TSOL: 15. TAMENG

470 20 2
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

"Li, lo ngga papa?" Ucap ferry melihat banyak ruam merah di leher leon

Ferry panik karena dulu waktu pertama dia di lecehkan tidak ada yang membantu atau mengkhawatirkannya, vero dulu waktu melihat keadaan Ferry juga hanya diam karena dia tidak mau ikut campur dengan kakak sepupu sikopatnya itu.

"Ngga papa lah emang dia kenapa? Lo ngga usah sok polos, itu cuman cupang..." Ucap vero masih menyesap rokoknya. Ferry hanya memutar bola matanya, malas meladeni vero

".... Gue ingetin kalo lo ngga inget, dulu lo juga kalo habis sama kakak sepupu gue pasti banyak cupang nya bahkan bukan cuman leher, punggung, dada, pantat, selangkangan, kaki semua bekas cupang" sambungnya, riko dan leon yang mendengar itu memelotot kan matanya, sebrutal itu kah?

Sedangkan kevin? Dia diam saja karena dulu sepupu brengsek vero itu selalu meninggalkan Ferry sesudah mereka melakukan sex, di tinggalkan begitu saja terkapar di atas ranjang tanpa selimut entah itu di bar, hotel atau dimana pun, dan yang selalu menolong sudah pasti jika tidak vero ya kevin, makannya mereka tau jika ferry pernah memiliki cupang se parah itu

"Bangsat lo, ngga usah di jelasin dong anjing, itu berarti kaka sepupu lo yang brengsek" makinya dengan telinga memerah

"Wah fer bahkan lo lebih parah dari leon, gimana rasanya fer?" Tanya riko cekikikan sembari menaikan kedua alisnya menggoda Ferry

"Hehe..nyengir lo brengsek?!" Ferry mendekati riko dan mengapit kepala riko di ketiaknya

Vero dan kevin memaklumi sikap vano yang semena-mena karena memang dari kecil vano selalu hidup dalam tekanan, walaupun tidak secara langsung namun batin vano merasa dia harus sempurna di hadapan orang tuanya

Saat ini vano sedang menjalankan perusahaan milik ayahnya yang terletak di negara beruang merah, rusia. Tapi sebenarnya itu bukan alasan utamanya, vano merasa dirinya telah mengecewakan kedua orangtuanya karena orientasi seksual yang dimilikinya

Apalagi orang tuanya mengetahui jika orientasi menyimpangnya vano lampiaskan kepada anak di bawah umur yang menyebabkan anak tersebut mengalami trauma hingga saat ini, dia pergi karena tidak tahan dengan tatapan kesedihan kedua orang tuanya kepadanya saat itu

Ferry, anak Yang dulunya hanya seorang yang polos dan lugu yang belum mengerti apa-apa tentang hubungan sesama jenis karena dirinya baru menduduki bangku sekolah menengah pertama di jadikan objek pelampiasan nafsu oleh cucu pertama davion yang saat itu usianya 23 tahun.

Sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan vano, ferry juga salah, mengapa dirinya berkeliaran di pinggir jalan hampir tengah malam, apa lagi jalan tersebut adalah jalan yang sering di lalui orang yang mabuk untuk kembali kerumah mereka

Saat itu vano sedang kacau, dia pergi kebar untuk minum, saat perjalanan pulang dia melihat bocah melintas di depannya, sebagai seorang anak yang labil dan ingin mencoba hal baru, vano ingin merealisasikan adegan yang sering dia tonton di komputernya dan berakhir dirinya melakukannya pada Ferry

"Li lo ngga ada niatan pingin nolak atau ngindarin vero? Pas dia mau anu lo?" Tanya riko mengembalikan topik pembicaraan sekaligus mencoba menghilangkan keterkejutannya

"Udah bagus dia itu tau diri, namanya simbiosis mutualisme sama-sama di untungkan"

"Sama-sama di untungkan gimana hah! Lo pikir leon untung? Yang untung itu lo doang bangsat" jengkel ferry sekalian melampiaskan malunya tadi

"bilang kalo lo yang dapet banyak untung dari pada gue" ucap vero menunjuk leon

"Bener kata vero gue....."

Setelah menjelaskan secara detail apa yang sedang terjadi mereka jadi paham mengapa leon mau-mau saja. Hidup yang di biayai oleh orang lain? Mau bagaimana lagi..

"Oke, karena sama-sama mau gue si fine fine aja. Tapi lo jangan jadi kaya kaka sepupu bangsat lo itu" ucap ferry santai namun menggebu-gebu waktu mengucapkan kata 'kakak sepupu'

"Semuanya tergantung leon"

"Sorry li kita ngga bisa nolong lo soalnya lo sama-sama mau dan sama-sama butuh" jelas ferry, leon hanya tersenyum sendu

Sekarang mereka sudah tau, mereka tidak akan menjauhkannya dari vero jika seperti ini walaupun begitu leon akan membuat mereka menjadi tameng tanpa sepengetahuan mereka waktu vero mulai kelewatan, sama seperti tadi

Walaupun leon sudah meludahi vero, dan vero mulai emosi namun waktu teman-temannya datang emosi vero langsung memudar dan tidak jadi memakan leon

"Lo bilang kaya gitu emang kalo leon itu terpaksa ngelakuin itu karena gue dan ngga butuh gue lo bakal bawa leon pergi dari gue?" Tanyanya dengan menyunggingkan senyum miring

"Ya. Gue ngga akan biarin leon jadi sasaran cucu brengsek davion, cukup gue aja" jawab ferry mantap

"Kalo lo sendiri engga bisa nyelamatin diri lo sendiri dari vano, lo ngga usah sok-sokan jadi pahlawan kesiangan, sialan" desis vero

"LO-"

"Udah ngga usah berantem, kita di sini itu mau main" ucap riko mulai muak dengan obrolan ini

-TSOL-

Tidak terasa malam semakin larut seperti laki-laki pada umumnya jika sedang berkumpul mereka pasti bernyanyi, merokok dan minum atau membahas hal hal yang menantang seperti balapan, tidak seperti perempuan yang jika berkumpul pasti akan bergibah

"Rik lo tau ga, gue suka sama fely....tapi kayaknya engga deh gue sayang sama fely gue ngga mau dia luka, kak zuru bilang gue ngga boleh cinta sama adik gue...." racau nya dengan nada khas orang yang sedang mabuk

"...nanti kalo gue suka sama fely papa bakal pukul kak zuru karena ngga becus jagain gue" ucapnya dengan telungkup di atas meja

kebiasaannya jika sedang mabuk dia akan meracau mengucapkan kalimat yang lama terpendam di dalam hatinya dan juga kadang menceritakan kisah horor yang dia tonton di komputernya, untunglah leon sudah ketiduran karena mabuk

"Zuru? Kaya pernah denger" tanya riko, hanya dia yang masih sadar menemani kevin, sedangkan ketiga lainnya sudah mabuk berat dan ketiduran

"Dia kaka gue, sekarang dia jauh karena ngurusin hotel punya papa..." Kevin mendongak dengan sendunya

"...gue juga... Kemarin hikk.. habis nonton kiss kiss hehehe~" lanjutnya dengan nada ceria sembari memeluk botol minuman yang sudah kosong

"...tapi abis di kiss kiss leher perempuannya di gorok terus di lempar ke tumpukan kepala lainnya. bunyi tuk.." ucapnya lagi sembari memperagakan orang yang sedang menggergaji kayu

"Anjing lo kevin gue lagi sendirian bangsat" umpatnya merinding, bisa bisanya kevin menceritakan hal sadis seperti itu dengan entengnya

"Lo tidur di sini sama vero ya gue bakal tidur di kasur bareng Ferry sama leon, tadinya gue mau tidur di sini nemenin lo tapi lo kaya gitu, gue tinggal" ucapnya sendiri menyusul ferry dan leon di tempat tidur

To Be
continue

Nara<3
17.mei.23

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang