chap 8.

926 78 5
                                    

mohon maaf jika alurnya tidak jelas ataupun terdapat typo, karena itu tidak disengaja.

Jangan jadi silentreaders :(

Vote dan komen!

Happy Reading~

_________________________________________________

.

.

Gadis bersurai creamy tersebut berjalan menyusuri trotoar jalan, melewati toko-toko dan perumahan sambil menyapa orang-orang yang sekiranya ia kenal.

Di jalan, tiba-tiba ada salah satu toko yang membuat gadis tersebut tertarik untuk membelinya.

Toko es krim!

Kalau diingat-ingat lagi.. terakhir kali dia makan es krim kapan? Mhm, lupa.

Baiklah, lagipula masih ada waktu, ia akan membeli es krim terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.

"Permisi, kak, aku ingin beli es krim rasa vanilla," seru Youra semangat.

"Baik, mau beli satu saja, adik?" tanya sang penjual.

"Iya sa.. oh! dua saja, semuanya vanilla, ya!" sahutnya, kenapa Youra beli dua es krim? Untuk memberikannya pada Kanglim, kebetulan es krim yang ia beli berbentuk cup jadi lebih mudah dibawa dan tidak berantakan jika meleleh.

Selesai membeli es krim, Youra melanjutkan perjalanannya ke tempat perjanjian, setelah sampai di depan kafe, ia menoleh kesana-kemari berusaha menemukan seseorang.

Tak lama kemudian, ia menemukan orang yang dicari. Kini lelaki tersebut sedang berdiri di dekat jendela kafe sambil bermain ponsel.

Youra pun mendekatinya, "kanglim! Maaf kalau aku terlambat," ujarnya setelah sampai di depan kanglim.

"Apa kau menunggu lama?"

"Hm? Tidak, kau tepat waktu," sahut Kanglim, sembari memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Syukurlah, oh iya! Ini untukmu, maaf kalau sedikit meleleh," Youra memberikan bingkisan es krim cup yang tadi ia beli pada Kanglim.

Sang lelaki memandangi gadis itu, "kenapa? Kau tidak suka es krim, ya?" Kanglim tetap tidak menyahut, Youra jadi mulai kesal, "ini kuberikan untukmu. Kalau tidak mau katakan saja, biar es krim ini untukku!" ujar Youra sedikit mendengus.

"Es krim ini rasa.. vanilla?" tanya Kanglim memandangi es krim yang ada di bingkisan Youra.

"Iya. Kau tidak suka rasanya?" tanya balik Youra.

"Berikan padaku," Titah Kanglim.

"Huh?.." beo Youra heran, tadi berlagak seperti tidak mau, sekarang jadi berkesan memalak. Meski begitu, gadis itu tetap memberikannya pada Kanglim.

Kanglim menerima bingkisan tersebut, lalu mencekal tangan Youra dan mulai berjalan.

"Loh? Kita akan kemana? Bukankah kita berjanjian di kafe?" tanya Youra heran.

SHINBI'S HOUSE || Shinbi's House X Fem!readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang