TSOL:PROLOG

2.3K 61 0
                                    

Happy Nosy guys

-TSOL-

Di malam yang berangin langit gelap tanpa di hiasi bulan dan bintang, hanya ada sinar lampu remang yang menyinari jalan, langit bergemuruh tampak akan turun hujan bocah laki-laki manis tampak terseok menyusuri jalan tikus sendirian dengan mata berkaca-kaca.

Bocah manis itu berusia 7 tahun yang telah hidup di panti asuhan sejak dia masih bayi, tidak ada anak yang di perbolehkan keluar dari area panti yang membuatnya memutuskan untuk menyelinap keluar diam-diam untuk melihat dunia luar

Dia hanya berniat untuk melihat lihat di sekitar area luar panti namun hatinya membawanya agar melihat lihat dengan lebih jauh lagi dan sampailah pada dia yang sekarang..

Sendirian dan tidak tau kemana arah untuk pulang

"Aku lupa jalan" dia bergumam sendu namun langkahnya tetap membawanya maju ke depan, matanya tidak fokus menatap jalan pandangannya terpaku pada liontin yang dia pegang di tangan mungilnya

Saat dia berjalan tadi dia melihat benda bersinar, setelah di lihat-lihat tidak ada orang di sekitarnya dia mengambil liontin itu sangat cantik pikirnya

"Wah.. kalung ini sangat cantik apakah pemiliknya juga cantik?" Gumamnya bibirnya tersenyum namun matanya masih tetap berkaca kaca

"Itu milikku" dia mendongak menatap bocah laki-laki besar yang menghadang jalannya

"Ini milikmu? Bagaimana bisa di sini?" Bocah laki-laki tersebut mengangguk sembari mengulurkan tangannya

Saat hendak menjawab bocah laki-laki itu pergi dengan terburu buru karena mendengar suara klakson mobil, dan bocah manis itu hanya terpaku menatap punggung yang kini kian menjauh...

-TSOL-

Leon memandang kosong pintu di depannya. Dia sudah tidak memiliki harapan lagi untuk keluar dari ruang terkutuk buatan temannya itu.

Sudah hampir 6 bulan dia berada di ruangan ini, leon hanya di izinkan keluar hanya untuk pergi bersekolah dan setelah itu dia akan kembali kedalam ruangan ini.

Dan selama 6 bulan berada di sini leon tidak mendengar sedikitpun kabar bahwa orang tuanya datang ke sekolah untuk mencarinya, padahal leon sudah berharap orang tuanya lah yang akan menjauhkannya dari vero  dan membawanya sejauh mungkin agar bebas dari jeratan milik vero.

Vero diam-diam memiliki obsesi pada tubuh leon. Karena obsesi, vero telah menghancurkan segalanya milik leon, mengurungnya, memperkosanya, menyiksanya dan melakukan apa pun yang dia suka terhadap tubuh leon layaknya seorang hewan.

Yang lebih membuat leon merasa kotor adalah dia selalu di kurung di dalam ruangan tanpa celana hanya kemeja tipis transparan yang menutupi tubuhnya dengan kaki dan tangan  di rantai serta di lehernya tersemat sebuah kalung hitam yang memiliki sebuah lonceng seperti layaknya kalung seorang anjing.

Rantainya hanya sepanjang separuh ruangan saja sehingga dia tidak dapat pergi kemana mana selain ke kamar mandi dan berakhir di atas ranjang, kalungnya selalu berbunyi setiap leon berjalan ataupun menggerakkan anggota tubuhnya yang membuat leon tidak bisa menyelinap ataupun berbuat semaunya tanpa sepengetahuan vero.

Pada awalnya leon tidak di rantai seperti sekarang namun karena leon sudah beberapa kali mencoba kabur saat dirinya sedang berada di sekolah, dengan senang hati vero akan menelanjanginya serta merantai leon agar tidak lagi bisa kabur darinya.

Penderitaan leon bukan hanya sampai di situ setelah dia mencoba untuk kabur setiap leon akan pergi ke sekolah vero akan memasangkan entah satu atau dua macam  alat sex pada tubuhnya. baik itu, vibrator kapsul, Kateter, cock ring, Nipple Clamp, Butt Plug dan alat sex lain yang membuat leon menjadi lebih fokus pada tubuhnya dari pada penjelasan dari guru di depan.

Selama bersama vero leon telah merasakan segala hal yang berkaitan dengan sex, karena hampir setiap hari vero membeli barang barang baru yang menurutnya menarik untuk leon coba.

"Lo bukan vero, lo bajingan!"

Lanjut??

Nara
20.feb.23

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang