TSOL: 12. IZIN UNTUK BERSEKOLAH

515 21 0
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

Hari ini seperti yang di ucapkan vero kemarin leon boleh berangkat ke sekolah dan ponselnya pun sudah di kembalikan

"Li lo ngga papa?? Vero ngga ngapa-ngapain lo kan?..." Tanya ferry cepat sedikit penasaran

"....Kata vero lo tidur di kamar lain sama dia"

"Lo di bobol li sama vero??" Tanya kevin membuat tubuh leon menegang, mengapa pertanyaannya harus frontal itu?!

"KEVIN!" Teriak Ferry dan riko bersamaan

"Apa kan gue cuman nanya" ucapnya enteng tanpa rasa bersalah

"Jangan blak-blakan gitu dong, anjing" ingatkan kevin jika mereka sekarang sedang berada di kelas

"Mending kita ngomongin ini nanti aja deh di rumah vero, pada mau main kan??" Saran leon

Bukan tanpa alasan leon mengundang semuanya untuk datang ke rumah vero. Jika mereka datang vero tidak akan memiliki waktu untuk memintanya agar melakukan sex kembali, leon akan aman malam ini

Walaupun dengan begitu teman-temannya akan mengetahui jika vero telah membobolnya

Vero yang baru saja masuk kelas langsung membanting tasnya ke atas meja membuat semua orang terkejut mendengarnya

"Lo kalo naroh tas itu yang bener bego, bikin orang jantungan aja" ucap ferry sembari mengelus dadanya

"Lo dari mana ro kok baru masuk, bukanya lo berangkat sama leon" tanya riko kemudian, dia penasaran jika memang leon tinggal di rumah vero mengapa mereka tidak masuk bersama??

"Lo  pikir gue budaknya leon harus ngikutin dia, gue mau kemana itu urusan gue" jawab vero sedikit kesal

-TSOL-

"Oke anak-anak pelajaran sudah cukup sampai disini, kalian semua sekarang boleh istirahat" semua anak-anak berterimakasih kepada guru setelah itu mereka semua bergegas pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka

"Li lo ngga ikut ke kantin??"

"Oh.. Kalian duluan aja gue ada urusan sebentar"

"Oke. Jangan lama-lama kita di tempat duduk biasa" leon menganggukkan kepalanya setelah mereka sudah tidak terlihat  leon langsung beranjak dari bangku dan keluar dari kelas.

Berlawanan dengan jalan menuju kelas dia berniat menghampiri pacarnya, fely. Leon sangat merindukannya

Leon berhenti di depan pintu kelas milik fely dia memastikan apakah fely masih di kelasnya dan benar saja fely belum pergi ke kantin dia masih duduk bangku miliknya

"Leon. Cari fely ya? Dia di dalem masih catat materi, masuk aja" tanya teman sekelas fely, mereka memang sudah mengenal leon karena sebelum leon dan fely berpacaran leon sering datang ke kelas fely untuk mengajak fely pergi ke kantin

"Oh, ngga usah biar dia selesai dulu. Gue tunggu di sini, nanti kalo fely udah selesai lo tolong bilangin ke dia suruh keluar ya"

Setelah beberapa menit leon menunggu akhirnya fely selesai dengan urusan catatannya

"Leon. Kemarin lo ngga berangkat kenapa? Sakit? Gue khawatir tau" Ucap fely setelah berdiri di hadapan leon sembari mengecek dengan punggung tangannya

"Gue udah sembuh ly, makasih ya udah khawatir"

"Santai, lo kan pacar gue kalo bukan khawatirin lo terus siapa lagi coba?" Leon tersenyum cerah mengusap kepala fely

"Yuk, mau ke kantin bareng?" Ucapnya sembari mengulurkan tangannya

"Ini..kenapa..?" Ucap fely gugup, dia tau leon mengajaknya untuk bergandengan tangan namun dia sangat gugup pipinya sedikit meronta

"Gandengan?" Jawab leon membuat pipi fely tambah merona

"O-oke" dengan gugup fely menerima uluran tangan leon

Leon memang sudah sering menggandeng fely tangan di luar sekolah dan fely biasa-biasa saja, namun jika di sekolah mungkin fely sedikit grogi karena biasanya mantan pacarnya dulu tidak pernah memamerkan fely saat di sekolah mereka dulu hanya menganggap fely pacar jika di luar sekolah saja

Di sepanjang perjalanan leon mengajak fely untuk mengobrol agar fely tidak lagi canggung dan kini mereka sudah santai saling menggandeng tangan dan sesekali menggoyangkan ke depan belakang sembari tertawa

"Lo mau makan apa ly?" Tanya leon

"Gue pengin makan mie ayam tapi ngantri lama banget" fely menjawab dengan menatap kerumunan murid-murid yang sedang berkumpul di depan kedai mie ayam dengan lesu

"Lo duduk aja dulu bareng sama temen temen gue nanti gue bawain"

"Makasih li"

-TSOL-

"Leon kemana sih, katanya sebentar tapi sampai sekarang masih belum dateng juga" marah ferry bertingkah seolah olah dia tidak bisa makan jika tidak ada leon, padahal di depannya sudah ada semangkuk bakso, sepiring batagor dan juga es teh manis

"Mungkin lagi pup" jawab riko sembarangan

"Masa? Emang dia tadi bilang mau ke toilet" Ferry berucap polos, di sarankan jangan menjawab ucapan ferry pada saat dia makan karena jika Ferry sedang makan dan di tanya dia akan menjawab dangan polosnya seperti anak kecil, namun jika ada yang menganggu makanannya jiwa polosnya akan menguap sedetik kemudian

"Engga si, tapi kemungkinan" ferry memutar bola matanya malas lalu memukul tangan riko yang akan mengambil bakso di mangkuknya

"Lo punya bakso sendiri, anjing" riko cengengesan dan kembali fokus pada mangkuknya

"Boleh gabung?"tanya fely

Semuanya menoleh menatap fely dengan berbagai macam tatapan, riko dan ferry tentu saja menyambut dengan senang hati, jika vero hanya melirik sebentar lalu memutar bola matanya malas dan melanjutkan memakan siomay nya, sedangkan kevin hanya menatap datar ekspresi nya benar benar datar tidak ada binar kekaguman sedikitpun seperti sebelumnya di matanya sekarang

"Fely...oh boleh"

"Tumben ly biasanya lo sama temen-temen kelas lo, kenapa ke sini?" Setelah fely duduk suasananya menjadi cukup awkard dan riko tidak tahan akhirnya dia memutuskan untuk bertanya

"Tadi gue dateng sama leon, dia lagi pesen mie ayam" vero yang sedang asik memakan siomay sembari memainkan ponselnya langsung menghentikan kunyahannya, tertegun matanya masih fokus pada layar ponsel namun telinganya fokus pada omongan fely barusan

"Ohh. Berarti tadi leon ke kelas lo ya?" Fely tersenyum dan mengangguk

"Pantesan lama.. melepas rindu sama pacar ternyata" ucap ferry sembari melirik ke arah kevin dan vero bergantian

Kevin merespon dia menatap Ferry yang sedang tersenyum kegelian, dia tidak perduli kembali melanjutkan memainkan ponselnya

Beberapa menit kemudian leon pun datang dengan membawa nampan berisi pesanan fely dan dirinya

"Nih mie ayam sama minuman lo" Fely tersenyum mengucapkan terimakasih serta membantu menurunkan mangkok mie ayam dan es tehnya dari nampan, lantas mengacak-acak rambut fely gemas

Leon duduk di kursi kosong di samping vero. Vero hanya diam namun mata dan telinganya sesekali mengamati leon diam-diam

"Mau saos ngga? Atau kecap?" Segala interaksi leon dan fely membuat vero berdecih, sangat muak, sok romantis sekali mereka berdua

Di samping vero yang sedang uring-uringan leon samasekali tidak memperhatikan vero sedikitpun dia hanya fokus memperhatikan, tertawa dan sesekali bercanda dengan fely

To Be
continue

Nara<3
3.april.23

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang