetap ngotot melawan musuh padahal nyawanya tinggal sedikit

"Lo budeg ya, gue bilang mundur, lo bakal mati tolol"

"Bacot. gue jadi kalah gara gara lo"

"Lo yang ngeyel udah di bilangin mundur sok jago"

Sialan!

Riko meletakan ponselnya menunggu nyawa heronya terisi penuh dan kembali ke base awal, setelah hero teman timnya terbunuh dia pun ikut terbunuh setelahnya.

Mereka sama sama terdiam menunggu, tidak ada percakapan dari keduanya sebelum orang ketiga dalam kebisuan mereka muncul

riko mendengar suara seperti suara seorang ayah yang sedang memarahi(?) Teman mainnya menggunakan balam bahasa mandarin yang tidak riko mengerti namun setelah itu dia sedikit paham karena teman mainnya membalas perkataan ayahnya dengan bahasa yang biasa mereka gunakan di kehidupan sehari-hari

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang