Typo tandai
Happy reading-TSOL-
"lo gila ve?! Ini gimana gue bisa sekolah besok anjing?! Lo yang bener aja" ucapnya marah setelah tadi melihat sekilas di cermin kamar mandi kissmark di lehernya sangat banyak
"Ngga papa li, cantik" ucapnya enteng menurunkan leon di atas ranjang
Setelah sesi mandi selesai vero membawa leon ala bridal style tanpa di balut bathrobe atau handuk di tubuhnya sedangkan vero sendiri memakai handuk yang melilit pada pinggangnya, leon sempat memberontak dan tidak mau keluar dari kamar mandi, namun vero mengancamnya akan meninggalkan dirinya di dalam kamar mandi sendirian
Leon tidak bisa berjalan bagian belakangnya masih sangat sakit dia ingin cepat cepat berbaring telungkup di atas ranjang empuk milik vero
"Cantik?! Cantik lo bilang?! Mati aja lo bangsat!" Setelah turun dari gendongan vero leon langsung melilit tubuhnya dengan selimut, untuk menutupi tubuhnya
"Kalo gue mati nanti siapa yang bakal muasin lo?" Leon memejamkan matanya frustasi, tangannya mengepal ingin meninju wajah menyebalkan milik vero
"Terserah lo! Sekarang kasih gue pakaian, mana baju sama celana gue?" Satu tangan dia keluarkan meminta pakaian pada vero
"Udah gue bakar" ucapnya enteng, berjalan ke arah sofa tanpa berganti pakaian dahulu mengambil satu batang rokok dan menyalakannya
"HAH?! lo gila?, Terus gue pake apa njing?!" Sepertinya jika bersama vero kesabaran leon akan terus di uji
"Gue lebih cantik telanjang li, gue suka" jawabnya dengan mengepulkan asap rokoknya ke udara, leon memejamkan matanya untuk kesekian kalinya
"Pinjemin gue baju lo" setelah leon berucap vero langsung meletakan rokoknya berjalan ke ruang ganti miliknya, sedikit lama dan kembali membawa kemeja putih(?) dan memberikannya kepada leon
"Celananya?" Tanya leon ketika mendapati hanya kemeja yang ada di tangannya
"Lo kalo di pinjemin itu terima apa yang di kasih jangan ngelunjak" katanya kembali menyentuh rokoknya yang tadi dia letakan
"Tapi, yang normal dikit dong masa gue di kasih kemeja doang gini, lo sengaja ya?!" Leon meremas selimut guna meredam amarahnya, apakah yang di pikiran vero hanya seputar hormon???
"Dikit" leon mendengus, dia buka selimut yang menutupi pinggang ke atas untuk memakai kemeja, melihat sekilas vero yang sudah lengkap dengan kaos dan celana pendek membuatnya kesal
Ketika leon sedang memakai kemejanya vero duduk di samping leon, meletakan tangannya di atas paha milik leon dan mengusapnya dengan perlahan
"Bulu kaki lo tebel banget mirip cowo"
"Lo buta gue emang laki jing, gue punya penis kaya lo juga" leon menjawab pertanyaan vero yang menurutnya tidak masuk akal tanpa memandang vero sedikitpun dirinya sedang sibuk memasang kancing pada kemejanya
"Tapi punya lo kecil" ucapnya dengan merapatkan jari jempol dan telunjuknya
"Bangsat!"
"Kalo lo mau kaki mulus lo harusnya sama cewe bukan sama gue" leon mendongak menatap vero dengan senyum meremehkan
"Gue maunya lo gimana?" Ucapnya dengan wajah serius
-TSOL-
Sekarang leon sedang duduk di atas ranjang dengan termenung memikirkan ucapan vero tadi, dari nada, raut muka dan tatapannya seolah mengatakan bahwa vero bersungguh-sungguh mencintai dirinya tapi jika di lihat dari perbuatannya leon merasa vero hanya terobsesi pada tubuhnya, leon bingung harus percaya pada yang mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The selfishness of love
Fanfiction[BXB] [MATURE] Ketika obsesi lebih besar dari pada cinta "People like you deserve to go to hell. bastard!"-LEON "Okay. Don't worry, I'm really going to go to hell but you're going to go to hell for the pleasures I've made"-VERO LAPAK: [BXB] [BOYXBOY...