TSOL: 5.MALL

577 21 3
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

"leon bibir kamu kenapa?" Tanya fely sedikit panik

Selama ini leon emang memegang prinsip jika dalam hubungan ingin menjalaninya dengan kejujuran tanpa menutupi apa pun dari pasangannya

"Gue tadi malam di cium vero pas lagi di club, dia mabuk lagi" jawab leon apa adanya fely yang mendengar itu langsung tersedak air liurnya sendiri karna jawaban leon

Vero ternyata dia benar-benar menyukai leon seperti ucapannya, tadi malam waktu dia pergi ke supermarket dia tidak sengaja bertemu leon di pertengahan jalan waktu dia akan pulang kerumahnya.

"Lo gila?!  mau mati apa!"

"Sorry" ucap fely menundukkan kepalanya, kenapa sih aura kakanya dan vero sama persis

"Mending kalo lo mau mati suruh aja orang lain buat nabrak lo bukan gue!" Ucapnya menggebu-gebu.

"Tapi lebih baik lo jangan mati deh. Mau sedepresi apapun lo jangan mati mending lo pergi aja ke kakak lo dia cinta banget sama lo" cegah vero dengan senyuman serta mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan ucapannya sendiri

"Kenapa lo malah jadi penghalang hubungan gue sama leon sih!" Sewotnya setelah itu

"Ro lo inget ngga sih gue sama kevin itu saudara, ngga bisa ada rasa kaya gitu!" Bantahnya. dia sudah muak kenapa dia menyangkut-pautkan kakanya dengan hal ini

"Lo itu sekolah di mana sih!  jelas jelas yang engga boleh itu ada rasa sama saudara kandung bukan saudara tiri" vero menekankan kata-katanya itu

"Yang ngga boleh ada rasa bukan cuman saudara kandung ro tapi sesama gender juga ngga boleh" Pasti ucapannya tadi membuat vero marah bukan?

fely mengucapkan nya dengan santai meskipun dalam hati dia sedang ketakutan setengah mati apakah vero akan turun dari motor dan membantingnya ke tanah?

"Hubungan kaya gitu ngga akan bahagia ro. Karena yang buat hubungan itu terasa bahagia bukan cuman cinta tapi juga keturunan" lanjutnya dirasa vero tidak melakukan pergerakan apa pun, vero hanya diam tanpa kata di atas motornya

"Cinta itu ngga salah, kalo soal anak gue bisa adopsi"

"Ngga sama ro anak kandung lebih diinginkan untuk penerus keturunan" sanggah fely  dan vero mulai mengerutkan keningnya

"Lo mending diem brengsek. Atau gue berubah pikiran, gue bunuh lo disini, setelah itu gue sayat perut lo dan gue bakal kasih rahim lo ke leon" ucapnya menodongkan pisau lipatnya di depan muka vely.

Jika sebelumnya dia pernah mendengar ancaman vero untuk orang lain namun tadi malam berbeda dia mendengarnya ancaman dari mulut vero yang di tujukan untuk dirinya, seorang perempuan!

Sekelebat bayangan ingatan tentang percakapan nya dengan vero tiba-tiba muncul di kepalanya. Apa yang fely pikirkan ternyata emang benar vero itu sikopat gila sama seperti pertemuan pertamanya dia dan vero

"Lupain aja dan maafin gue ya. lo pacar gue malah gue di cium orang lain duluan, Kemarin waktu lo nerima gue gue cuman cium pipi lo malah sama vero bibir gue yang di cium" ucap leon sedikit kesal dengan tindakan yang vero lakukan tadi malam. dia kehilangan first kissnya!

"Ngga papa leon yang penting lo ngga papa itu aja gue udah cukup" ucap fely dengan senyuman menghiasi wajahnya

Fely itu cantik leon menyukai itu tapi selain cantik fely juga mempunyai sifat yang lembut, tidak gampang marah pada sesuatu sebelum orang tersebut menjelaskan yang sebenarnya itulah yang membuat leon sangat mencintai fely.

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang