TSOL: 31. SIAPA

281 15 0
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

Setelah mendapatkan pesan dari kevin, vero langsung berlari menghampiri motornya dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi untuk mencegat anjing liarnya yang nekat

Sebelum itu dia sudah mengirimkan pesan pada kevin agar ikut mencegat fely juga

Karena jalan menuju bandara hanya satu hanya kemungkinan kecil leon bisa lari darinya, vero pasti akan bisa menyusul

Vero senang karena leon hanya mempunyai satu mobil dan itu pun sering sekali vero lihat, jadi dia akan dengan mudah menemukan mobil leon

"Lo engga akan bisa lari dari gue sialan!" Desisnya

Leon mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, entah kenapa tiba-tiba hatinya gelisah seperti waktu pertama dirinya di kurung di rumah vero

Dari kaca spion, leon melihat motor vero sedang melaju mendekati mobilnya, matanya terbelalak jantungnya berdetak tidak karuan

Dia berbalik menatap fely yang ternyata juga sedang menatap ke arah kaca spion sepertinya tadi dan fely juga melihat mobil kevin melaju mengikuti motor vero di belakang mobil leon

Fely menatap balik leon dengan menggigit bibirnya cemas, pegangan tangan dan leon mengerat lalu di lepaskan, leon menambah laju mobilnya

Vero menyeringai dari balik helm full face nya 'oke gue ikutin mau lo' vero menarik gasnya lagi, mendekati mobil milik leon, vero memelankan laju motornya memencet salah satu tombol di helmnya agar terhubung dengan speaker di dalam mobil leon, speaker mobil leon pun otomatis langsung menerimanya

"Kalo lo berhenti sekarang gue bakal maafin lo" ucapnya lewat bluetooth yang terhubung

Leon tidak menjawab, dirinya panik langsung mematikan bluetooth yang terhubung dan menambah laju mobilnya

Vero terkekeh, menjilat bibirnya geram, leon itu anjing atau belut sangat licin pikirannya, dia tambah kecepatan motornya menyalipnya dan berhenti di  tengah jalan di depan sana menghadang mobil leon

-TSOL-

"Lo ngapain hah?!"

"GUE TANYA LO TADI ITU NGAPAIN BANGSAT! JAWAB JANGAN CUMAN DIEM AJA KAYA ORANG BISU!" Bentak vero menggema di seluruh ruangan, tadi setelah vero menghadang mobil leon, mereka semua vero bawa ke kediaman milik vion

Leon melihat pria paruh baya dan pemuda tampan-kevin, sedang duduk di sofa dengan tenang serta pengawal yang berjaga di setiap sudut mansion

Vion. Dia lah yang sedang duduk dengan tenang di sana, sedang menatap putranya, mengamati seberapa jauh vero bisa menahan hatinya agar tidak luluh pada sang pujaan hati

"Ngapain? Lo tanya gue ngapain?! Gue mau pergi dari lo!" Ucap leon

"Gue cinta sama fely! Lo ngerti ngga sih?!"

"Cinta? CINTA LO BILANG?! SILAHKAN KALO LO BISA HIDUP CUMAN MAKAN CINTA!" Vero mendekat mencengkram dagu leon hingga leon mendongak, fely ingin melayangkan protes namun kevin di belakangnya menahan lengannya agar tidak mendekati mereka

"LO ENGGA AKAN BISA HIDUP TANPA GUE! NGGA AKAN BISA! NGERTI!!"

"Gue cuman bebasin lo berapa bulan lo udah berani kabur?!"

"Gue bebasin lo karena gue udah mulai percaya sama lo! NGERTI?! TAPI LO MALAH GINI?!"

"TAPI LO PAKSA GUE SIALAN! GUE NGGA SUKA!" Nada bicaranya meninggi, leon mencekal pergelangan tangan vero yang sedang vero gunakan untuk mencengkram dagunya untuk mengurangi tekanan

"TURUNIN NADA BICARA LO!"

"LO ITU LUPA APA NGGA MIKIR?! GUE PERNAH KASIH LO KESEMPATAN BUAT SEKOLAH DAN LO MALAH DEKETIN FELY!" Di belakang sana fely masih tetap memberontak namun kevin selalu mengatakan agar tidak ikut campur

"KAN GUE UDAH BILANG KALO LO. HARUS. JAUHIN. FELY, KALO LO MAU SEKOLAH"

"DAN LO NGGA DENGERIN! SEKARANG?! GUE KASIH LO KESEMPATAN LAGI DAN COBA PERCAYA SAMA LO DENGAN MULAING IN LO KE ORANG TUA LO SEPERTI KATA PAPA, TAPI APA?! APA?! LO MAU KABUR SAMA FELY?!" Vero menghempaskan dagu leon begitu saja sehingga leon terhuyung ke belakang dengan memegangi dagunya

"WAH" vero bertepuk tangan

"SEKARANG GUE MASIH SALAH? KALO GUE BAKALAN BIKIN HIDUP LO KAYA SEBELUMNYA?"

"LO GILA!" Mata leon menelisik, menatap seluruh ruangan, dirinya baru menyadari jika sedari tadi perdebatannya dengan leon sedang di lihat oleh banyak pasang mata

"YA! GUE UDAH BILANG, KALO GUE EMANG GILA! GUE GILA KARENA LO!"

"GUE BENCI SAMA LO SIALAN! ENYAHLAH BANGSAT!" Persetan dengan malu, leon hanya ingin menyelesaikan masalahnya dengan vero

"GUE BILANG TURUNIN NADA BICARA LO! LO DI DIEMIN NGELUNJAK YA HAH?!"

"Bener kata daddy cinta emang bikin lo lemah!mau aja ngikutin cewe kaya dia" ucap vero geram sembari menunjuk ke arah fely yang tetap saja mencoba berontak dari kevin

"LO MENDING DIEM VE! JANGAN BAWA-BAWA NAMA FELY DI SINI! URUSAN LO CUMAN SAMA GUE!"

"Kenapa? Simpati? Bulol banget lo. Muak!" Ucapnya dengan meludah ke samping

"Wait! Wait, What is this?"

Sepertinya mereka kedatangan tamu di waktu yang salah, kael masuk dan menyela pembicaraan vero dan leon yang sedang di puncaknya, vion yang terkejut sekaligus tidak menyangka lantas menegakkan tubuhnya

"Kael? Why are you here? Come with them, don't disturb them" berjalan mendekati kael, dan menariknya pergi. bocah cingik ini sungguh merusak suasana!

"Sebenar om!, Kael tau mereka...tadi dia.." menunjuk fely "..lari, engga liat jalan dan keserempet mobil kael. Terus dia.." beralih menunjuk leon "..nolongin dia"  menunjuk fely lagi

"Dan sekarang dua duanya di sini, mereka siapa?" Tanya kael dengan bingung, setelah itu membungkuk meminta maaf lagi pada fely

"My son" jawabnya santai mengundang keterkejutan kael

"What?! You are married?! Why don't I know? You're keeping this a secret with Axel?" Tanyanya beruntun, vion menghela nafas menarik lengan kael agar ikut dengannya

Setelah kepergian daddynya dan kael, sekarang hanya tersisa pemuda tampan, kevin, fely, leon dan vero

Vero menatap lutut fely yang terluka, lalu kembali menatap leon,

"Laki-laki apa yang ngebiarin cewenya luka tetep nekat ke bandara?!" Ucapnya sinis menatap leon dengan tajam

"Van ambilin kotak P3K, kasih ke kevin gua bakalan urus leon"

Fely kembali memberontak memanggil nama leon namun belum juga dirinya selesai mengucapkannya kevin lagi-lagi menghentikannya "diem. mending lo obatin aja luka lo. Kan gue udah bilang kalo lo tetep kekeuh sama leon lo engga bakal bahagia" tudingnya

-TSOL-

Di sisi lain Ferry sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, dirinya baru saja selesai mandi mendengar notifikasi masuk dari ponselnya

¢¢¢

Unknown..

How are you? sweet heart..
19.00

¢¢¢

Nomor tidak di kenal, Ferry mengernyitkan dahinya namun setelah itu pupil matanya melebar menyadari siapa yang mengirimkannya pesan, dengan cepat dia mencari kontak vero dan meneleponnya

To Be
continue

Nara<3
12.Agustus.23

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang