TSOL: 14. BANYAK TANDA(-M)

703 22 0
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

Leon baru saja sampai di rumah milik vero, leon masuk dengan hati berbunga-bunga bahkan dia lupa jika rumah yang sedang dia masuki adalah rumah milik vero

Apakah tidak terpikirkan oleh leon jika dia seharusnya bisa langsung pulang kerumahnya saja tadi? Kenapa dia malah pulang ke rumah vero lagi?

"sekarang urusan lo sama fely udah selesai kan? Sekarang tinggal urusan kita" Baru saja melangkah memasuki kamar senyum leon pudar tergantikan dengan kebisuan dan sorot mata meneduh menatap vero yang kini duduk di ranjang dengan tenang hanya berbalut bathrobe sembari merokok dengan satu tangan menahan tubuhnya di belakang

Leon berjalan mundur bermaksud untuk keluar dari kamar

"Stop. Kalo lo emang ngga mau satu kaki lo patah" ucap vero tenang membuat langkah leon terhenti

Tanpa menengok ke belakang leon kembali melangkahkan kakinya menjauhi kamar milik vero, leon berfikir mungkin vero hanya menggertak nya dia tidak takut

Leon berlari melewati banyak kamar jantungnya berdetak kencang dia berniat untuk menghindari vero dan mengapa rumah ini sangat sepi, apakah vero mengusir semua orang dan dimana papa vero?!

Vero terlihat santai tadi namun leon merasa 'urusan kita' yang di maksud vero pasti akan merugikan dirinya, dia tidak ingin itu

Dengan samar leon mendengar vero berteriak memanggil namannya, dia bersembunyi di celah tangga belakang vero tidak akan menemukannya

Namun tidak lama setelahnya leon merasa jika teriakan vero semakin keras dan dekat leon langsung membekap mulutnya dan memaksakan tubuhnya untuk masuk lebih dalam ke celah tangga agar tidak terlihat

Sepertinya hanya dengan melihat raut wajah vero tadi, vero pasti mengetahui sesuatu tentang apa yang dirinya dan fely lakukan di sekolah tadi atau apakah vero mengetahui jika tadi dia pergi untuk berkencan? Sial

"Li sampe kapan lo mau sembunyi hah?! Ini rumah gue, gue pasti bakal nemuin lo" teriak vero dari jarak yang tidak jauh dari tempat persembunyian leon, dari suaranya seperti dia sudah mengerti dimana leon bersembunyi sengaja di buat untuk menakuti leon

Leon mulai terisak. leon merasa akan tertangkap tidak lama lagi, dia sudah mirip buron yang sedang di incar oleh polisi

Seperti mengerti leon sedang ketakutan vero menghentak-hentakan kakinya saat melangkah membuat leon yang sedang terisak menjadi kalang-kabut.

"please don't find me" gumamnya sembari mengepalkan tangannya di depan dada

"It's a shame your prayers weren't answered" leon tersentak memundurkan badannya yang sedang bergetar namun sayang dia sudah terjebak di persembunyiannya sendiri

"V-ve" leon mencoba menenangkan  dirinya namun yang suaranya bergetar ketika melihat vero membawa sebuah tali panjang di tangannya

"Keluar, ikut gue" leon menggeleng membawa tangannya kebelakang tubuhnya agar vero tidak bisa menariknya

Namun bukan vero namanya jika dia kehabisan akal, karena tangan leon dia sembunyikan sebagai gantinya dia menarik kaki leon agar leon keluar

"G-gak, gue ngga mau. Brengsek...."

"Lepasin!" Leon meronta tubuhnya di seret keluar dan di angkat, di letakan di pundak milik vero lalu di bawa ke dalam kamar.

Leon meronta di dalam gendongan leon. Kakinya menendang perut leon dan tangannya memukuli punggung vero dengan brutal

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang